Selasa, 29 Maret 2016

Pemprov Miliki Kepres Bandara Samrat Bebas Visa Kunjungan


Visi Misi Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE untuk memajukan sektor Pawirisata di Bumi Nyiur Melambai dengan mendatangkan turis dari luar negeri kini mulai membuahkan hasil. Hal itu terbukti dengan  diterbitkannya Keputusan Presiden RI terkait dengan bandara Internasional Sam Ratulangi bebas visa kunjungan. Hal itu dikatakan Kapal kantor imigrasi Manado Montano Rengkung usai di terima Gubernur di ruang kerja Gubernur, Selasa (29/03) kepada awak media liputan Pemprov Sulut.
"Kepres Nomor 21 Tahun 2016 yang ditandatangani langsung Presiden Joko Widodo telah ditandatangani pada 2 Maret 2016 lalu," ujarnya.
Sambil menunggu Peraturan Menkumham, maka Dirjen Imigrasi Ronny Sompie pada tanggal 19 Maret 2016 telah menerbitkan surat sebagai petunjuk pelaksanaannya.
Untuk itu secara efektif mulai 22 Maret 2016 lalu mulai diberlakukannya bebas visa kunjungan melalui Bandara kebanggaan warga Nyiur melambai ini, terang Rengkung, sembari menambahkan semua ini, berkat kerja keras dari orang nomor satu di Sulut ini. (Humas Pemprov Sulut).   

Calon Investor Australia Lirik Pariwisata Sulut








Sedikitnya 15 calon Investor dari Australia melirik sektor pariwisata di Provinsi Sulut, hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven Kandouw bersama 15 calon investor Australia di pimpin Mr Debnath Guharoy dari Australia Indonesia Business Cuncil (AIBC), di ruker Gubernur, Selasa sore (29/03) kemarin.
Kegiatan yang di fasilitasi BKPM Pusat dan Kementerian Pariwisata itu, berlangsung dalam suasana kekeluarggaan.
Guharoy mengatakan, tujuan kedatang untuk melihat langsung keseluruhan potensi yang ada di Sulut terutama sektor pariwisata yang sangat potensial seperti taman laut.
Untuk maksud tersebut mereka telah membuat perencanaan apakah bisa sesuai dengan ke-inginan pemerintah daerah, agar banyak turis yang datang kesini, bahkan melebihi dari bali, jelas Guharoy.
Guharoy menyebutkan, kalau berbicara taman laut, kami akan menyelematkan agar tidak ada pembuangan sampah, dan untuk pekerjaan itu ada pekerjaan tersendiri, Kami melihat dari sektor pariwisata jika dibangun dengan perencanaan yang baik akan mendapat banyak uang.
Ia juga mengajak pengusaha Indonesia untuk bekerjasama dengan Australia, sebab didalam group kami ada banyak pengusaha yang bisa membangun infrastruktur pariwisata dan penanganan sampah. Untuk itu kami minta dukungan dari Bapak Gubernur Sulut. Ini semua bisa berjalan ketika sesuai dengan visi misi dari Gubernur sendiri, ujarnya sembari menyebutkan di Sulut ada 200 H lahan milik dari bapak Suryo dan ini bisa dibangun sampai empat hotel serta infrastrutkur penunjang pariwisata lainnya seperti dermaga dll.
Menanggapi hal itu Gubernur menyatakan, saat ini Pemprov Sulut lagi mencanangkan pariwisata sebagai salah satu sektor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini. Serta pembuatan dua Perda yakni Perda sonasi  terkait dengan pesisir pantai, untuk tahap awal di mulai dari pesisir pantai Manado hingga Kema, serta Perda BUMB tujuannya untuk mempermuda investor berusaha disini. Selain itu Pemprov sedang mengajukan kepusat agar taman nasional bunaken untuk ditetapkan jadi otorita.
Sementara Managing Director Capital Projects and Infrastrukture Keit Marthin menjelaskan perusahaannya sudah 28 tahun membangun infrastruktur pariwisata di Asia termasuk di Indonesia.
Yang paling penting disini daerah mampu menyiapkan infrastruktur dasar seperti air, pengolahan limba dan listrik kemudian infrastruktur social seperti kesehatan dan peendidikan.
Dia melihat infastruktur dasar yang belum maksimal di Sulut yaitu listrik, karena  masih banyak pertokoan dan tempat-tempat umum masih menggunakan genset untuk penerangan.
Gubernur menyebutkan, menyangkut kesiapan air, Tahun ini pemerintah akan membangun bendungan kuwil untuk mensuplai air baku di kota bitung, Minut dan Manado karena tiga kawasan itu menjadi wilayah pengembangan infrastruktur kedepan. Terkait dengan penyediaan listrik Gubernur katakana, untuk lima tahun kedepam Sulut akan surplus listrik, jadi siap mendukung investor yang ingin menanamkan modalnya didaerah Sulut, ujar putra terbaik Minut ini.
Gubernur juga mengungkapkan, saat ini Bandara Sam Ratulangi sudah bebas visa, serta tahun depan akan dilakukan perpanjangan Run Wai agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di bandara Sam Ratulangi manado, sembari menambahkan untuk pengembangan Kota Manado, kedepan  Kantor Gubernur, Kantor DPRD Sulut serta Kantor Walikota Manado akan dipindahkan di wilayah utara manado, kunci mantan Ketua Banggar DPR-RI ini. Turut hadir Sekprov Ir Siswa R Mokodongan, Walikota Manado Ir Roy O Roring MSi, Kadis Budpar Ir HTR Korah MSi dan Kaban PMD Sulut Dra Lynda Watania MSi. (Humas Pemprov Sulut)    

       
  

Dubes Korsel Gagalkan Kunjungan Olly ke Korut











Duta Besar Korea Selatan (Korsel)  Taiyoung Cho menggagalkan rencana kunjungan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Ibu Megawati Soekarno Putri berkunjung ke Korea Utara (Korut).

Padahal dalam waktu dekat orang nomor satu di Sulut ini bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati sudah bersiap-siap menuju Pyong Yang karena ada undangan khusus dari Presiden Korut sekaligus pemimpin tertinggi Kim Jong Un untuk menghadiri suatu acara penting di sana.

Permintaan Cho itu disampaikan langsung kepada Gubernur, di ruker Gubernur, Selasa (28/03) kemarin.

“Cho memintakan kiranya Ibu Mega dan Pak Olly membatalkan kunjungan ke Korut. Alasannya tujuan mengundang Indonesia berkunjung di negeri komunis itu agar Indonesia tidak memprotes uji coba nuklir yang mereka lakukan salama ini,” ujar Cho yang fasih melantunkan tembang rohani Yesus Sayang Pada Ku.

Kepada Gubernur Cho juga menjelaskan bagaimana kondisi Korut yang sudah empat kali melakukan uji coba nuklir dengan daya jelajah hingga 13 ribu km dan bisa sampai ke Amerika Serikat, sehingga membuat keteggangan di semenajung Korea. Mereka (Korut) usai melakukan uji coba nuklir secara langsung telah mengancam negaranya termasuk Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia, ujarnya.

Cho menyebutkan, selama ini negaranya telah berupaya untuk menghentikan uji coba nuklir itu, tapi mereka hanya mengabaikannya, demikian pula dengan China yang merupakan sekutu Korut, telah menghentikan pembelian batu bara dari sana.
"Dubes China sudah mengutarakan dua bulan lalu bahwa China sudah tidak lagi mensuport Korut, karena diduga pembelian batubara dengan menggunakan dolar itu, di pakai oleh Korut untuk membangun nuklir di Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu.     

Gubernur mengatakan, saya dan Ibu Mega dalam waktu dekat ini merencanakan akan berkunjung ke Pyong Yang atas undanga Presiden Korut, karena hubungan keluraga Presiden Korut dengan Ibu Mega sangat dekat, namun karena ada permintaan Dubes Korsel terpaksa akan saya sampaikan informasi ini kepada Ibu Mega di Jakarta waktu dekat ini. Olly menyebutkan, tiga tahun lalu Saya dan Ibu Mega pernah kunjungi lokasi nuklir di Korut, itu pun atas permintaan Presiden Amerika Serikat dan Presiden Korsel. Tujuannya untuk meminta kesediaan pemerintah Korut menghentikan uji coba nuklir yang dilakukan itu. Bahkan hasil kunjungan dari Korut kami juga laporkan kepada Presiden Korsel di Seoul.
Olly mengungkapkan Dubes Korsel juga sempat menanyakan apakah Pemprov Sulut ada kerjasama dengan Korut, saya jawab tidak ada kerjasama, sembari menambahkan tujuan kedatang Dubes ke manado dalam rangka menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah, makanya selama berada di Sulut Cho telah melakukan pertemuan dengan Kadin, Gubernur dan Kapolda. Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Sekprov Ir Siswa R Mokodongan, Asisten Ekbang Drs Sanny Parengkuan MAP dan Kadis Budpar Ir HTR Korah MSi. (Humas Pemprov Sulut).      

Wagub Apresiasi Kinerja Kopergub



Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw memberikan apresiasi positif terhadap kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Gubernur Sulut (KP-RI Kopergub), atas kinerja sehingga mendapatkan opini wajar dalam segala hal berdasarkan audit dari koperasi jasa audit.
Hal tersebut disampaikan Wagub saat membuka rapat anggota tahunan XXXVII tahn buku 2015, KP-RI Kopergub, Selasa (29/3) bertempat di ruang mapaluse kantor gubernur sulut.
Hasil positif tersebut menunjukan bahwa Kopergub telah menjalankan kinerja baik sesuai aturan yang berlaku, dengan adanya prestasi ini, Wagub mengharapkan Kopergub mampu berkinerja lebih baik guna pencapaian tujuan koperasi, serta daya dukung pada pengembangan ekonomi daerah.
Untuk menunjang kinerja lebih baik lagi, Kopergub diharapkan dapat memacu dan mengembangkan diri guna menjadikan koperasi lebih mandiri. Melalui Rapat anggota tahunan ini, para anggota juga harus memberikan kontribusi , ide terhadap pengembangan koperasi kedepan. 
Ketua KP-RI Kopergub Drs. Ferdinand Mewengkang,MM dalam sambutan mengatakan Kopergub tetap mempertahankan kiprah walaupun diakui masih ada angggota yang tidak memenuhi kewajiban, dimana Tunggakan anggota masih cukup besar sehingga menjadi perhatian serius dari pengurus.
Namun untuk kinerja pengurus meminta audit dari koperasi jasa audit, berdasarkan hasilnya didapati opini wajar dalam semua hal, ini prestasi yang baik karena 16 tahun predikat ini tetap dipertahankan.
Lanjut mantan Asisten Administrasi Umum pemprov sulut ini Sesuai Undang-Undang koperasi, harus dilaksanakan rapat tahunan, dengan adanya rapat ini Kopergub berusaha terus meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat, pengurus juga menyampaikan laporan kinerja kepada para anggota, tandas Ketua Komisi I Deprov Sulut ini. (Humas Pprov Sulut).