Jumat, 22 September 2017

Sah! Olly Dondokambey Resmi Buka Pameran Pembangunan di Kayuwatu

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE resmi membuka Pameran Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara, di Kayuwatu, Manado, Jumat (22/9/2017) malam.

Pembukaan ini ditandai dengan bunyi alat musik tradisional tambur yang ditabuh Olly bersama Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut.

"Dengan ini pameran pembangunan Provinsi Sulawesi Utara resmi dibuka," ujar Olly di atas panggung acara.

Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan, Olly menyatakan, pameran pembangunan adalah acara menarik sehingga selalu dinantikan masyarakat Provinsi Bumi Nyiur Melambai itu.

"Apalagi banyak hal menarik yang bisa dilihat di setiap stand, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Di pameran juga ditampilkan aneka produk, termasuk komoditi unggulan, potensi daerah, lokasi wisata dan hasil pembangunan lainnya," katanya.

Orang nomor satu di Sulut itu juga menjelaskan, melalui ajang pameran itu, masyarakat juga dapat melihat perkembangan seluruh kabupaten dan kota termasuk memperoleh informasi tentang peluang ekonomi dan bisnis.

"Ini merupakan kesempatan bagi masyarakat yang ingin melihat potensi dan perkembangan daerah yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Sulut," tandasnya.

Lebih jauh, Olly juga mengapresiasi kerja seluruh panitia hingga terlaksananya pameran.

"Saya ucapkan terimakasih atas seluruh usaha panitia yang telah membantu kelancaran penyelenggaraan pameran ini," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia HUT Prov. Sulut ke-53 yang juga Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP menjelaskan tujuan penyelenggaraan pameran itu.

"Pameran ini untuk meyampaikan informasi tentang program yang sedang dan telah dilakukan di Sulawesi Utara. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam pameran pembangunan," katanya.

Adapun pembukaan pameran itu turut dihadiri Wakil Gubernur, Drs. Steven O.E. Kandouw, Ketua DPRD, Andrei Angouw, Ketua TP-PKK, Ir. Rita Maya Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK, dr. Kartika Devi Tanos, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS serta para bupati dan walikota. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Hebat! OD-SK Gencarkan Gerakan Makan Tanpa Nasi

Gerakan Makan Tanpa Nasi (Gentanasi) di Sulawesi Utara bukan berarti tidak makan nasi sama sekali melainkan dalam satu minggu mengganti satu kali waktu makan dalam sehari dengan pangan lokal selain nasi.

Inilah yang mendasari kerjasama Pemprov Sulut yang dipimpin duet Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kembali Gentanasi di Graha Bumi Beringin, Manado, Jumat (22/9/2017) pagi.

"Saya setuju dengan Gentanasi. Jika seluruh keluarga di Sulut dalam seminggu mengganti sekali waktu makan dalam sehari dengan pangan selain nasi pasti banyak manfaatnya termasuk kesehatan yang lebih baik," kata Kandouw.

Gentanasi juga dikatakan Wagub Kandouw, merupakan program yang berdampak positif dalam mengurangi ketergantungan masyakat terhadap nasi.

“Melalui Gentanasi, ketergantungan masyarakat terhadap beras bisa dikurangi, karena di Sulut, sumber pangan pokoknya berasal dari umbi-umbian. Untuk itu program ini harus terus digencarkan,” katanya.

Lebih jauh, Kandouw menerangkan salah satu kearifan lokal yang mendukung penganekaragaman pangan, adalah pisang Goroho, yaitu pisang khas sebagai sumber makanan masyarakat Minahasa sejak zaman dahulu.

Selain itu, di Kepulauan Sangihe terdapat Sagu, yang dibiarkan tumbuh tanpa perawatan dan perhatian, ternyata merupakan makanan lezat dengan kandungan gizi cukup tinggi dan bisa dijadikan sebagai makanan bergizi bagi masyarakat.

Adapun di Minahasa dan Minahasa Selatan terdapat pangan lokal jagung yang diolah menjadi beras jagung dan tepung jagung, yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Sulut, Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan menerangkan pentingnya kualitas konsumsi pangan dan gizi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sulut.

"Kita harus berupaya menyediakan pangan dalam jumlah dan keragaman yang cukup, dengan kualitas yang layak dan tersedia sepanjang waktu. Ini harus dilaksanakan karena pola konsumsi pangan penduduk Sulut saat ini masih kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya," ujarnya.

Adapun keragaman jenis pangan itu, menurut Ibu Rita harus memenuhi kecukupan gizi masyarakat Sulut.

"Menu yang disajikan hendaknya terdiri dari sumber karbohidrat, pangan sumber protein hewani dan protein nabati yaitu daging, ikan dan kacang-kacangan serta pangan sumber vitamin dan mineral yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penganekaragaman Pangan dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian Ir. Tri Agustin Satriani, MM yang mewakili Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr. Agung Hendriadi mengatakan, upaya percepatan diversifikasi pangan sangat penting dilaksanakan agar masyarakat mampu mengurangi konsumsi beras dan terigu.

“Upaya menurunkan konsumsi beras dan terigu harus diikuti dengan penyediaan pangan karbohidrat dari pangan lokal seperti sagu, singkong, ubi jalar, sukun, ganyong, pisang dan sebagainya," katanya.

Penyediaan pangan tersebut adalah langkah strategis untuk mengembangkan pola konsumsi beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).

Pertemuan itu turut dihadiri, Wakil Ketua TP-PKK dr Kartika Devi Tanos, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Mokoginta, SE, M.TP dan pengurus TP-PKK kabupaten dan kota. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Nyonya Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan Pimpin Rapat Panitia SMST Ke-30 GMIM

    Pelaksanaan Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) Ke-30 Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Tahun 2017, oleh Panitia Penyelenggara menggelar rapat bersama guna memantapkan persiapannya di Wisma Negara Gubernuran Bumi Beringin Manado, Jumat siang, 22/09/2017. Yang di hadiri langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, dan Ketua Umum Panitia, Nyonya Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan.
    Pada rapat bersama dengan jajaran Panitia inti, oleh Ketua Umum Panitia SMST Ke-30 GMIM Tahun 2017, yang juga adalah First Lady Gubernur Sulut, Nyonya Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan didampingi Sekretaris Umum Panitia  Pdt Christofel Mengko, Mth, secara teknis mengulas akan kesiapan Panitia dan aspek pendukung lainnya.
   Sebagaimana diketahui Pelaksanaan dan gelaran hajatan tahunan ini, akan dilaksanakan pada tanggal 2--5 Oktober 2017, di desa Borgo Kecamatan  Tombariri, Kabupaten Minahasa. Yang akan diikuti perutusan Wilayah dan Jemaat dari Gereja Masehi Injili di Minahasa yang tersebar diwilayah Pelayanan GMIM.
   Demikian Kabag Humas Pemprov Memberitakan. (R2LS)