Jumat, 10 Agustus 2018

Pemprov Sulut Sukses Gelar Lomba Gerak Jalan 8 Kilometer Dalam Rangka Hut RI ke-73. Ini Pemenangnya!

Lomba gerak jalan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 kembali digelar oleh Pemprov Sulawesi Utara.

Pada Kamis (9/8), lomba dimulai untuk kategori 8 Kilometer. Peserta yang ikut adalah kelompok pelajar yang tergolong dari tingkat Sekolah Dasa (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka seluruhnya nampak antusias dalam menyemarakan Hut RI ke 73 ini.

Diketahui, kegiatan lomba gerak jalan tersebut membawa SD Inpres Kayuwatu Manado sebagai juara satu pada kategori tingkat pelajar SD dan SMP Katolik St. Rafael Manado pada kategori tingkat pelajar SMP.

Berikut adalah hasil pemenang lomba tiga besar tingkat SD dan SMP;

● Tingkat SD

1. SD Inpres Kayuwatu Manado.

2. SD GMIM Malalayang.

3. SD Katolik 13 St. Paulus Manado.

● Tingkat SMP

1. SMP Katolik St. Rafael Manado.

2. SMP Negeri 6 Manado C.

3. SMP Katolik Pax Christi Manado

Pemprov Sulut Gelar Simulasi Siaga Bencana, Wagub: Sulut selalu siap dan sigap!

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar simulasi siaga bencana di Kantor Gubernur, Jumat (10/8/2018) pagi. Simulasi ini bertujuan melatih kesigapan, sekaligus memberi edukasi kepada seluruh ASN dan THL saat menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran.

Simulasi itu digelar dengan beberapa adegan. Mula-mula, para ASN dan THL berhamburan keluar gedung sambil melindungi kepalanya setelah mendengar bunyi sirine terjadinya gempa bumi dan kebakaran.

Tak berhenti sampai di situ. Simulasi penanganan korban bencana gempa bumi ini juga diwarnai dengan adegan evakuasi korban dari atap gedung. Ada dua orang yang berperan sebagai korban terjebak di atas gedung dan harus diselamatkan oleh petugas dengan cara turun menggunakan tali.

Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw yang turut serta dalam simulasi itu menilai simulasi penanganan bencana sangat penting dilakukan. Selain untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang, simulasi juga bisa mengurangi angka korban yang ditimbulkan gempa bumi.

"Ini untuk menyadarkan kita semua, responsif ketika menghadapi bencana dengan melakukan simulasi evakuasi bencana," kata Kandouw.

Wagub Kandouw juga menyebutkan pelatihan penanganan bencana harus dilakukan teratur agar semua pihak selalu siap menghadapi bencana.

"Penangggulangan bencana harus holistik termasuk pelatihan bersama pihak lainnya seperti Basarnas," beber Kandouw.

Dirinya berharap, dengan adanya simulai gempa bumi dan kebakaran ini, tim dapat selalu siaga menghadapi ancaman bencana yang akan terjadi di Sulut. Seluruh stakeholders selalu siap dan sigap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Dan semoga kita semua lebih meningkatkan lagi kordinasi serta komunikasi. Sehingga saat ada bencana baik itu, gempa, kebakaran maupun bencana alam lainnya, dapat kita atasi bersama-sama,” imbuhnya.

Diketahui, simulasi gempa bumi dan kebakaran ini diikuti Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edison Humiang, BPBD Sulut, Basarnas, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran dan PMI.(humas provinsi sulut)

Pemprov Kirim Bantuan Bagi Korban Bencana Lombok

Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara Edwin Silangen melepas 10 orang Taruna Siaga Bencana Indonesia (Tagana) dalam rangka membantu korban bencana alam gempa bumi di Lombok, NTB baru-baru ini.

Sekprov Silangen menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas Sosial beserta jajaran, dan pesan khususnya kepada para Tagana yang akan berangkat membantu para korban bencana.

"Tunjukan kemampuan masing-masing agar bisa membantu meringankan beban korban, tunjukan solidaritas sesama anak bangsa," kata Sekprov dalam sambutannya di Lobby Kantor Gubernur, Jumat (10/8/18).

Lebih lanjut, Silangen menyampaikan harapannya agar selama bertugas para Taruna selalu dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke Sulut. Ia juga mengatakan agar Taruna dapat menjadi duta Sulut dan dapat menunjukkan kepada masyarakat jika ada bencana baik di daerah maupun luar daerah dapat saling membantu mereka yang menjadi korban bencana alam.

"Ingat waktu bencana banjir melanda Sulut, banyak masyarakat luar datang membantu, sebaliknya terjadi bencana diluar kita berempati membantu para korban, ujar Sekprov.

Masih dalam sambutannya Silangen memaparkan bahwa bantuan yang diberikan hendaknya tidak hanya dilihat dari dukungan logistik yang terbatas, namun ini adalah mengenai itikad rasa solidaritas yang di tunjukkan Rakyat Sulawesi Utara melalui Tagana.

"Doakan semoga korban bencana alam dikuatkan, semoga tidak lagi terjadi bencana di tanah air," demikan harapan Sekprov mengakhiri sambutannya.

Diketahui 10 orang Tagana asal Sulut tersebut nantinya akan menyiapkan dapur umum, memberikan layanan psikologis sosial, dan melakukan evakuasi penyelamatan para korban gempa di Lombok. Sesuai petunjuk Kementerian Sosial RI, mereka juga membawa serta bantuan terpal sebanyak 40 buah, dan selimut sebanyak 240 lembar. Turit hadir dalam pelepasan para Tagana, Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang, Kadis Sosial dr. Rini Tamuntuan dan pejabat eselon II lingkup pemprov sulut.(humas provinsi sulut)