Rabu, 01 Maret 2017

Dubes AS Daulat Olly beri Sambutan

Pengalaman langka dan terbilang spesial dialami Gubernur Olly Dondokambey SE saat menghadiri acara penyambutan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) yang baru Joseph R Donovan di Surabaya Rabu (01/03) tadi malam. Pasalnya Olly didaulat untuk membawakan kata sambutan mewakili para undangan yang hadir.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan Gubernur untuk ikut mempromosikan pariwisata Sulut pada Dubes AS yang baru Joseph Donovan serta para undangan yang hadir yang sebagian besar diplomat asing, serta para undangan lainnya. "Ayo datang ke Sulut, keindahan alam dan keramahan warga akan menyambut kedatangan para tamu," ungkap Gubernur, yang juga sedikit mengungkap banyak destinasi pariwisata yang diandalkan. "Promosi pariwisata harus dilakukan pada setiap kesempatan yang ada," tambah Gubernur yang didampingi istri tercinta Ny Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan, serta personil Deprov Sulut Rocky Wowor.
Tak hanya saat kata sambutan, namun pada saat berbincang dengan beberapa tamu asing, Gubernur ikut membicarakan pariwisata yang saat ini terus digenjot. "Ada beberapa hal yang dibericarakan, termasuk kegiatan-kegiatan antara pemerintah daerah Sulut dengan kedutaan Amerika Serikat," tutup Gubernur.
Pada penyambutan ini turut diundang Walikota Manado DR Ir GSV Lumentut.

Zona Maritim Tengah Miliki Komandan Baru

Brigjen Pol Drs. Anang Syarif Hidayat akhirnya dilepas dalam acara pisah sambut Kepala Zona Maritim Tengah Bakamla Republik Indonesia di Hotel Sintesa Peninsula, Rabu (1/3/2017) malam. Anang, didampingi Kepala Bakamla yang baru, Kombes Pol Drs. Bastomy Sanap, SH, MBH, M.Hum disambut tepuk tangan para undangan yang hadir.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengapresiasi itu. Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw saat menyampaikan sambutan lisan berharap Bakamla dapat menjaga keamanan laut di Sulut. "Semoga keamanan Sulut dapat terus kondusif," ucap Steven.

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 32 tentang Kelautan dan Peraturan Presiden Nomor 178 tentang Badan Keamanan Laut, pembentukan Kantor Keamanan Laut Zona Maritim ditujukan untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan keamanan dan keselamatan laut di wilayah tertentu.

Zona maritim merupakan perpanjangan tangan sekaligus ujung tombak pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang kantor pusat Bakamla RI di daerah, serta memikul beban dan tanggung jawab yang tidak ringan dalam menghadapi tantangan kemaritiman yang beraneka ragam dari waktu ke waktu.

Sebelumnya, Anang Syarif mengaku bersyukur dapat menjalankan tugas selama di Sulut. "Terimakasih atas kerjasamanya selama saya di sini. Selanjutnya saya ke Jakarta sambil menunggu proses penempatan," katanya.

Sementara Bastomy berjanji akan selalu bekerja maksimal supaya keamanan laut dapat selalu dijaga.

Diharapkan dengan adanya komandan baru di Zona Maritim Wilayah Tengah ini akan memberikan angin segar dalam dinamika pelaksanaan tugas di wilayah laut kepulauan Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)

Enam Proyek Strategis Pendorong Ekonomi Sulut

Sebanyak enam proyek di Sulawesi Utara masuk dalam proyek strategis nasional yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 8 Januari 2016 lalu.

Proyek tersebut telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dan Inpres Nomor 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Keenam proyek tersebut adalah pembangunan infrastruktur tol Manado-Bitung, jalan penghubung Manado-Gotontalo serta pelabuhan baru dan pengembangan kapasitas "Bitung International Hub Port".

Sementara itu, tiga proyek lainnya yaitu pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Kota Bitung/Kabupaten Minahasa Utara, pembangunan bendungan multifungsi Kuwil, Kabupaten Minahasa Utara dan bendungan lolak di kabupaten Bolaang Mongondow.

Semua proyek ini dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang akan ditangani instansi teknis terkait.

Keenam proyek besar ini akan bersentuhan langsung dengan tiga wilayah pemerintahan yaitu Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara serta Kota Bitung.

Diharapkan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten dan kota sehingga proyek ini bisa bergulir sesuai dengan rencana. Apalagi kejelasan proyek ini sudah dikuatkan dengan peraturan presiden serta instruksi presiden. Masyarakat juga diharapkan ikut menyokong pembangunannya.

Apalagi keenam proyek ini akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja yang dapat mengurangi angka pengangguran.

Percepatan pembangunan enam proyek ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara serta Indonesia ke depan yang mampu mensejahterakan masyarakat. (Humas Pemprov Sulut)