Sabtu, 07 November 2015

Sumarsono dikukuhkan jadi Tonaas Wangko Umbanua

Majelis Kebudayaan Adat (MKM) Minahasa, dalam rangkaian Peringatan HUT ke 587 Kabupaten Minahasa,  melaksanakan Penganugerahan Gelar Adat Minahasa "TONAAS WANGKO"  yang adalah Simbol Gelar Adat tertinggi di Tanah Toar Lumimuut, kepada  Penjabat Gubernur Sulut, Dr Soni Sumarsono, MDM serta sejumlah Perwira Tinggi TNI dan POLRI, yang berlangsung hikmat dan Sakral, diselingi atraksi Tarian Perang Kabasaran, Maengket, dan pemukulan Tetengkoren/tambur, di Ruang Sidang DPRD Kab. Minahasa, Tondano, Sabtu, 07/11.
    Prosesi pemberian gelar, diawali dengan Ritual, mengambil tempat disekitar "Meja Raragesan" (Meja Adat), yang diatasnya tersaji, Nasi Bungkus, telur ayam rebus, Saguer (Tuak), dalam kower (mangkok bambu), sirih, pinang dan kapur sebagai alat kelengkapan ungkapan syukur dan pemujaan terhadap "Opo Empung" (Tuhan Yang Maha Esa), serta dilengkapi tanaman Khas "Tawaang" yang adalah tanaman khusus orang Minahasa sebagai patokan penunjuk batas halaman rumah/kebun, juga sebagai lambang penegakkan hukum adat, serta berfungsi magis dalam menangkal bencana, karna karakteristik tanaman ini mudah tumbuh, namun kebal terhadap gejala alam.
    Selanjutnya oleh Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), para Tetua Adat, mengatasnamakan keturunan dari Toar Lumimuut yang mendiami wilayah Minahasa Raya yang terdiri dari Sub Etnis Tonsea, Tolour, Tountemboan, Tombulu, Tonsawang, Pasan Ponosakan, Bantik. Setelah bermusyawarah dan bermufakat berdasarkan petunjuk adat budaya Minahasa dan Dotu Toar Lumimuut, menetapkan 12 Putra terbaik Negeri ini sebagai TONAAS WANGKO.
    Pj Gubernur Sulut, yang dikukuhkan dengan Anugerah gelar "TONAAS WANGKO UMBANUA"  dalam sambutannya oleh Sumarsono, menilai bahwa  suasana bathin Masyarakat Minahasa, tercermin dari akar filosofi Ke-Maesa-an, yang menjadi landasan hidup dengan  dasar persatuan dan kesatuan,  juga adalah daerah yang khas dan unik serta penuh kemajemukan yang dinamis, namun patut diwaspadai akan nilai2 luhur akan luntur jika tidak dilestarikan. "pemberian gelar adat ini adalah salah satu bagian dari upaya pelestarian budaya juga sebagai wahana memupuk rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan memberikan motivasi  dlm melestarikan nilai leluhur, sebagai modal dasar pembangunan di tanah Toar Lumimuut dengan bersendikan pada kearifan lokal" Tandas Doktor Alumnus UNJ ini.
    Acara pemberian gelar ini, diselingi dengan ritual adat berupa pemakaian atribut baju adat kebesaran dan tongkat komando, Minum Saguer (Tuak) sebagai simbol rasa kebersamaan antara Para Tonaas dan foto bersama. Adapun para penerima gelar adat dari Perwira Tinggi TNI/Polri yakni : Laksamana  Madya TNI Desi Albert Mamahit (Kepala Badan Keamanan Laut RI) menjadi Tonaas Wangko An Tasik,  Mayjen TNI Ludwig Pusung (Pangdam I Bukit Barisan), menjadi Tonaas Wangko Angkatana'an, Irjen Pol Drs Dicky Atotoy ( Wa Ir Wasum Polri) menjadi Maendo Tonaas Wangko Umbanua, Irjen Pol DR Petrus Golose (Deputi bidang Kerma Internasional BNPT) menjadi Maendo Tonaas Wangko Umbanua, Brigjen TNI Jerry Waleleng (Kabinda Sulawesi Selatan) menjadi Tonaas Wangko Ang Katana'an, Brigjen Pol Hengki Kaluara (Kapolda Gorontalo) menjadi Maendo Tonaas Wangko Umbanua, Brigjen TNI Robert RF Lumempouw (Bandep lingkungan alam Setjen Wantananas), menjadi Tonaas Wangko Ang Katana'an,  Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung,SH (Kapolda Sulut) menjadi Tonaas Wangko Umbanua, Brigjen TNI Sulaiman Agusto, SIP, MM (Danrem 131 Santiago) menjadi Tonaas Wangko Ang Katana'an, Laksma TNI Manahan Simorangkir (Danlantamal VII) menjadi Tonaas Wangko An Tasik.
   I YAYAT U SANTI,,, Sigi Wangko wia se tonaas wangko, tua um banua, wia se tonaas wangko umbanua (dalam terjemahan : Hormat setinggi tingginya kepada Tonaas wangko um banua, tonaas wangko).
   Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan (Roy RL Saroinsong,SH, selaku Juru Bicara)

Menteri Perdagangan Pimpin Rapat Panitia Natal Nasional

  Menteri Perdagangan RI, Thomas Lembong  selaku Ketua Umum Panitia Natal beserta Nyonya Fransisca Lembong, dalam kunjungan kerja di daerah ini,  berkesempatan memimpin Rapat Panitia Perayaan Natal Nasional 2015, beserta Pj Gubernur Sulut, Dr Soni Sumarsono, dan Jajaran Pejabat Pemprov Sulut, serta didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, Staf Ahli Menteri Sondang Anggraini, di Ruang Kerja Gubernur Sulut, berlangsung Sabtu petang, 7/11.
   Dalam kesempatan rapat bersama antara Panitia Pusat dan Daerah, direncanakan Ibadah Natal Nasional tahun 2015, yang akan di hadiri Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla,  sedianya digelar di Manado Convention Center (MCC), dengan undangan kisaran 5000an, baik Tamu dari Jakarta diantaranya Para Menteri Kabinet serta Para Duta Besar Negara Sahabat, serta Umat Kristiani dan para Tokoh Agama di daerah ini.
    Sementara itu, sesuai usulan dan rencana awal, ditetapkan Perayaan Natal Nasional ini, akan digelar pada tanggal 5 Desember 2015 mendatang. Untuk itu, Menteri Perdagangan RI, dalam tanggapannya,  akan mensingkronkan dengan Agenda acara Presiden RI lewat koordinasi lintas sektoral terkait,demi suksesnya Agenda Nasional ini."Termasuk usulan dari daerah terkait diantaranya penyiapan menu kuliner bercita rasa lokal daerah Nyiur Melambai, perwakilan anak2 berkebutuhkan khusus, yakni Sekolah Luar Biasa/SLB, dsbnya" ujar Menteri yang berdarah Kawanua ini.
  Oleh Pj Gubernur Sumarsono, dalam tanggapannya, mencermati bahwa kompisisi Kepanitiaan,baik pusat dan daerah, dapat menciptakan satu kesatuan, dalam kepanitiaan, "harus ada OC, Sterring Comitte, Tupoksi jelas, mana porsi Panitia Nasional dan Porsi  Panitia Daerah, agar tidak terjadi tumpang tindih akan tugas dan kewenangannya" tegas Soni, sapaan Akrab Dirjen Otda Kemendagri ini.
Disisi lain, oleh Pj Gubernur Sulut, dalam waktu dekat ini akan menggelar  rapat dgn jajaran Forkompimda  Sulut, utk suksesnya persiapan acara yang di beri tema bernuansa NATALAN KERAKYATAN ini,  juga nantinya, lanjut DR Sumarsono,  akan menyiapkan lokasi utk dikunjungi  Presiden Jokowi guna diberikan paket Natal, serta memaparkan akan kesiapan Ormas  Islam GP ANSOR  dalam partisipasi mengamankan perayaan Natal maupun Grup kesenian Muslim, dimana salah satu materi Perayaan Natal di daerah ini adalah Refleksi Kerukunan Lintas agama akan ditonjolkan termasuk peran Media Jurnalis lokal, baik cetak, On line/media sosial, Elektronik dalam mempublikasikan Ivent Akbar ini.
   Direncanakan, Menteri Perdagangan RI, Sebelum bertolak kembali ke Ibukota Jakarta, pada Minggu, 08/11 pagi, akan menyempatkan diri mengikuti Ibadah Misa di Gereja Katholik Katedral Manado.

Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan (Roy RL Saroinsong, SH, selaku Juru Bicara)