Jumat, 07 April 2017

Komisi XI DPR RI Sanjung Perekonomian Sulut

Kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI ke Sulawesi Utara yang dipimpin Melchias Markus Mekeng bertujuan mengawasi pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam pertemuan yang diadakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jumat (7/4/2017) sore, Komisi XI mengajukan sejumlah pertanyaan ke pihak Pemprov Sulut yang diwakili Asisten II Rudi Mokoginta, SE, M.TP.

"Bagaimana laju pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara saat ini," tanya Melchias.

Lebih lanjut Ketua Komisi XI dari Partai Golkar itu menanyakan langkah pemerintah daerah dalam mengatasi kemiskinan. "Mohon dijelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kemiskinan," katanya.

Menanggapi pertanyaan itu, Asisten II yang didampingi Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Aldrin Anis, SP, MT menjawab dengan optimis.

"Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2016 sebesar 5,50 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Sulut 6,40 persen. Jadi tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut di atas nasional," katanya.

Terkait solusi yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi kemiskinan, Asisten II menyebutkan berbagai kebijakan yang merupakan inovasi daerah. Kebijakan itu adalah Jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, Bea siswa miskin SD/MI dan SLTP/MT, Bantuan Operasional Sekolah SMA/SMK (BOSDA), Peningkatan infrastruktur dasar di 15 kabupaten/kota, Penciptaan SKIM kredit usaha mikro kecil tanpa agunan dan bunga lunak, Penguatan dan pengembangan usaha kecil menengah berbasis sumber daya lokal dan industri kreatif dan Pelatihan tenaga kerja bidang keahlian khusus (tukang las, bidan, montir, tenaga elektronik, koki dan pramusaji).

Penjelasan itu menarik perhatian Tim Komisi XI DPR. Mereka menyanjung lancarnya seluruh kebijakan Pemprov Sulut yang dinahkodai duet Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw itu disebabkan pertumbuhan ekonomi Sulut yang memuaskan bahkan di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Adapun tim Komisi XI DPR lainnya yaitu Ir. H. Achmad Hafisz Thohir (PAN), I.G.A Ray Wirajaya, SE, MM (PDIP), Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM (PDIP), M. Sarmuji, SE, M.Si (Golkar), Aditya Anugrah Moha, S.Ked (Golkar), H. Wilgo Zainar (Gerindra), Drs. H. Syaiful Rasyid, MM (Gerindra), H. Rudi Hartono Bangun, SE, MAP (Demokrat), Drs. Fathan (PKB), Bertu Merias (PKB), Krisna Mukti (PKB), H. Ecky Awal Mucharam (PKS), Johnny G. Plate, SE (Nasdem), Dr. Ahmad Hatari, SE, M.Si (Nasdem) dan Fery Kase, SH (Hanura). (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Pekan Olahraga Pria / Kaum Bapa GMIM Tahun 2017 Resmi di Buka.




Menteri Koordinator  ( Menko ) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey ,Ketua  Komisi Pelayananan PKB GMIM Pnt Stevanus BAN Liow, Walikota Manado selaku Ketua Umum Panitia  POR PKB GMIM Vicky Lumentut  membuka Pekan Olahraga Pria/Kaum Bapa GMIM 2017, ditandai dengam penyalaan obor POR bertempat di Stadion Klabat Ranotana Manado jumat ( 07/04 ) kemarin.

Dalam sambutannya, Menko Panjaitan mengapresiasi pelaksanaan POR yang dilaksanakan PKB Sinode GMIM. "Saya memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini," ujarnya.

Menurut Panjaitan, Sulut dan Manado pada khususnya memiliki potensi kemaritiman yang harus dijaga. Apalagi, Sulut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam pengembangan pariwisata. Selain itu, tambahnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan yakni menjaga persatuan, kebersihan dan menjauhi diri dari narkoba..

 Selanjutnya  Gubernur  Sulut Olly Dondokambey mengatakan,  selamat berlomba kepada Pria kaum  Bapa GMIM  semoga menampilkan performa terbaik, kita memahami  bahwa tujuan kegiatan ini intinya umtuk memuji Tuhan.
Terselenggaranya Pekan Olahraga Pria/Kaum Bapa GMIM tahun 2017 bukan  saja bentuk pemenuhan dan agenda kerja pelayanan, namun lebih dari itu merupakan upaya nyata  P/KB GMIM dalam memenuhi kebutuhan dalam pertumbuhannya antara lain: sinergitas , kebersamaan, kekeluargaan , solidaritas dan pemgbamgan.potensi , serta peningkatan derajat kesehatan, guna eksistensi.pelayanan kedepan, sekaligus kontribusinya bagi pembangunan masyarakat daerah dan bangsa tercinta, kata Gubermur Olly.

Olahraga  merupakan satu wadah yang paling efektif dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif , sehat sekaligus disiplin dan profesional, Lanjut Gubernur.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Sulut mengapresiasi terselenggaranya oekan olahraga ini, sekaligus mengharapkan agar segenap komponem P/KB GMIM senantiasa konsisten dalam kontribusi dalam pembangunan di setiap sektor. Harap Gubernur.

Ada yang menang ada yang kalah , disinilah kita diajak mengakui kelebihan orang lain serta tidak cepat puas  dengan apa yang diraih.Akan tetapi menjadikan pelajaran berharga untuk memperbaiki diri  dalam berkembang lebih baik kedepan.
Dan pekan olahraga ini tidak hanya terorientasi pada kemenangan tersebut, melainkan yang terpenting adalah proses yang dilalui  untuk meraih kemenangan ,karena itu.berlombalah dengan baik dan sportif untuk kulian nama Tuhan yang telah menganugerahkan talenta , karunia dan bakat olahraga kepada masing-masing pribadi, terang Gubermur

Semoga damai Kristus selalu melingkupi dan menyertai  langkah kehidupan kita dalam membangun gereja , daerah dan bangsa tercinta, tutup Gubernur.
( Humas pemprov Sulut )


Gubernur Menerima BURT DPR RI Dalam Rangka Sosialisasi Renstra.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, menerima Badan Urusan Rumah Tangga ( BURT ) di Forum Group Discussion ( FGD ) Dalam Rangka Sosialisasi Renstra DPR RI  Tahun 2015-2019, Jumat (07/04) kemarin di Ruang  CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut,

Dalam pertemuan  Gubernur mengatakan ini merupakan kebanggan bagi kami atas kunjungan ini, mudah-mudahan ini menjadi bahan bagi kami Provinsi Sulut. Posisi Provinsi Sulut secara Georafis berada di kawasan perbatasan Filipina dan Geoposisi berada dibibir Pasifik  ( Pacifik Rim ) yang sangat prospektif untuk perdagangan Regional maupun International karena jalur perdagangan dunia dan distribusi barang dan jasa, dengan potensi yang melimpah dari sektor perikanan  kelautan , pertanian , perkebunan dan pariwisata.

Karena itu disektor pariwisata kunjungan para turis sudah mencapai 100 ribu  lebih dan berdampak pada ekonomi Indoneasia dan khususnya di Sulut.

Saya kira hal-hal seperti inilah menjadi target Sulut untuk mendorong, sehingga bapak Ibu bisa membantu menyuarakan kepada pemerintah pusat.

memang saat ini ada 6 proyek strategis Nasional di Sulut Bemdungan Lolak Bolmong,  Bendungan Kuwil Minahasa Utara, Jalan Tol Minahasa Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung ,International Hub Port Jalan Penghubung Manado-Gorontalo, kata Gubernur
Dengan pertemuan imi di harapkan sebagai wahana memberi masukan dan saran , rekomendasi , bahkan kritik yang sifatnya membangun sekaligus  mempererat sinergitas guna penguatan kapasitas kerja kedepan, baik untuk DPR RI dalam upaya menjadikan DPR yang kuat, modern , berwibawa dan kredibel serta dipercaya masyarakat, tutup Gubernur


Ketua Tim Agung Budi Santoso, yang juga Wakil Ketua  Fraksi Demokrat mengatakan maksud kedatangan kami Badan Urusan Rumah Tangga ( BURT ) dalam rangka sosialisasi Renstra tahun 2015- 2019.

Terima kasih  kepada Bapak Gubernur Olly yang sudah menerima kunjungan ini  Badan Urusan Rumah Tangga adalah alat kelengkapan dewan yang berfisifat total dan secara profesional menangani urusan fraksi, kata Agung

Dan melanjutkan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingaan, menyebarluaaskan, menjelaskan yang objektif kepada DPR, menyerap aspirasi dari para pemangku kepentingan, jelas Agung

Dibentuk sesuai amanat UU Nomor 25 tahun 2014 tentang sistem perencanaan nasional, Selanjutnya kami menginginkan masukan atau kritikan dalam rangka memperbaiki Renstra kedepan yang sangat baik, diketahui ini merupakan renstra yang kedua, tutup Agung


Tim Badan Urusan Rumah Tangga dengan Anggota yang hadir dari Demokrat, PDI P, Golkar, Gerindra, PKS.

Turut hadir Pejabat di.Lingkup pemprov Sulut, Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Klabat, LSM dan tokoh Masyarakat.
( Humas Pemprov Sulut )

Menteri Luhut Bersama Gubernur Olly Kunjungi Sekretariat Regional CTI-EFF





Ketua Konas CTI -CFF Indonesia yang  di jabat  oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE mengunjungi Kantor Sekretariat Regional CTI CFF Manado jumat ( 07/04) kemarin.

Dalam kunjungan kali ini Menteri Luhut menegaskan kembali dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman  atas pentingnya upaya-upaya  nyata di lapangan terkait  konservasi kelautan , perikanan berkelanjutan dan ketahanan pangan yang dilakukan oleh organisasi  multilateral CTI -CFF dengan pembangunan ekonomi kemaritiman di indonesia.
" pada dasarnya tujuan kegiatan CTI -CFF kurang  lebih sejalan dengan program -program pembangunan ekonomi maritim kita, misalnya pengelolaan sampah dan pengurangan plastik debris serta pengembangan industri strategis bidang kemaritiman berkelanjutan" , terang Menko Luhut.
Ditambahkan Menko Luhut
isu yang menjadi sentral  di dunia adalah sampah dan  Indonesia negara urutan kedua penyumbang sampah setelah china,  lalu bagaimana memusnakan sampah pertama plastik dan non plastik
Plastik di bakar bisa menghasilkan listrik.

Dan hampir semua pelabuhan di indonesia  tidak bersih untuk itu musti diadakan  pembersihan setiap pelabuhan dan sungai - sungai  dan harus ada kesadaran mulai dari lingkungan kita sendiri,  tegas Menko Luhut

" perlu diingatkan kepada masyarakat indoneaia
Plastik di makan oleh ikan  ini bahaya untuk kesehatan kita terutama pada ibu-ibu hamil bisa menggangu janin yang di kandungan"  kata Menko Luhut.

Menko Luhut meminta Gubernur Olly untuk mensosialisasikan masalah kebersihan di gereja dan mesjid dan kepada masyarakat , bagaimana turis mau datang kalau lingkungan tidak bersih, turis destination bisa hancur , tutup Menko Luhut.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey  mengatakan memgenai masalah sampah dan penangananya pemerintah sulut telah mencanangkan gerakan Malendiong bersih bunaken, pembersihan Laut,  DAS  ( Daerah Aliran Sungai ) yang menjadi agenda rutin dari  pemerintah provinsi.

"Sekarang ini saya telah mengutus Wakil Gubernur  ke Denmark untuk mempelajari pengelolaaan sampah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan".  Kata Gubernur Olly .

Sementara itu Direktur Eksekutif CTI-CFF Widi A Pratikto PhD menyambut baik kedatangan bersejarah Menko Luhut, yang baru pertama kali berkunjung di gedung sekretariat Regional CTI -CFF,  karena peran indonesia sangat penting di kawasan Segitiga Karang sebagai pendorong kegiiatan konservasi maupun kerjasama di bidang kelautan untuk perkembangan ekonomi kemaritiman berkelanjutan antar negara CTI-CFF, kata Widi.
" Hal lain yang  juga penting adalah komitmen indonesia dalam memerangi sampah plastik yang bermuara ke laut dan menjadi perhatian Menteri Luhut dalam kapasitas sebagai Ketua Konas CTI -CFF",  terang Widi.

Dalam konteks koordinasi ini sekretariat konas  telah melakukan upaya -upaya konsolidasi mengatasi masalah sampah plastik dalam bentuk program bersama hal ini mengingat 3 negara anggota CTI-CFF yaitu indonesia ,Filipina, Malaysia menjadi penyumbang sampah plastik yang signifikan menurut survey Jambeck (2015), kata Widi.
Sebagai koordinator di kawasan segitiga karang  Secretaiat Regional.CTI-CFF memiliki program yang di jalankan bersama  6 negara ( Indonesia, Malaysia,Filipina,Papua Nugini,Salmon Island dan Timor Leste ) diantaranya tata ruang laut, pengelolaaan perikanan, berbasis ekosistem, kawasan kinservasi pereiran, adaptasi perubahan iklim, dan perlindungan spesies terancam, tutup Widi.
(Humas Pemprov Sulut)




Menkes Ajak Masyarakat Sulut Tuntaskan TB Dengan Gerakan TOSS

Tantangan dalam pencegahan dan pengendalian tuberkolosis (TB) adalah menemukan dan mengobati semua penderita TB sampai sembuh. Hal itu terungkap dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Prod. Dr. dr Nila Farid Moeloek, Sp.M.(k) yang dibacakan Plt. Asisten I Drs. Roy Mewoh, DEA pada upacara peringatan Hari Tuberkolosis Sedunia (HTBS) di Lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jumat (7/4/2017) pagi.

"Hal ini agar semua penderita TB di Indonesia dapat kembali sehat, hidup berkualitas dan produktif," katanya.

Diketahui, tema peringatan hari TB sedunia tingkat nasional tahun ini adalah Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkolosis melalui TOSS TB (Temukan Tuberkolosis Obati Sampai Sembuh). Untuk memperkuat gerakan tersebut, lebih lanjut Menteri Kesehatan meminta masyarakat memulai pola Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang terdiri dari enam tujuan.

"Peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi hidup sehat," bebernya.

Disamping itu, menteri juga menyambut baik terobosan yang dilakukan pada peringatan Hari TB sedunia yaitu  mewujudkan ketuk 100.000 pintu diseluruh Indonesia. "Ketuk 100.000 pintu ini diharapkan dapat mengendalikan TB dan memperkuat pendekatan keluarga," imbuhnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, terkait gerakan ketuk 100.000 pintu, Kepala Dinas Kesehatan dr Debie Kalalo, M.Sc, PH menyebutkan pelaksanaan ketuk pintu di Sulut mencapai 17.500 rumah dan jumlah penduduk yang telah diedukasi sebanya 47760 orang.

Meskipun demikian, hal tersebut masih menggambarkan cukup tingginya angka kejadian TB di Sulut. "Hasil ketuk pintu ini menunjukkan jumlah kasus TB masih cukup tinggi yaitu 651/100.000 penduduk. Angka kejadian dari jumlah populasi yang dikunjungi ini melebihi angka kejadian nasional yang besarnya 399/100.000 penduduk," ujarnya.

Debie juga mengatakan, peringatan TB sedunia ini meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk mencegah dan mengendalikan TB. "Pemerintah daerah berkomitmen menangani penyakit TB. Selain itu, pengetahuan dan pelibatan masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga akan ditingkatkan," imbuhnya.

Adapun pengobatan TB resisten obat memakan waktu lama dapat menimbulkan berbagai efek samping serta memerlukan pembiayaan yang berlipat ganda dibandingkan dengan pengobatan TB sensitif obat. Selain itu beban sosial ekonomi pasien akan meningkat bila pasien kebal obat terus meningkat.

Peringatan hari TB sedunia yang dihadiri ribuan peserta ini juga dirangkaikan dengan kegiatan aenam jantung sehat, pelepasan balon TOSS TB dan talkshow. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)