Sedikitnya 15 calon Investor dari Australia melirik sektor
pariwisata di Provinsi Sulut, hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sulut Olly
Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven Kandouw bersama 15 calon investor Australia
di pimpin Mr Debnath Guharoy dari Australia Indonesia Business Cuncil (AIBC),
di ruker Gubernur, Selasa sore (29/03) kemarin.
Kegiatan yang di fasilitasi BKPM Pusat dan Kementerian
Pariwisata itu, berlangsung dalam suasana kekeluarggaan.
Guharoy mengatakan, tujuan kedatang untuk melihat langsung
keseluruhan potensi yang ada di Sulut terutama sektor pariwisata yang sangat
potensial seperti taman laut.
Untuk maksud tersebut mereka telah membuat perencanaan apakah
bisa sesuai dengan ke-inginan pemerintah daerah, agar banyak turis yang datang
kesini, bahkan melebihi dari bali, jelas Guharoy.
Guharoy menyebutkan, kalau berbicara taman laut, kami akan
menyelematkan agar tidak ada pembuangan sampah, dan untuk pekerjaan itu ada
pekerjaan tersendiri, Kami melihat dari sektor pariwisata jika dibangun dengan
perencanaan yang baik akan mendapat banyak uang.
Ia juga mengajak pengusaha Indonesia untuk bekerjasama dengan
Australia, sebab didalam group kami ada banyak pengusaha yang bisa membangun
infrastruktur pariwisata dan penanganan sampah. Untuk itu kami minta dukungan dari
Bapak Gubernur Sulut. Ini semua bisa berjalan ketika sesuai dengan visi misi dari
Gubernur sendiri, ujarnya sembari menyebutkan di Sulut ada 200 H lahan milik
dari bapak Suryo dan ini bisa dibangun sampai empat hotel serta infrastrutkur
penunjang pariwisata lainnya seperti dermaga dll.
Menanggapi hal itu Gubernur menyatakan, saat ini Pemprov
Sulut lagi mencanangkan pariwisata sebagai salah satu sektor pendorong
pertumbuhan ekonomi daerah ini. Serta pembuatan dua Perda yakni Perda sonasi terkait dengan pesisir pantai, untuk tahap awal
di mulai dari pesisir pantai Manado hingga Kema, serta Perda BUMB tujuannya
untuk mempermuda investor berusaha disini. Selain itu Pemprov sedang mengajukan
kepusat agar taman nasional bunaken untuk ditetapkan jadi otorita.
Sementara Managing Director Capital Projects and
Infrastrukture Keit Marthin menjelaskan perusahaannya sudah 28 tahun membangun
infrastruktur pariwisata di Asia termasuk di Indonesia.
Yang paling penting disini daerah mampu menyiapkan
infrastruktur dasar seperti air, pengolahan limba dan listrik kemudian
infrastruktur social seperti kesehatan dan peendidikan.
Dia melihat infastruktur dasar yang belum maksimal di Sulut
yaitu listrik, karena masih banyak
pertokoan dan tempat-tempat umum masih menggunakan genset untuk penerangan.
Gubernur menyebutkan, menyangkut kesiapan air, Tahun ini
pemerintah akan membangun bendungan kuwil untuk mensuplai air baku di kota
bitung, Minut dan Manado karena tiga kawasan itu menjadi wilayah pengembangan
infrastruktur kedepan. Terkait dengan penyediaan listrik Gubernur katakana,
untuk lima tahun kedepam Sulut akan surplus listrik, jadi siap mendukung
investor yang ingin menanamkan modalnya didaerah Sulut, ujar putra terbaik
Minut ini.
Gubernur juga mengungkapkan, saat ini Bandara Sam Ratulangi
sudah bebas visa, serta tahun depan akan dilakukan perpanjangan Run Wai agar
pesawat berbadan lebar bisa mendarat di bandara Sam Ratulangi manado, sembari
menambahkan untuk pengembangan Kota Manado, kedepan Kantor Gubernur, Kantor DPRD Sulut serta Kantor
Walikota Manado akan dipindahkan di wilayah utara manado, kunci mantan Ketua
Banggar DPR-RI ini. Turut hadir Sekprov Ir Siswa R Mokodongan, Walikota Manado Ir Roy O Roring MSi, Kadis Budpar Ir
HTR Korah MSi dan Kaban PMD Sulut Dra Lynda Watania MSi. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar