Selasa, 29 Desember 2015

Biro Pemerintahan Dan Humas Gelar Ibadah Natal Bersama



Melengkapi sukacita Natal tahun 2015, keluarga besar Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut bersama para wartawan liputan di kantor Gubernur Sulut menggelar ibadah Natal bersama.

Ibadah Natal yang penuh kesederhanaan itu dilaksanakan Selasa (29/12). Bertempat di ruang kerja Biro Pemerintahan dan humas. Ibadah dipimpin oleh Pendeta Stenly J Sela,M.Theol yang juga merupakan pendeta pelayanan di jemaat GMIM Bethel Winangun. Dalam Khotbahnya dikatakan Natal merupakan refleksi bersama akan kehadiran Yesus di dunia guna menolong umat manusia yang berdosa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Pegawai Biro Pemerintahan dan Humas Sebagai pengikut Kristus yang ada dalam dunia birokrasi harus mampu menunjukan kasih Kristus dalam melayani masyarakat setiap hari. 

Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong,Msi dalan sambutan Natal mengatakan perayaan Natal Biro yang dilaksanakan dengan sederhana kali ini tidak mengurangkan makna Natal, melalui Natal ini diharapkan agar para pegawai bisa saling melayani penuh kasih dan tetap menjaga kekompakan di dalam tugas sebagai pegawai Biro. Menghadapi tahun 2016 yang tinggal beberapa hari lagi, Kumendong mengharapkan para pegawai dapat meningkatkan kinerja dan tetap bekerja sesuai aturan serta menjalin hubungan baik dengan para mitra kerja diantaranya para jurnalis.
Dalam Ibadah natal tersebut telah diisi pujian pujian, mulai dari Bagian Otonomi Daerah dan Hubungan Antar Lembaga, Bagian Kemasyarakatan, Bagian Pemerintahan dan Bagian Humas, sertatelah diserahkan diakonia bagi Pegawai Golongan dua oleh Karo Pemerintahan dan Humas Dr Jemmy Kumendong MSi. Turut hadir Ketua DWP Biro Pemerintahan dan Humas Ny. Djeneke Kumendong Onibala SH. MSA, Kabag Otda Leylani Makalew MSi, Kabag Kemasyarakatan Drs G Kontul MEd, Kabag Pemerintahan Boslar Sanger SE dan Kabag Humas Roy Saroinsong SH.  (Humas Pemprov Sulut). 



di Passo Gubernur Naik Bendi, Minum Saguer dan Makan Alas Daun Pisang







Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM bersama Isteri Dra Tri Rachayu, didampingi dua Putri tercinta Listy dan Wulan saat melakukan kunjungan kerja di Desa Passo Kabupaten Minahasa menggunakan sarana transportasi tradisional bendy, minum saguer pakai bulu (bambu) dan makan siang beralaskan daun pisang, (tradisi orang minahasa)
Hal itu dilakukan Gubernur dalam rangka menghadiri pencanangan desa Budaya dan Pariwisata yang digelar LSM Pakasaan Passo Indonesia, Selasa (29/12) kemarin.
Gubernur mengatakan, jika ingin menjadi desa budaya dan pariwisata syaratnya utama harus bersih dan indah serta masyarakat harus ramah dan senyum bagi wisatawan yang datang di desa ini. Karena itu Pemerintah Provinsi akan membina 30 generasi muda desa ini, untuk menjadi pemandu wisata, sehingga mampu menjelaskan keberadaan danau tondano, situs purbakala serta air panas.
Karena itu Gubernur mengajak, masyarakat Passo menjaga sekaligus merawat objek-objek wisata yang ada, serta membangun objek-objek wisata baru dengan symbol-simbol budaya minahasa.
Ketua Umum pakasaan Passo Indonesia (PPI) Jemmy Ringkuangan PA MSi,  menyatakan dukungannya Program pemerintah Provinsi Sulut Mari Jo Ka Manado, lewat berbagai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Kami ingin menjadikan desa ini sebagai desa budaya dan pariwisata dengan air panas menjadi primadona, ujar Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini.
Ringkuangan menyebutkan, kehadiran PPI tidak hanya sekedar gaga-gagahan akan tetapi untuk pengabdian pada masyarakat lewat sektor kebudayaan dan pariwisata, tandasnya. Sebelumnya gubernur bersama Ibu telah melakukan donor darah, dan menyerahkan bantuan diakonia kepada para kaum lansia. (Humas Pemprov Sulut).   


Gubernur Terima KSD Indonesia






Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM di White House Gubernur Bumi Beringin Manado, Selasa pagi (29/12) kemarin menerima kunjungan Kerukunan Kawanua Sedunia [KSD] Indonesia dipimpin langsung Ketua Umum Renny Octavianus Rorong.
Pertemuan dengan Gubernur itu dalam rangka mengkonkritkan bentuk kerjasama KSD Indonesia dengan Pemprov Sulut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut dalam hal menjadi duta wisata dan budaya Sulut serta mengkonkritkan bentuk investasi di Nyiur Melambai ini, ujar Renny Rorong usai pertemuan dengan Gubernur.
Renny menambahkan, KSD Indonesia sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Sulut Mari Jo Ka Manado, karena ini untuk kemajuan pembangunan Sulut di sektor kebudayaan dan pariwisata.
Gubernur Sumarsono menyambut baik dukungan masyarakat kawanua dirantau yang ingin membangun daerahnya.
"Saya angkat jempol bagi KSD Indonesia yang ingin menjadi duta kebudayaan dan pariwisata Sulut," ujarnya sembari menyebutkan, segera berkoordinasi dengan Kepala Disbudpar Ir Happy Korah MSi terkait dengan destinasi pariwisata di Sulut sehingga sebagai duta kebudayaan dan pariwisata Sulut sudah tahu persis apa yang akan di jual kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara.
Namun yang paling penting disini, bahwa provinsi Sulut di kenal dengan The Smilling People itu yang menjadi modal bagi Sulut untuk di jual keluar, jelas Dirjen Otda Kemendagri RI ini.
Disamping itu Sumarsono mengakui sebagian masyarakat sulut dalam menyambut program Mari Jo Ka Manado dinilai belum siap karena kesadaran dan peilaku membuang sampah ke sungai masih saja ada.
"Saya sudah melihat langsung di beberapa tempat di Manado dengan menggunakan angkot, kesadaran membuang sampah masyarakat ini masih sangat rendah, karena sungai selalu menjadi sasaran pembuangan sampah," tegasnya.
Selain itu guna menunjang sektor pariwisata Sulut bendi akan dijadikan sarana angkut wisatawan, karena Sulut akan saya jadikan tujuan wisata dunia ke dua setelah Bali, selain itu ornamen-ornamen budaya terus digalakan di tempat tempat umum dan lain sebagainya, tandas Sumarsono.
Kadis Budpar Sulut Ir Happy Korah dalam kesempatan itu sedikit meluruskan penggunaan kata Manado dalam program Mari Jo Ka Manado, karena nilai jual lebih tinggi dari pada menggunakan daerah lain di Provinsi Sulut bahkan kata Manado nilai jualnya juga lebih tinggi dari pada dari nama Sulut. menggunakan kata Manado sesungguhnya hanya sebagai pintu menuju Kabupaten/Kota Sulut, ujarnya.
Sementara Koordintor Kerukunan Tombuluners Club Jakarta Deitje Mawuintu yang turut hadir dalam pertemuan dengan Gubernur Sulut itu, mengungkapkan kami akan memprakarsai pembangunan toilet umum yang ada di objek wisata industri rumah panggung di Desa Woloan Tomohon.  (Humas Pemprov Sulut).