Rabu, 09 Agustus 2017

Gubernur Olly : Pramuka Wahana Bentuk Karakter Positif Generasi Muda Sulut

Gerakan pramuka merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Sulawesi Utara sekaligus sebagai wadah pembentuk karakter kaum muda yang positif.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan, Gemmy Kawatu, SE, M.Si pada pelepasan keberangkatan utusan kwartir daerah gerakan pramuka Sulut pada raimuna nasional di halaman kantor gubernur, Rabu (9/8/2017) pagi.

"Semua kegiatan yang diadakan oleh gerakan pramuka memiliki unsur kepemimpinan, kerjasama, keterampilan, kompetisi dan kepedulian baik pada sang pencipta, pada sesama maupun pada alam dan lingkungan," katanya.

Oleh karenanya, menurut Gubernur Olly, pelaksanaan raimuna tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Cibubur tanggal 13-20 Agustus 2017 itu harus menunjukkan karakter unggul pramuka Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan ajang eksistensi gerakan pramuka yang dapat menunjukan jati diri, karakter dan profesionalitas sebagai bagian dari pramuka indonesia," tandasnya.

Disamping itu, Olly menjelaskan kegiatan kepramukaan juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan yang harus selalu diterapkan termasuk dalam agenda raimuna tingkat nasional.

"Kewajiban terhadap Tuhan, mengamalkan pancasila, membangun masyarakat serta peningkatan mental intelektual, seperti tercantum dalam trisatya dan dasa dharma," ujarnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly mengingatkan seluruh peserta utusan Sulut dapat menjadi teladan pada pertemuan pramuka tingkat nasional itu.

"Jagalah sikap, tindakan dan perilaku dalam bersosialisasi dengan peserta lainnya dan lingkungan sekitar. Perkenalkanlah budaya, keindahan panorama alam serta keramahtamahan masyarakat Sulut selama pelaksanaan kegiatan nantinya," imbuhnya.

Adapun kegiatan itu turut dihadiri Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulut, Vanda Sarundajang. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Zoonosis dan Rabies di Sulut di seriusi Kemenko PMK RI

   Langkah terobosan dan upaya strategis Biro Kesejahteraan Setda Provinsi  Sulut dimana salah satu tugas pokok dan fungsi yakni;  koordinasi dalam bidang Kesehatan, oleh Kepala Biro Kesra, dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, melakukan Konsultasi dan Koordinasi Kegiatan Pencegahan Penanggulangan Masalah Kesehatan Khusus Zoonosis,  di Kementerian Kordinator Pembangun Manusia  dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Jakarta. Rabu sore, 09/08/2017, yang di terima Deputi  bidang  Peningkatan Kesehatan, dr Sigit Priohutomo.
   Adapun pertemuan ini adalah sebagai tindak lanjut kegiatan kerjasama antara Pihak Pemprov Sulawesi Utara untuk kali ke-2 (dua) dengan Kemenko PMK RI, dimana pada medio Februari 2017 lalu di Manado  juga telah dijajaki akan penguatan peran SKPD dalam menanggulangi penyakit Zoonosis ( wabah yang ditularkan oleh  hewan bertulang belakang antara lain : Rabies, Anthrax, Flu Burung). Yang dihadiri  oleh Dinas Teknis  termasuk Kabupaten/Kota se Sulut. Juga melibatkan kalangan Perguruan Tinggi yakni Universitas Sam Ratulangi Manado.
  Sementara itu Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, dalam penjelasan sebagaimana dikutip Kabag Humas Pemprov Sulut Roy RL Saroinsong SH, menyatakan bahwa kasus Lyssa ( Kematian akibat Rabies)  di Provinsi Sulut, sesuai data dan kondisi dilapangan mengalami penurunan dalam rangka program menuju Sulut bebas Rabies 2018 dan ASEAN  2020 (catatan : lihat tampilan Tabel/Grafik) dimana kasus ini untuk Sulawesi Utara berjumlah 6 (enam) orang,  sedangkan yang tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Barat adalah 16 Pasien.
  Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab ini, juga turut pula didampingi Asisten Deputi Pencegahan  dan Penanggulangan  Penyakit Kemenko PMK RI, drg Naalih Kalsum MPH, serta Kepala Bagian Kesehatan, Perlindungan  Perempuan  dan Anak PMDK Biro Kesra Setda Prov Sulut, Verra M Pinontoan S.Psi serta Kasubag Kesehatan Adrian J Rantung  SE.
Demikian Kabag Humas Pemprov Sulut selaku Juru Bicara Memberitakan (R2LS)
 

Gubernur Olly Dondokambey Apresiasi SMK EXPO 2017

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus dikerjakan hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dalam kegiatan SMK EXPO di Manado, Rabu (9/8/2017) sore.

"Pengembangan diri peserta didik dan pencapaian kompetensi peserta didik di bidang kejuruan, tentunya disadari memerlukan ruang untuk mengapresiasi penumbuh kembangkan bakat dan minat di dalamnya," katanya.

Oleh karenanya, orang nomor satu di Sulut itu menjelaskan seluruh bakat dan minat siswa dapat disalurkan melalui SMK EXPO.

"Ini sebagai sarana apreasi siswa yang inovatif untuk menyalurkan minat dan bakat dalam rangka mengembangkan program keahlian sekaligus dapat berkompetisi dan mempromosikan program keunggulan dari masing-masing SMK se-Sulut," imbuhnya.

Gubernur Olly juga optimis agenda SMK EXPO mampu menjaring para pelajar yang memiliki karya yang kreatif dan menyebarluaskan hasil karyanya.

"Agenda ini untuk mengaktualisasi potensi siswa serta memberikan umpan balik dalam rangka meningkatkan mutu keahlian dan pengembangan karir siswa SMK," tandasnya.

Diketahui kegiatan SMK EXPO tersebut mengusung tema, kita tingkatkan inovasi, kreatif dan kompetitif menuju revitalisasi SMK bisa dan Sulut Hebat.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly mengapresiasi pihak penyelenggara dan seluruh siwa SMK yang mengikuti SMK EXPO.

"Saya mengucapkan terima kasih atas antusiasme adik-adik siswa/siswi SMK dan memberikan penghargaan yang tinggi karena telah mengikuti acara SMK EXPO 2017 dan semua pihak yang turut mensukseskan pelaksanaan kegiatan ini," ujarnya.

Adapun, agenda tersebut turut dihadiri oleh Sekdaprov Edwin Silangen SE, MS, Kepala Dinas Pendidikan, Gemmy Kawatu, SE, M.Si dan Kepala SMK se Sulut. (Humas Pemprov Sulut)

dr. Bahagia Ajak Masyarakat Sulut Gelorakan Program KB

Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan KB Sulawesi Utara, dr. Bahagia Mokoagow, M.Kes mengajak seluruh komponen masyarakat untuk kembali menggelorakan semangat ber-KB. Program tersebut menurutnya menuai kesuksesan karena masyarakat ikut ambil bagian didalamnya.

"Masyarakat secara sadar dan penuh tanggung jawab ikut berpartisipasi secara aktif dalam mendukung penuh program Keluarga Berencana," kata Bahagia saat menyampaikan sambutan pada acara Advokasi Penanggulangan Komplikasi/Efek Samping dan Kegagalan ber-KB yang dilaksanakan di Ruang F.J. Tumbelaka, Rabu (9/8/2017) sore.

Oleh karenanya, dr. Bahagia optimis setiap kegagalan ber-KB dapat diatasi oleh para akseptor dengan kemampuan para penyuluh KB.

"Penyuluh Keluarga Berencana akan memberikan konseling kepada akseptor tentang penanganan efek samping dan komplikasi dari setiap metode kontrasepsi, sehingga keberhasilan program KB dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera," paparnya.

Lebih jauh, dr. Bahagia menjelaskan advokasi program KB tersebut juga searah dengan visi dan misi Pemprov Sulut di bidang kesehatan.

"Ini untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, memiliki hidup yang panjang, cerdas, bersaya saing tinggi dan berprestasi," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala BKKBN Sulut Drs. Nerius Auparay M.Si dalam sambutannya mengatakan, untuk menghindari komplikasi dan efek samping KB, peserta KB harus berhati-hati saat menggunakan alat kontrasepsi.

“Perhatikan cara kita menggunakan kontrasepsi agar tidak ada kesalahan,” ujarnya.

Oleh karenanya, Auparay juga menyebutkan tugas BKKBN untuk terus mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi.

“BKKBN selalu mensosialisasikan bagaimana cara menggunakan alat kontasepsi bagi pasangan yang sudah menikah, agar masyarakat awam yang sedang dalam usia subur. Karena ini sangat berpengaruh kepada kependudukan Sulut”, tambahnya. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Gubernur Olly Ajak Lestarikan Seni & Budaya Tradisional

Sulawesi Utara memiliki potensi yang sangat luar biasa akan seni dan budaya berharga yang diwariskan oleh nenek moyang.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan, Dr. Fredrik Rotinsulu dalam temu seniman tari dan musik yang dilaksanakan di Manado, Rabu (9/8/2017) siang.

"Kita sadari bersama, bahwa
dengan kekayaan potensi maupun kebhinekaan seni budaya yang telah dianugerahkan Tuhan kepada daerah Sulut, tentunya selain menjadi kebanggaan tapi juga menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur didalamnya," katanya.

Oleh karenanya, menurut Olly, pemerintah daerah senantiasa berupaya menumbuh kembangkan kembali potensi seni budaya yang telah punah dan hampir punah, bahkan membina yang sedang berkembang.

"Hal ini dilakukan pula atas dasar bahwa pembangunan seni budaya merupakan bagian integral dari pembangunan bangsa indonesia dalam membangun karakter dan jati diri bangsa indonesia," ujarnya.

Diketahui, kegiatan temu seniman Sulut yang mengusung tema, karyaku jati diriku amal budayaku ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian sekaligus wujud konsistensi tekad dan komitmen untuk bersama-sama mengembangkan sektor kebudayaan di bumi nyiur melambai melalui peningkatan produktivitas kesenian daerah.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly berharap pelaksanaan temu seniman ini dapat menghasilkan gagasan terhadap pengembangan kesenian Sulut.

"Kegiatan ini adalah ruang dialogis bagi kita semua untuk membincangkan masa depan kesenian bangsa dan daerah, guna menciptakan kejelasan dan kejernihan dalam memandang masalah kesenian daerah sulut, mengakumulasi berbagai ide atau gagasan terhadap pengembangan kesenian dan memotivasi generasi seniman sulut," imbuhnya.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Direktur Kesenian pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Dr. Restu Gunawan, para seniman, guru pendidikan kesenian dan pelajar di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut dan PT. MEI Teken MOU Pengelolaan Sampah Menjadi Listrik

Isu degradasi lingkungan seperti pengelolaan sampah perkotaan, serta ketersediaan energi menjadi hangat diperbincangkan serta senantiasa berupaya dicarikan solusinya oleh setiap daerah termasuk Sulawesi Utara.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Olly Dondokambey, SE yang diwakili Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman Pemprov Sulut dengan PT. Moderne Energie Internasional (MEI) tentang perencanaan, pengadaan, pembangunan dan pengelolaan sampah menjadi listrik yang dilaksanakan di Ruang F.J. Tumbelaka, Rabu (9/8/2017) sore.

"Adanya prioritas program pembangunan daerah yang telah direncanakan, yakni pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) regional, Pemprov. Sulut berupaya mensolusikan permasalahan krusial ini, lewat jalinan kerjasama dengan PT. Moderne Energie Internasional," katanya.

Oleh karenanya, menurut Gubernur Olly, nota kesepahaman tentang perencanaan, pengadaan, pembangunan dan pengelolaan sampah menjadi listrik harus dimengerti dan dipatuhi kedua belah pihak.

"Memahami konstruktifnya substansi dan manfaat dari nota kesepahaman ini, maka mutlak dari segenap pihak untuk memakai setiap aspek yang termaktub dan diatur didalamnya, baik ruang lingkup pelaksanaan, kewajiban serta hak setiap pihak sebagaimana yang diatur dalam setiap pasal yang ada dan aspek-aspek penting lainnya," ujarnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly berharap agar setelah pelaksanaan penandatanganan ini, segenap pihak tidak saling menunggu.

"Semuanya harus saling proaktif dalam melaksanakan kewajiban masing-masing, serta terus menjalin interaksi dan koordinasi dalam berbagai bentuk konstruktif," tandasnya.

Adapun penandatangan itu turut dihadiri Kepala Biro Pembangunan, Drs. Edwin Kindangen, M.Si dan pimpinan PT. Moderne Energie Internasional, Haryono, Wiwik Purwita, Mr. Matias dan Jean Marc Erignoux. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Kurangi Resiko Bencana, Gubernur Olly Ingatkan Peran Aparatur

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, cenderung diikuti oleh terjadinya degradasi lingkungan hidup, yang berbanding lurus dengan laju terjadinya bencana ekologis.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dalam rapat fasilitas peningkatan kapasitas aparatur dalam pengurangan resiko bencana yang dilaksanakan di Manado, Rabu (9/8/2017) pagi.

"Ini terjadi karena menurunnya daya dukung lingkungan yang pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya berbagai bencana alam," katanya.

Gubernur Olly juga menjelaskan adanya dua jenis bencana alam. Pertama, bencana yang terjadi karena faktor alam atau geologis yang sulit dihindari, seperti : gempa bumi dan gunung berapi.

Kedua, bencana yang terjadi karena didukung faktor aktivitas manusia atau antopogenik, seperti : banjir, tanah longsor dan kekeringan.

Oleh karenanya, menurut Olly, pelaksanaan peningkatan kapasitas aparatur dalam pengurangan resiko bencana harus dioptimalkan.

"Ini dapat meningkatkan kemampuan kita selaku aparat daerah dalam pengurangan resiko bencana termasuk pada tahap penyusunan dokumen perencanaan maupun pengelolaan APBD," paparnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly mengajak seluruh peserta rapat untuk mampu saling berinteraksi dan sharing informasi tentang pengurangan resiko bencana.

"Marilah kita manfaatkan kegiatan ini untuk menyelaraskan visi dan misi serta mencari solusi terbaik untuk mengoptimalkan kapasitas kita dalam pengurangan resiko bencana," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Ir. Noldy Liow menjelaskan tujuan rapat tersebut. "Kegiatan ini meningkatkan respon dalam penanganan bencana dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengurangan resiko bencana," katanya.

Adapun agenda rapat tersebut turut dihadiri Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana Alam dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Drs. Elvius Dailami, M.Si, dan perwakilan dari BPBD kabupaten dan kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Buka Roadshow Perpustakaan, Wagub Kandouw : Saya Juga Suka Baca Buku


Steven Kandouw Wakil Gubernur Provinsi Sulut membuka secara langsung Roadshow Perpustakaan di lapangan Motoboi Kecil Kotamobagu, Rabu (09/08) siang kemarin.

Wakil Gubernur Steven Kandouw bersama walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara dan sekretaris utama (Sestama) Perpusnas RI Drs Dedi Junaedi, Janny Lucas Kadis Perpustakaan dan kearsipan daerah, ketua DPRD Kotamobagu Ahmad Sabir memukul Tatengkoren sebagai pertanda pembukaan road show Perpustakaan di mulai.

"Perpustakan sebagai ilmu dan buku didalamnya," kata wagub.

Kandouw menegaskan kepada seluruh element masyarakat untuk keroyokan dan harus digelorakan, hobi baca buka. "Saya juga gemar baca buku, untuk itu jangan lupa baca buka untuk adik-adik siswa. Dulu saya sering baca dan buka-buka Novel yang romantis yang buat menangis. Baca buku cerita tentang negara-negara di dunia yang penulisnya tidak pernah pergi ke negara itu hanya dengan membaca," urainya.

Kata wagub dengan buku menjelajahi ilmu pengetahuan dan teknologi, ditengah perkembangan medsos (media sosial) masih lebih percaya baca buku.

Terpisah Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara mengatakan dengan roadshow ini akan tumbuhkan semangat dan bangun daerah melalui membaca. "Mari bersama kita gemar membaca. Pemerintah akan tingkatkan minat dan budaya baca disini," kata Tatong.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan kearsipan   daerah Provinsi Sulawesi Utara menghadirkan sekretaris utama (Sestama) Perpusnas RI Drs Dedi Junaedi.

"Giatkan gemar membaca agar terciptanya budaya membaca dengan berdayakan perpustakaan untuk cerdaskan masyarakat," kata Janny Lucas Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulut.

Menurutnya, perpustakaan adalah sarana untuk dapatkan ilmu dan pengetahuan, didalam perpustakaan ada buku sebagai jendela dunia. Didalam perpustakaan bisa berikan informasi tentang sejarah Indonesia, agar siswa punya wawasan mengenai sejarah untuk proses pembangunan.

"Dalam roadshow digelar talk show, lomba mewarnai, mengarang, lomba pidato, pameran, hasil produk daerah dan panggung hiburan," tukasnya.
Turut Hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulut Evans Steven Liow dan Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik Kemasyarakatan Pdt Lucky Rumopa.
( Humas Pemrov Sulut )  


Olly Minta Komisi VI Sesuaikan Regulasi Untuk Dorong Perekonomian Daerah

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE meminta Komisi VI DPR RI untuk melakukan penyesuaian terhadap regulasi yang ada di bidang  perekonomian, agar supaya potensi daerah yang ada dapat dioptimalkan, serta meringankan hambatan- hambatan yang dihadapi. Hal ini disampaikan Olly kala menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Sulawesi Utara, Rabu (09/08) kemarin.

Dalam pertemuan ini, Olly langsung menyampaikan kendala dalam perencanaan yang tengah dilaksanakan sekarang ini, "Contoh Pelabuhan Bitung, pelabuhan yang bisa digunakan untuk melakukan ekspor impor barang tidak bisa dioptimalkan dikarenakan dari kementerian hanya memperbolehkan segelintir barang saja  untuk masuk keluar di pelabuhan bitung. Padahal Kondisi Kesiapan Pelabuhan Bitung bisa lebih, bahkan bisa didorong menjadi pelabuhan bebas, sehingga barang bisa langsung bongkar muat di pelabuhan, tanpa harus ke pulau jawa yang bahkan memakan waktu lebih lama, Ujar Olly.

Lebih lanjut menurut Olly, masalah Listrik juga menjadi kendala, "bagaimana kita mau dorong UMKM, kalo listrik masih sering mati? Memang kita mendapatkan surplus 45 megawatt listrik, tapi tetap masih didapati kekurangan supply listrik di beberapa tempat, Jelas Olly.

"Ada lagi hambatan dengan angkasa Pura, yang kekurangan petugas Imigrasi, Bea Cukai, bahkan boot antrian untuk wisatawan. Untuk itu saya minta Komisi VI agar hal ini dibicarakan langsung dengan Kementerian terkait, Papar Olly.

Sementara Itu, Ketua Tim Kunker Komisi VI, Sidik Pangarso mengatakan bahwa terkait masalah Pelabuhan Bitung, Setuju untuk didorong menjadi pelabuhan bebas, "ini harus segera, agar akses di seluruh Indonesia Timur bisa lewat Pelabuhan Bitung, Jelas Pangarso. , Pangarso beserta Seluruh Anggota yang hadir berkomitmen untuk secepatnya menyampaikan seluruh aspirasi serta hal lainya yang menjadi perhatian khusus, kepada Mitra Kerja DPR yaitu kementerian yang terkait di Pusat.
(Humas Pemprov Sulut)
dryp