Rabu, 31 Oktober 2018

Gubernur Olly Gelar Makan Malam Bersama Menko Maritim RI dan Peserta AIS


Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menggelar  jamuan makan malam bersama Menteri Koordinator Kemaritiman RI,  Luhut Binsar Panjaitan, perwakilan delegasi yang terhimpun dalam forum AIS (Archipelagic and Island State), dan seluruh tamu pada acara “The First Ministerial Meeting Of The Archipelagic And Island State (AIS) Forum” yang rencananya akan di gelar di Grand Kawanua Convention Centre pada besok hari.

Jamuan makan malam tersebut digelar di wisma negara Gubernuran Bumi Beringin, Rabu (31/10) malam.

Pada jamuan makan malam tersebut Gubernur Olly menyampaikan selamat datang kepada Menteri dan para peserta, serta berterima kasih telah melakukan kunjungan ke Sulut, kiranya selain melaksanakan kegiatan, para delegasi yang hadir dapat menikmati pesona pariwisata yang ada di daerah Nyiur Melambai.

Dalam jamuan makan malam tersebut disuguhkan juga penampilan tarian katrili untuk menghibur para tamu undangan.

Diketahui ada 20 perwakilan delegasi yang akan menghadiri kegiatan The First Ministerial Meeting Of The Archipelagic And Island State (AIS) Forum, antara lain:

1. Saint Kitts and Nevis
2. Fiji
3. Timor Leste
4. Singapur
5. Madagaskar
6. United Kingdom
7. Papua Nugenea
8. Suriname
9. Seycheles
10. Cuba
11. Philipine
12. Guinea bissau
13. Jamaica
14. Siprus
15. Cape verde
16. Sao Tome and Principe
17. Srilanka
18. Japan
19. Tonga
20. Malta

Turur hadir Sekretaris Provinsi Sulut Edwin H. Silangen, MS dan para pejabat eselon II Lingkup Pemprov Sulut.(humas provinsi sulut)

Tatap Muka Dengan Guru SMA,SMK, SLB se Sulut, Gubernur Olly Tegaskan Guru Perlu Lompatan, Bukan Sekedar Peningkatan

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, melakukan tatap muka dengan para Kepala Sekolah (Kepsek) SMA, SMK dan SLB se Sulut di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Rabu (31/10/18).

Dalam kesempatan itu Gubernur Olly mengungkapkan kegusarannya atas kondisi dunia pendidikan Sulut yang dianggap masih kurang dari yang diharapkan.

"Pagi ini saya ikut memantau pelaksanaan tes CPNS Pemprov Sulut pada sesi pertama dimana dari 200 peserta hanya 1 orang yang mencapai passing grade Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Ini sangat mengkhawatirkan, kalau bapak/ibu tidak sanggup mengemban tanggung jawab terhadap generasi muda kita sampaikan saja," tegas Gubernur.

Pun demikian, Gubernur Olly mengakui bahwa telah terjadi peningkatan pembangunan di sektor pendidikan, namun dirasa masih kurang memuaskan orang nomor satu di Sulut ini.

"Memang ada peningkatan, tapi buat saya itu masih kurang. Kita perlu lompatan, bukan sekedar peningkatan. Saya bicara keras karna hasil yang saya lihat sangat mengecewakan," tuturnya.

Kedepan Gubernur Olly menyatakan akan membuat SK tentang wawasan kebangsaan dimana mata pelajaran ini akan diterapkan dalam modul belajar siswa.

"Perlu asesment dalam meningkatkan mutu anak didik agar tercipta generasi yang punya kapasitas dan integritas tinggi. Rendahnya pemahaman atas wawasan kebangsaan sangat berbahaya bagi ideologi dan keutuhan negara kita. Kedepan akan ada SK Gubernur tentang modul pelajaran ini," katanya.

Lanjutnya, menghadapi APBD 2019 para Kepsek diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pemprov Sulut agar mempersiapkan perencanaan dengan matang skala prioritas pembangunan sekolah masing-masing.

"Masing-masing SMA/SMK/SLB menyusun perencanaan mana yang prioritas menurut bidang agar maksimal, mana program yg pakai dana BOS mana yang memakai APBD 2019," bebernya.

Terakhir Gubernur juga menyinggung soal pengangkatan THL guru yang dilakukan tanpa koordinasi.

"Saya ingatkan bapak/ibu jangan mengangkat pegawai tanpa sepengetahuan saya. Penambahan guru ada jawalnya supaya masuk APBD. Agar jangan lagi ada guru digaji memakai dana BOS dan dibawah UMP Sulut. Kalau ada Kepsek yang menerima pegawai tanpa sepengetahuan saya berarti tidak ingin bersama saya," pungkas Gubernur.

Turut hadir Sekretaris Daerah, Edwin Silangen, Kadis Pendidikan Sulut Grace Punuh beserta jajaran, para kepala sekolah SMA/SMK dan SLB di Provinsi Sulut.(humas provinsi sulut)

Gubernur Olly Jamin Seleksi CPNS Pemprov Sulut Bebas Titipan

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE menjamin dalam pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 di institusinya bebas titipan. Olly mengatakan para peserta seleksi hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri dan tidak boleh ada bantuan pihak lain.

Olly menjelaskan saat ini seleksi CPNS yang digunakan telah berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT). Dengan menggunakan sistem tersebut, maka proses seleksi akan sangat transparan dan terbuka. Penerimaan ASN juga murni didasarkan pada hasil tes mereka, bukan yang lainnya.

Sebab Badan Kepegawaian Negara (BKN) lah yang nantinya akan menjalankan sistem tersebut dalam setiap tahapan seleksi CPNS. Sehingga, tidak akan ada lagi titipan-titipan untuk bisa memuluskan langkah seseorang menjadi CPNS.

"Sistem penerimaan CPNS sekarang tidak seperti dulu lagi. Tidak ada lagi minta tolong ke orang lain supaya bisa lulus. Kuncinya harus giat belajar," ucap Olly usai membuka tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Kantor Regional XI BKN Manado, Rabu (31/10/2018) pagi.

Olly juga berpesan kepada seluruh peserta agar berdoa sebelum mengerjakan soal. Olly berharap hasil seleksi setiap peserta dapat memenuhi batas nilai yang ditentukan.

"Saya mengimbau kepada adik-adik untuk berdoa dahulu supaya Tuhan memberkati dengan rahmat dan kasihNya sehingga semuanya bisa memenuhi passing grade," kata Olly.

Sebelumnya, Kepala Kantor Regional XI BKN Manado, Wakiran mengatakan tes CPNS Pemprov Sulut yang diikuti sebanyak 2.589 peserta yang akan mengisi kuota sebanyak 417 CPNS. Tes ini berlangsung empat sesi setiap harinya. Setiap sesi diisi 200 seat.

"Untuk Pemprov Sulut berlangsung selama tiga hari. Setelah itu tes CPNS Kabupaten/Kota," beber Wakiran.

Sementara, Kepala BKD Sulut Femmy Suluh mengatakan, tes SKD yang diikuti seluruh peserta memiliki tiga bobot penilaian penting.

"Tes wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum dan tes kepribadian," kata Femmy.

Lanjut Femmy, tiap item penilaian, memiliki standar nilai. Peserta yang tidak mencapai standar nilai tidak lolos.

"Kalau kebangsaan bobotnya 75, kepribadian 143 dan intelegensi 80," ungkap Femmy.

Lebih lanjut, Femmy menerangkan, setelah lolos dari tes SKD dan memenuhi passing grade, para peserta akan menghadapi tes seleksi kompetensi bidang. Nantinya para peserta akan diuji menurut bidang masing masing. Tes ini menjadi penentu kelulusan menjadi CPNS.

Pembukaan tes seleksi CPNS 2018 turut dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, para pejabat di lingkup Pemprov Sulut, Kantor Regional XI BKN dan para peserta tes seleksi CPNS. (Humas Pemprov Sulut)