Rabu, 07 Agustus 2013

Gubernur : Malam Taqbiran Miliki Nilai Religius

Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang, Rabu (7/8) melepas rally malam taqbiran dalam rangka menyonsong datangnya bulan suci Ramadhan 1-2 Syawal 1434 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis dan jumat (8-9/8) di loby Kantor Gubernur Sulut. Kegiatan yang digelar PHBI Sulut dan Remaja/Pemuda Masjid se kota manado itu berlangsung dalam suasana aman dan terkendali.
Gubernur Sarundajang mengatakan,  malam taqbiran memiliki makna dan nilai-nilai religius yang begitu mendalam serta perlu terus dilestarikan. Karena pada malam itu seluruh umat muslim akan mempersiapkan diri guna menyongong datangnya bulan sicu ramadhan yaitu dimana umat muslim akan merayakan hari raya idulfitri.
Karena itu Sarundajang, berterima kasih kepada PHBI Sulut dan remaja/pemuda masjid yang telah menggelar kegiatan tersebut, sembari menyebutkan, bahwa rally malam taqbiran kali ini sudah merupakan yang kedelapan kali sejak saya menjadi Gubernur Sulawesi Utara.
Untuk itu Gubernur dua periode ini, meminta kiranya selama berlangsungnya pawai malam taqbiran ini, para peserta mampu menjaga bersama ketertiban berlalulintas dimana saja saudara lalui, karena saya yakin masyarakat akan menerima pelaksanaan kegiatan ini apabila berjalan dengan baik, harap sosok pemimpin masyarakat majemuk. Sebelumnya Sarundajang telah menyerahkan trophy bergilir Rally Taqbiran Gubernur Sulut kepada Ketua PHBI Sulut. Ikut Hadir Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd, Dan Rem 131 Santiago Brigjen Jhoni L Tobing, Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby Kaligis, As Ops Lantamal, Kakanwil Kemenang Sulut dan pejabat teras pemprov sulut.  (kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).  



       

    

Pelayan Gereja Harus Miliki Sifat Kerendahan Hati

Di era globalisasi dengan berbagai dinamikanya saat ini, telah menghentar gereja Tuhan berada pada tantangan pelayanan yang semakin berat dan kompleks, hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd dihadapan peserta pelatihan kepemimpinan kristiani dan pelayanan gereja bagi Pria Kaum Bapa (PKB) dan Wanita Kaum Ibu (WKI) GMIM di  Jemaat Bukit Sion Watutumou Wil. Kalawat I Minut, Rabu ( 7/8).
Derasnya pengaruh dan tawaran dunia, seiring dengan kuatnya himpitan hidup, serta tingginya tingkat kebutuhan manusia terkadang mendorong jemaat untuk semakin jauh dari kehidupan persekutuan dan pelayanan. Kondisi ini, merupakan tantangan iman bagi kita semua khususnya bagi komponen PKB dan WKI sebagai ujung tombak pelayanan gereja. Terkait dengan itu Kansil yang merupakan Pelayanan khusus di Jemaat Pniel Tuna ini mengingatkan, PKB dan WKI dituntut harus tampil kedepan dalam menyikapi berbagai tantangan pelayanan tersebut. Namun disadarinya bahwa hal ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Akan tetapi membutuhkan komitmen, sinergitas  dan kerjasama yang baik dari seluruh komponen pelayanan yang ada, ujar Ketua PKB Wil. Mawakom ini, sembari mengajak untuk menjadi seorang pelayan gereja, kiranya seorang pelayan harus memiliki sifat kerendahan hati, hal itu merupakan kunci dari suksesnya pelayanan itu sendiri, tutur penasehat PKB Sinode GMIM.
 Ketua PKB Sion Watutumou Pnt. Ir Johanis Panelewen, menyebutkan kegiatan ini di ikuti sekitar 300 pesrta yang berasal dari utusan wilayah pelayanan. Yaitu Wil Kalawat I dan II, Wil Airmadidi I dan II serta dari Wil Manado Teling, jelas Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut.  Peserta pelatihan telah mendapatkan bimbingan selain dari pak Wagub, juga dari Sekretaris PKB Sinode GMIM Pnt Steva Ban Liow, tambah Sekretaris PKB Sion Watutumou Drs. Joppie Lepar. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).