Selasa, 04 Juni 2013

Wagub Beri Motivasi Pengusaha Muda Sulut

Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd di Hotel Aston Manado, Selasa (4/6) kemarin, memberi motivasi kepada para pengusaha muda sulut.  Provinsi Sulut memiliki potensi yang besar, jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pengusaha muda di daerah ini, maka peluangnya terbuka lebar, ujarnya.
 Karena daerah sulut telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di KTI serta menjadi jalur perdagangan dikawasan asia pasifik. Dimana pelabuhan bitung telah disiapkan  menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) serta menjadi Hub Port. sehingga peluang-peluang yang ada ini akan memudahkan  bagi pengusaha muda kita untuk ikut melirik berbagai potensi ekonomi yang ada seperti sektor pertanian, pariwisata maupun perdangangan. Semua sudah ada, tinggal bagaimana pengusaha muda sulut ini mau berinvestasi di sektor-sektor tersebut.
Menurut Kansil, pertumbuhan ekonomi sulut yang mencapai 8 persen berada diatas capaian nasional, belum lagi disektor pertambangan dimana sulut menyimpan deposit yang begitu besar merupakan suatu peluang besar bagi pengusaha muda kita.
Karena itu Kansil mengajak kiranya pengusaha muda sulut untuk terus meningkatkan kualitas SDM sehingga nanti mampu bersaing dengan pengusaha muda lainnya di tanah air.(Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).


          

Sulut Masuk Tiga Besar Nominasi Penerima Sikompak Award


Provins Sulut menjadi salah satu daerah dari 32 Provinsi masuk dalam nominasi tiga besar terbaik penilaian “Sikompak Award” PNPM Masyarakat Mandiri Perdesaan, kategori pendamping lokal yang diwakili Yeremia Antara dari Kec, Tabukan Tengah Kab. Kepulauan Sangihe. Hal itu dikatakan, Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd dalam testimoni saat menerima kunjungan kerja tim penilai seleksi nasional Sikompak Award Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan  di ruang kerjanya, Selasa (4/6) kemarin.  
Tentunya kami sungguh berbangga dan berterima kasih karena provinsi sulut di tahun 2013 ini, masuk dalam nominasi tiga besar PNPM-MPD sesuai penilaian dari tim pusat, mengingat Kec, tabukan Tengah Kab. Sangihe memiliki tingkat kesulitan yang ekstim, namun mampu bersaing dengan daerah lain hingga bisa  masuk tigas besar. Tahun-tahun sebelumnya kami berharap sulut bisa masuk dalam nominasi ini, namun baru tahun ini kita berhasil, ujar mantan Kadis Diknas Sulut.
Menurut Kansil PNPM Mandiri Perdesaan di Sulut dilaksanakan sejak tahun 2007 s/d 2013 dengan lokasi dan alokasi dana bantuan langsung masyarakat kabupaten, kecamatan dan desa. Sedangkan manfaatnya tersedia lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat miskin, meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, penentuan dan pelestarian pembangunan.
Kansil juga menyebutkan, PNPM Mandiri Perdesaan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti, terjadi pembiasaan masyarakat desa terhadap keikut sertaan dalam proses pembangunan desa yang bersifat pertisipatif melalui suatu forum masyarakat baik ditingkat desa maupun kecamatan dalam menggagas masa depan desa (MMDD). Hadir Kaban PMD Dr. Ricky Toemandoek. (Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov). 




     


Diklat Kab/Ko Harus berkoodinasi Dengan Bandiklat Provinsi

Wakil Gubernur Sulut  Dr. Djouhari Kansil MPd menegaskan, setiap Penyelenggaraan Diklat Prajabatan maupun Diklat  PIM IV yang sering dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota di daerahnya masing-masing, harus melibatkan Badan Diklat (Bandiklat) Provinsi Sulut. Alasannya karena  Bandiklat Provinsi telah memiliki  akreditasi  B, sehingga  para peserta usai mengikuti diklat nantinya bisa memperoleh setifikad dari Bandiklat Provinsi Sulut. Penegasan itu disampaikan Wagub saat membuka Rakor Pembinaan Program Kediklatan Provinsi Sulut 2013, yang di gelar Bandiklat Provinsi di Hotel Aston, Senin (3/6) pekan lalu.
Kegiatan yang diikuti para Kepala BKD Provinsi dan Kepala BKD Kabupaten/Kota se-Sulut itu, menurut Kansil, teman-teman yang ada di Kabupaten/kota jangan lagi menabrak aturan, tetapi harus mengikuti aturan kediklatan yang ada,  Pengalaman ada Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan Diklat prajabatan maupun Diklat PIM IV tidak berkoordinasi dengan Bandiklat Provinsi, termasuk staf pengajar tidak melibatkan widiaswara, tetapi menggunakan pejabat eselon II bahkan para pensiunan didaerahnya, karena itu bukan fungsinya, sembari meluruskan agar tidak menyalahi aturan yang ada.
Karena itu Kansil yang juga mantan Kabandiklat Provinsi Sulut, menantang jajaran Diklat Provinsi harus ada diklat manajemen kediklatan, termasuk para Widiaswara harus terus belajar dan membuat buku substansi sebagai seorang widiaswara yang profesiona, sehingga kedepan akreditasi Bandiklat Provinsi Sulut  bisa lebih meningkat, katanya.
Kesempatan itu Kansil mengusulkan, agar Diklat PIM II bisa di buat di sulut mengingat, ada sekitar 300 pejabat Eselon II Provinsi maupun Kab/Ko belum mengikuti Diklat Pim II.
Sementara, Kaban Diklat Provinsi DR. Drh. Ferdinand Rotinsulu menyebutkan, tujuan pelaksanaan rakor tersebut untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas program dalam mengoptimalisasikan penyelenggaraan diklat antar lembaga yang bertugas dan berfungsi di bidang kediklatan dilingkungan pemprov sulut serta meningkatkan kualitas koordinasi penyelenggaraan kediklatan antar lembaga yang menangani kediklatan ditingkat pusat maupun didaerah dilingkungan provinsi sulut. Turut memberikan sambutan Kabandiklat Kemendagri diwakili Ir. Moh. Masduki. (Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).  


  

    

Kotambunan : Ciptakan Sistem Penyelenggara Pemerintahan Yang Prima

Di era reformasi sekarang ini makin memberikan ruang gerak kepada pemerintah daerah untuk mengoptimalkan fungsi dan peran dalam penyelenggaraan  pemerintahan dan mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Demikian dikatakan Gubernur Sulut yang diwakili oleh Kepala Biro Pembangunan Farly Kotambunan, SE saat membuka rapat koordinasi pengendalian penyelenggaraan urusan pemerintah di wilayah provinsi bertempat di Hotel Arya Duta (4/6) Manado.
“Pemerintah provinsi sulawesi utara terus melaksanakan pembangunan lintas sektor dan lintas dimensi dalam rangka pemantapan eksistensi sulut sebagai pintu gerbang indonesia kawasan asia pasifik dan selalu dibarengi dengan transparansi dan akuntabel sehingga mampu mengakselerasi tercapainya pemeintahan yang baik dan bersih ( good and clean government ).” Kata Kotambunan.
Pada kesempatan itu Kotambunan mengharapkan kiranya pelaksanaan kegiatan ini akan mampu membangun  visi, sikap dan komitmen bersama untuk menciptakan sistem pemerintahan daerah yang prima, terpadu dan terintegrasi guna terwujudnya tata pemerintahan yang baik, bersih dan terarah.

Sebelumnya diawali laporan panitia pelaksana oleh kabag administrasi Pembangunan Selvie Paat, SIP, MSi yang mengatakan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini dalam rangka pembinaan administrasi pengendalian penyelenggaraan urusan penerintah dan untuk meningkatkan efektifitas serta pengawasan. Dan diikuti instansi vertikal serta pejabat dan staf pengelolaan dekonsentrasi sebanyak 60 orang. (Kabag Humas Drs Jackson F Ruaw, MSi selaku jubir pemprov)

Sulut Siap Gelar World Coral Reef Conference



Kepercayaan dunia kepada Provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah pelaksana ivent internasional terbukti lagi. Pembuktian tersebut terlihat dengan akan diadakan satu ivent internasional yakni Konfrensi Terumbu Karang Dunia (World Coral Reef Conference).
Pelaksanaan hajatan internasional tersebut akan dilaksanakan di Manado Sulut pada tahun 2014 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Darah Ir Siswa R Mokodongan, saat memimpin rapat perdana panitia daerah terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut, Senin (3/6) bertempat di ruang rapat WOC Kantor Gubenur Sulut.
“Sulut kembali mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hajatan besar ini, untuk itu kita harus bersyukur dan mempersiapkan diri sebaik mungkun guna mensukseskan acara ini,” ujar Mokodongan.
Diketahui juga, terumbu karang merupakan bagian dari sumber daya hayati dan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara yang perlu dijaga kelestarianya dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat baik generasi saat ini dan akan datang.
Pelaksanaan World Coral Reef Conference ini merupakan tindak lanjut dari berbagai agenda besar dunia dalam melestarikan ekosistem pesisir dan laut, diantaranya ekosistem terumbu karang, maka salah satu upaya untuk menyelamatkan dan melestarikan sekaligus pemanfaatan sumberdaya yang ada pada ekosistem tersebut maka diadakan konfrensi tersebut.
“Hajatan yang akan dilaksanakan tahun depan nanti sekaligus dengan merayakan lima tahun pelaksanaan World Ocean Conference dan Coral triangel Initiative, yang dilaksanakan tahun 2009 lalu di Sulut,” kata Mokodongan.
Diperkirakan nantinya hajatan tersebut akan dihadiri beberapa petinggi negara dan para Menteri Kelautan.  Untuk itu juga Mokodongan menghimbau bagi semua pihak untuk dapat mendukung dan mensukseskan bersama acara tersebut demi nama baik Sulut di kancah Internasional.  (Kabag humas Drs. Jackson F Ruaw, Msi)



SBY tugaskan SHS sebagai Utusan Khusus di American Samoa

New York – Peran, kapasitas dan kredibilitas Gubernur Sulut Dr S.H Sarundajang dalam melakukan diplomasi internasional yang terbukti melalui penyelenggaraan berbagai event internasional di Sulut, dan pelaksanaan tugas kenegaraan di luar negeri yang dipercayakan kepada SHS, kembali mendapat  kepercayaan Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengemban misi atas nama negara yang merupakan tugas diplomasi publik.
Sarundajang diberikan amanat untuk membangun kerjasama dan hubungan strategis dengan pemerintah teritori American Samoa, melalui pendekatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
“Sebetulnya kami diminta oleh Presiden SBY untuk mendampingi beliau dalam rangka tugas kenegaraan ke dua negara yakni Swedia dan Amerika Serikat, namun karena harus membuka acara Asian Media Summit di Manado, maka baru bisa bergabung di New York Amerika Serikat,” ujar Sarundajang kemarin di New York, Amerika Serikat, Kamis (30/5) lalu.
Di sela-sela acara penting Presiden SBY di New York, Sarundajang melakukan pertemuan khusus dengan Presiden dan mendapat arahan serta pesan terkait tugas diplomasi publik di American Samoa.”Ya, sudah ketemu dan beliau memberikan penekanan terhadap beberapa langkah strategis dan penting untuk tugas ke American Samoa. Sulut diberikan kepercayaan membuka hubungan mutual benefit dengan daerah tersebut,” kata Sarundajang.
Penugasan Sarundajang sebagai special envoy tersebut juga telah diperkuat dengan sejumlah langkah kerjasama konkret yang didukung oleh Dubes RI di Amerika, Dino Patti Djalal.”Presiden meminta agar berkoordinasi dengan pihak kedutaan besar RI di Washington DC. Pak Duta Besar kebetulan ikut mendampingi dan kami sudah membahas detail plan-nya antara lain The establishment of Province-Territory Partnership and cooperation,” tandas Sarundajang lagi.
Sulut sendiri sebelumnya sudah mengirimkan tim ke American Samoa untuk menjajaki sejumlah peluang kerjasama di bidang budaya dan ekonomi, serta rencana sister province/territory dengan wilayah yang terletak di Asia Pasifik tersebut. “Kita sudah mengutus tim sebelumnya dan telah mendapat respon positif oleh Pemerintah American Samoa. Hal tersebut sudah saya laporkan langsung kepada Presiden,” tukas Sarundajang lagi sebagaiman dikutip melalui staf khusus gubernur bidang komunikasi public, Michael F Umbas.
Dubes RI di Amerika Serikat Dinno Patti Djalal mengaku langkah presiden memilih Sarundajang untuk menjalan misi ke American Samoa sudah tepat karena Gubernur Sulut tersebut dinilai mempunyai kemampuan diplomasi public dan memiliki pengalaman yang mumpuni.”Saya optimis dan mendukung penuh mengingat kemampuan dan kapasitas Pak Sarundajang. Langkah diplomasi publik Indonesia di kawasan Pasifik memang sedang ditingkatkan dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi internasional,” ujar Dino Patti Djalal.
Sesuai rencana, dari New York, Amerika Serikat, rombongan Gubernur akan yang didampingi pihak KBRI Washington DC langsung bertolak menuju Pago-pago, ibukota American Samoa untuk melakukan rangkaian pertemuan dengan pemerintah setempat. Gubernur menyertakan delegasinya yakni Asisten II Ir Roy Roring MSi, Kepala Bappeda, Dr Noldy Tuerah, Kepala Dinas ESDM Ir Boy Tamon serta Staf khusus Michael F. Umbas dan Freddy Lengkong (Kabag Humas JF Ruaw)


Sarundajang dipercaya diplomasi publik ke American Samoa