Jumat, 02 Juni 2017

Kandouw : Lulusan PT Jangan Harap Jadi ASN, Mending Wirausahawan

Lulusan Perguruan Tinggi (PT) tidak boleh berorientasi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saja. Sebab, kuota untuk ASN sangat terbatas bahkan untuk pemerintah daerah masih dihentikan penerimaannya hingga saat ini. Karena itu menjadi wirausahawan adalah pilihan tepat.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw di Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUMKM dan Penyerahan Program Strategis Kementerian Koperasi dan UKM di Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Jumat (2/6/2017) siang.

"Sudah enam tahun moratorium penerimaan ASN di Sulut. Karena itu, semua mahasiswa dan yang telah lulus dari perguruan tinggi jangan hanya bercita-cita menjadi ASN. Lebih baik, berfikirlah untuk menjadi wirausaha," kata Kandouw.

Oleh sebab itu, wakil gubernur sangat mendukung pelatihan kewirausahaan yang diadakan Kementerian Koperasi dan UKM di Sulut.

"Dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan seluruh peserta untuk mulai berwirausaha," tandasnya.

Kandouw mengakui bahwa berwirausaha membutuhkan modal. Dia berharap pihak kementerian koperasi dan UKM dapat terus membantu masyarakat yang akan berwirausaha. "Kami juga berharap bantuan program dan modal untuk UKM dari Kementerian Koperasi dan UKM," imbuhnya.

Menurut Kandouw, banyak bidang usaha yang bisa digeluti di Sulut. Satu diantaranya, usaha di bidang pariwisata yang sedang gencar dipromosikan Gubernur Olly Dondokambey, SE. "Kerajinan tangan sangat dibutuhkan oleh-oleh wisatawan. Gubernur sedang gencar meningkatkan kedatangan turis ke Sulut. Bahkan pertumbuhan turis di Sulut saat ini paling tinggi di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyinggung peranan UKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang termasuk dalam urutan tiga besar dunia. "Setelah India dan Cina, pertumbuhan ekonomi Inonesia ketiga terbesar di dunia. setelah india dan cina," bebernya.

Puspayoga juga menyebutkan tiga bidang penting di dunia saat ini. Satu diantaranya pariwisata.

"Bidang infrastruktur, ekonomi dan pariwisata menjadi sangat penting bagi suatu negara. Apalagi bidang pariwisata karena sangat mudah untuk meningkatkan devisa," ucapnya.

Sementara Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc, DEA, mendukung penuh pelatihan kewirausaahan tersebut. Bahkan dikatakannya, kewirausaahan menjadi mata kuliah di Unsrat.

"Pelatihan ini akan menumbuhkembangkan semangat dan keahlian kewirausaan di lingkungan kampus. Bahkan kewirausahaan sudah menjadi mata kuliah di kampus," ujarnya.

Menariknya, kegiatan itu juga dirangkaikan dengan peninjauan stan UKM oleh Menteri Puspayoga, Wagub Kandouw dan Rektor Unsrat. Selain itu juga diserahkan bantuan uang senilai Rp. 13 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM bagi setiap wirausaha pemula terpilih. Selain itu juga Kredit Usaha Rakyat dari bank pemerintah kepada wirausaha terpilih.

Adapun kegiatan itu turut dihadiri Anggota DPR RI Dedi Gumelar, Asisten I Drs, John Palandung, Asisten II Rudi Mokoginta, SE, M.TP, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Christiano Talumepa, SH dan ratusan peserta pelatihan. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)