Kamis, 28 Maret 2019

Sekprov Buka Rakor Kefarmasian dan Alkes Wilayah Timur

Sekretaris Proovinsi Sulut Edwin Silangen SE MS, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional 

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Wilayah Indonesia Timur Tahun 2019, yang diselenggarakan di hotel Four Points Manado, Kamis, (27/03/2019).


Pertemuan yang dihadiri kurang lebih 500 peserta dari 18 Provinsi ini mengusung tema kolaborasi pusat dan daerah dalam rangka peningkatan program kefarmasian dan alat kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC).


Dalam Sambutannya Sekprov Silangen, bersyukur dan berterima kasih kepada Kementrian Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan yang penting dan strategis ini di Provinsi Sulut, Hal ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat untuk sektor kesehatan didaerah ini.

"Program dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan penting untuk disinkronkan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, sehingga melalui Rakornas ini bisa menghasilkan kebijakan strategis untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan," ujar Silangen


Lanjut Silangen, dalam rangka menunjang pembangunan disektor kesehatan terlebih dibidang kefarmasian, di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 35 pedagang besar farmasi, 15 penyalur alat kesehatan, 47 Rumah Sakit, Puskesmas 193, Apotik 267, Toko obat 92, Toko obat tradisional 10 dan 3 Toko peralatan kesehatan. Tentunya kesemuanya ini harus bersinergi dengan program Kementrian Kesehatan.


Lebih jauh Silangen, mengajak kepada seluruh peserta Rakornas untuk menikmati keindahan alam pariwisata dan jajanan kuliner khas sulawesi utara, ada 3 tempat yang harus dikunjungi oleh para peserta Rakornas, yaitu: Danau Tondano, Taman Laut Bunaken dan hidangan kuliner dijalanan Kunya-kunya yang berlokasi di pusat kota manado.

Sementara itu Kepala Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Dra Engko Sosialine M,Apt, menuturkan pencapaian Universal Health Coverage(UHC) memerlukan upaya lebih untuk menjamin meratanya ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan serta meningkatkan pengawasan alat kesehatan.


Selain itu dengan adanya UHC diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dan tenaga kesehatan tentang pentingnya kemandirian persediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang berkualitas dan terjangkau. (humas provinsi sulut)

Disaksikan Pdt Henriette, Gubernur Olly Pukul Tetengkoren Buka KGM-X PGI

Bunyi tetengkoren bergema di Sutan Raja Convention Centre, Minahasa Utara, Kamis (28/3/2019) pagi ketika dipukul berulangkali oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE sambil disaksikan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia (PGI) Pdt. Henriette T. Hutabarat-Lebang sebagai tanda dibukanya secara resmi Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) X-PGI.

"Selamat melaksanakan dan mengikuti Konferensi Gereja dan Masyarakat X PGI," kata Olly kepada seluruh peserta konferensi.

Olly menuturkan, gereja-gereja di Indonesia harus menyatukan visi, misi, serta persepsi pelayanan seluruh komponen demi terciptanya pola pelayanan efektif yang mencerminkan karakter Kristus dengan berbagai buah-buah roh.

"Sehingga dalam eksistensinya gereja mampu merumuskan dan menghasilkan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bergereja dan bernegara serta selalu solid dengan seluruh komponen bangsa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, guna menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan," ungkap Olly.

Lanjut Olly, gereja juga harus memainkan peranannya dalam membangun karakter bangsa dengan memberikan pencerahan-pencerahan etik, moral dan spiritual kebangsaan, baik dari nilai-nilai agama, maupun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

"Ini sebagai upaya mencari titik kesamaan dan pandangan yang sama tentang kehidupan berbangsa yang berkeadilan," beber Olly.

Lebih jauh, Olly berharap kepada seluruh peserta KGM X-PGI agar dapat membawa Gereja-Gereja di Indonesia pada peran dan sumbangsih yang semakin strategis, proaktif, dan sinergis, sejalan dengan arah kebijakan dan program kerja Pemerintah.

Sementara itu, Ketum PGI Pdt. Henriette T. Hutabarat-Lebang mengapresiasi dukungan pemerintah daerah atas terlaksananya KGM X-PGI. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulut yang telah mendukung penuh penyelenggaraan konferensi ini," kata Pdt. Henriette.

Disamping itu, Ketum PGI juga mengajak seluruh peserta konferensi untuk ikut bersama-sama mengatasi masalah kemiskinan, ketidakadilan dan radikalisme di tengah masyarakat.

"Gereja bersama-sama dengan berbagai kelompok masyarakat maupun kerjasama dengan pemerintah harus terus mengupayakan kesejahteraan bagi segenap warga masyarakat Indonesia," kata Pdt. Henriette.

Menurut Ketum PGI, semua upaya tersebut harus didukung komitmen untuk selalu menjaga keutuhan bangsa meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda.

"Ketika kita semua mempunyai komitmen yang sama untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia dengan demikian kita bisa bergandengan tangan sebagai masyarakat Bhineka Tunggal Ika yang saling menghargai saling menghormati perbedaan perbedaan yang ada dan menjadikan perbedaan sebagai kekayaan yang dapat disumbangkan untuk kemaslahatan semua masyarakat," ujar Ketum PGI.

Untuk diketahui, KGM X-PGI mengangkat tema Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir berdasarkan Kitab Wahyu 22:12-13 dengan sub tema bersama seluruh warga bangsa, gereja memperkokoh NKRI yang demokratis, adil dan sejahtera bagi semua ciptaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Adapun tujuan pelaksanaan KGM X-PGI untuk mengevaluasi persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya yang dihadapi umat Kristiani sebagai upaya membangun bangsa sekaligus memberi sumbangsih berharga bagi kemajuan, kemaslahatan umat Kristen dan warga masyarakat. Nantinya, setiap usulan sari konferensi ini akan dibahas pada Sidang Raya PGI XVII pada November 2019 di Nusa Tenggara Timur.

Pembukaan KGM X-PGI turut dihadiri Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Majelis Pekerja Harian PGI (MPH-PGI), Sekjen Sinode Am Gereja-Gereja di Sulawesi Bagian Utara dan Tengah Pdt. Zakarias Widodo, Ketua BPMS GMIM, Pdt. Dr. Hein Arina, Ketua Umum Panitia Pelaksana KGM X-PGI Pnt. Royke Roring dan perwakilan Christian Conference of Asia (CCA) Rev. Grace Moon. (Humas Pemprov Sulut)