Penjabat Gubernur Sulut Dr
Sumarsono MDM bersama Isteri Dra Tri Rachayu, didampingi dua Putri tercinta Listy
dan Wulan saat melakukan kunjungan kerja di Desa Passo Kabupaten Minahasa menggunakan
sarana transportasi tradisional bendy, minum saguer pakai bulu (bambu) dan makan siang beralaskan daun
pisang, (tradisi orang minahasa)
Hal itu dilakukan Gubernur dalam
rangka menghadiri pencanangan desa Budaya dan Pariwisata yang digelar LSM
Pakasaan Passo Indonesia, Selasa (29/12) kemarin.
Gubernur mengatakan, jika ingin
menjadi desa budaya dan pariwisata syaratnya utama harus bersih dan indah serta
masyarakat harus ramah dan senyum bagi wisatawan yang datang di desa ini. Karena
itu Pemerintah Provinsi akan membina 30 generasi muda desa ini, untuk menjadi pemandu
wisata, sehingga mampu menjelaskan keberadaan danau tondano, situs purbakala
serta air panas.
Karena itu Gubernur mengajak,
masyarakat Passo menjaga sekaligus merawat objek-objek wisata yang ada, serta
membangun objek-objek wisata baru dengan symbol-simbol budaya minahasa.
Ketua Umum pakasaan Passo
Indonesia (PPI) Jemmy Ringkuangan PA MSi,
menyatakan dukungannya Program pemerintah Provinsi Sulut Mari Jo Ka
Manado, lewat berbagai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimilikinya. Kami ingin menjadikan desa ini sebagai desa budaya dan pariwisata
dengan air panas menjadi primadona, ujar Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini.
Ringkuangan menyebutkan,
kehadiran PPI tidak hanya sekedar gaga-gagahan akan tetapi untuk pengabdian
pada masyarakat lewat sektor kebudayaan dan pariwisata, tandasnya. Sebelumnya gubernur bersama Ibu telah melakukan donor darah, dan menyerahkan bantuan diakonia kepada para kaum lansia. (Humas
Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar