Selasa, 27 November 2018

Belanda Siap Bantu Sulut Kembalikan Kejayaan Komoditi Kopra

Anjloknya harga  jual Komoditi Kopra membuat Pemerintah Provinsi Sulut melakukan berbagai hal demi mengembalikan kejayaan harga kopra. Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengutus
Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw memperjuangkan harga Kopra yang turun hingga ke negara Belanda, hal itu di sampaikannya langsung kepada Wakil Duta Besar RI untuk Belanda Fikry Casidi di Kantor Kedutaan Besar RI di Den Haag, Senin (26/11/18).

Dalam Penjelasan Wakil Dubes sendiri menyampaikan bahwa sejak beberapa bulan terakhir produk kopra yang masuk ke Belanda mengalami penurunan yang signifikan dan ini menjadi fenomema  secara global.

Oleh karenanya pihak Kedutaan akan melaksanakan market inteligen terhadap beberapa produk Indonesia yang mengalami  fluktuasi harga tersebut.

Global price untuk harga kelapa dan sawit mengalami penurunan cukup signifikan. Kedutaan RI di Belanda akan melaksanakan ecinomic intelijen utk mencari solusi pelemahan harga ekspor kelapa dan komiditi lainnya yang mengalami trend penurunan secara global. Jika solusi ditemukan Negara Belanda segera mungkin akan membantu Indonesia dalam mengembalikan harga jual kopra.

Dalam kunjungan tersebut Wagub bersama rombongan juga melakukan studi Capacity Building yang dirangkaikan dengan agenda Interfaith Dialogue tersebut, Wagub Kandouw membawa serta rombongan beberapa pejabat Eselon II Pemprov Sulut.

Capacity Building sendiri diharapkan dalam konteks pembangunan dewasa ini, tidak ada tujuan lain selain untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik atau yang lebih dikenal dengan good governance. Suatu kondisi kepemerintahan yang yang dicita-citakan semua pihak dan mampu menjawab persoalan-persoalan dunia saat ini.(humas provinsi sulut)

Pelayanan Samsat Pemprov Sulut Raih Penghargaan Dari Kemenpan RB RI

Komitmen Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw dalam membangun sistem birokrasi yang kredibel dan pelayanan publik baik terus mendapat  apresiasi dari pemerintah pusat.

Kali ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendapatan Manado Bapenda Prov. Sulut, yang dipimpin oleh Kepala Badan, Olvie Atteng SE, M.Si menerima Penghargaan dengan Nilai B, (Kategori Baik),  penghargaan ini hanya diterima 5 UPTD Pendapatan (Samsat) se Indonesia.

Capaian ini diraih berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik pada tahun 2018 telah melakukan evaluasi kinerja unit pelayanan publik tertentu pada pemerintah daerah terpilih. Hasil evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik tersebut dilaksanakan pada Selasa, (27/11/2018), di Balai Kartini Jakarta.

Terdapat enam 6 aspek yang dinilai dalam penghargaan, yakni kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik (SIPP), konsultasi dan pengaduan serta inovasi yang kemudian disilangkan untuk menghasilkan indokator dengan enam prinsip evaluasi yakni keadilan, partisipasi, akuntabilitas, transparansi, berdayaguna, dan aksesibilitas. 

Seperti dikutip dari rilis Humas Kemenpanrb RI dimana Menteri PANRB, Syafruddin menjelaskan, evaluasi bukan untuk menentukan benar atau salah, bukan pula untuk menumbuhkan kompetisi yang meng-gradasi kualitas pelayanan publik dan bukan sebagai “pacuan / perlombaan” yang mendiskriminasi kualitas. Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan asistensi bagi kekurangan sehingga bisa diperbaiki, serta mendorong terwujudnya clean and good governance, serta lebih mendorong bagaimana pelayanan itu bermanfaat langsung bagi rakyat.

Segenap jajaran Bapenda Sulut menyampaikan terima kasih atas kerjasama seluruh tim yang tergabung dalam pelayanan satu atap Kantor Bersama Samsat, yang didalamnya bersama dengan pihak Ditlantas Polda Sulut, PT. Jasa Raharja Sulut, dan Bank SulutGo Optimis tahun 2019 mendatang, akan mendapatkan nilai A dan akan terus berprestasi untuk Sulut Hebat.(humas provinsi sulut)

Gubernur Olly Harap Fisip Unsrat Terus Hadirkan SDM Berkualitas Bagi Pembangunan Bangsa

Wakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR. Jemmy Kumendong, M.Si hadiri acara Rapat Terbuka Senat Fispol Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dengan agenda Dies Natalis ke-54 FISPOL Unsrat, di Ruang CJ. Rantung Kantor Gubernur, Selasa (27/11/18).

"Telah lebih dari setengah abad eksistensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat Manado mampu mengiringi proses tumbuh kembang bangsa terlebih khusus Bumi Nyiur melambai. Kita telah melihat bagaimana para lulusan yang berhasil dicetak oleh lembaga pendidikan ini mampu mengisi sendi-sendi pembangunan daerah dengan berbagai kemampuan dan skill yang dimilikinya," tuturnya dalam sambutan di depan seluruh civitas akademika Unsrat.

Oleh karena itu dirinya menyatakan, sangatlah realistis bagi masyarakat untuk senantiasa berharap agar universitas kebanggaan ini selalu mampu menyatakan konsistensi eksistensinya lewat lulusan lulusan dengan intelektualitas, serta skill yang kapabel dalam turut menjawab dinamika pembangunan dewasa ini.

"Ke depan saya berharap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat Manado menjadi pelopor dalam pengembangan kreativitas dan inovasi sumber daya manusia guna merespons berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini penting untuk dimaknai karena saat ini kita berada di era globalisasi yang sarat dengan dinamika kehidupan yang kompleks," ujarnya.

Dirinya juga mengajak segenap civitas akademika Fisip Unsrat untuk senantiasa memberikan dukungan positif terhadap berbagai program pemerintah daerah dan pemerintah pusat demi kemajuan bangsa dan negara.

"Selamat ulang tahun ke-54 kepada segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat Manado. Semoga melalui momentum pertambahan usia ini akan semakin mempertegas komitmen segenap civitas akademika Fakultas Imu Sosial dan Politik Unsrat Manado untuk memberikan yang terbaik dalam pengabdian dan pelayanan bagi masyarakat di Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara," pungkas dia.

Dalam acara yang bertema 'Melalui Dies Natalis FISPOL Unsrat Ke-54 Kita Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas' itu, beragendakan pula orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Very Y. Londa, S.Sos, M.Si, dilanjutkan dengan puncak acara yakni pemasangan, peniupan dan pemotongan Kue Dies Natalis FISIP ke-54, serta pemberian piagam kepada dua Doktor baru yakni Dr. Donald Monintja, S.Sos, M.Si dan Dr. Leviane J.H. Lotulung, S.Sos, M.I.Kom.

Nampak hadir dalam acara, Wakil Rektor Bidang Kenahasiswaan dan Alumni Unsrat Drs. Ronny Gosal, M.Si, Dekan Fispol Unsrat Dr. Drs. Novie Revlie Pioh, M.Si, Ketua Senat Fisip Unsrat Dr. Ferry Liando, SIP, M.Si, para Anggota Senat, dan mahasiswa.(humas provinsi sulut)

Wakili Gubernur, Sekprov Silangen Hadiri Pertemuan Tahunan BI

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE yang diwakili Sekprov Edwin Silangen, SE, MS menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018) pagi.

Acara yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) dengan tema 'Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan' ini dibuka Presiden RI Joko Widodo.

Dalam sambutannya, sederet pujian dilontarkan sang Presiden ke otoritas moneter yang menurutnya berhasil menjaga stabilitas rupiah.

"Selamat kepada Bapak Gubernur dan segenap jajaran BI. Karena gejolak global, BI terus membela kurs rupiah. Kita sadar betul betapa beratnya pertempuran hari ke hari minggu ke minggu bulan ke bulan," kata Jokowi.

"BI intervensi pasar, naikkan bunga guna menstabilkan rupiah lawan dolar AS. Sekarang terbukti, rupiah menguat signifikan. Sekarang sudah kembali ke kisaran Rp 14.500 per dolar AS," imbuh Jokowi.

Jokowi menyanjung langkah BI lebih jauh yang tiba-tiba pada 15 November 2018 menaikkan bunga acuannya. Menurut Jokowi langkah BI sangatlah berani.

"Gubernur BI kembali menunjukkan keberaniannya memberikan kejutan pasar dengan naikkan bunga rupiah 0,25 persen menjadi 6 persen," kata Jokowi.

"Yang saya anggap berani bukan besarnya kenaikan tapi kejutannya itu. Saya lihat pasar kaget dan ini disambut positif pasar," imbuh Presiden.

Persepsi BI, sambung Jokowi yang disambut pasar positif ini menunjukkan ketegasan dan determinasi untuk membentengi rupiah. "Kita sebut dalam keseharian, taring BI keluar," tegas Jokowi.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, 2018 merupakan tahun penuh tantangan bagi ekonomi Indonesia. Sebab, di tengah upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi nasional, ekonomi global justru bergerak penuh ketidakpastian.

"Kami sedang mendorong momentum perekonomian nasional, ekonomi global bergerak penuh ketidakpastian. Tiga hal penting perlu kita cermati. Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup tinggi 2018 kemungkinan melandai di 2019," ujar Perry.

Agenda PTBI turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Kepala BI Sulut Soekowardojo, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta dan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Franky Manumpil. (Humas Pemprov Sulut)