Kami akan melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Sulut
sebagai daerah yang sejahtera dan makmur, berdasarkan prinsip-prisip Tri Sakti
Bungkarno yaitu berdulat dalam politik, berdikari dalan ekonomi, dan
berkepribadian dalam budaya, Ujarnya.
Hal ini menjadi dasar pijakan bagi kami untuk membangun Sulut
yang sinergi dengan semangat Nawacita di bawah kepemimpinan Presiden dan Wapres
Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla. Tekad Saya dan Steven adalah menjadikan
Sulut terdepan di Indonesia Timur sebagai pintu gerbang Indonesia di Pasifik,
jelas mantan Ketua Fraksi PDIP DPR-RI.
Kami mendasarkan semua itu dengan upaya kerja keras selama
lima tahun kedepan yang bertumpuh pada tiga pendekatan strategis, pertama
pengembangan SDM (Humas Capital Development) yang menjadi factor penentu
majunya Provinsi Sulut, kedua peningkatan pembangunan infrastruktur yang
terintegrasi dengan pemerintah pusat, ketiga pemeliharaan dan pemanfaatan
potensi SDA agar optimal dan berkelanjutan, tandas mantan Ketua DPD PDIP Sulut
yang saat menyampaikan sambutam ikut di damping Wagub Sulut Drs Steven Kandouw.
Sebelumnya Dirjen Otda Kemendagri RI yang juga mantan Pj.
Gubernur Sulut mengatakan, dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan, sejak resmi
bertugas hingga akhir masa jabatan tercatat sebanyak 1.220 surat masuk, 195
surat telah ditandatangani, yang diantaranya terdapat produk hukum Pergub No.3
tahun 2015 Tentang APBD Provinsi Sulut TA 2016 yang titetapkan Tanggal 31
desember 2015 lalu. Guna mengoptimalkan potensi daerah khususnya disektor
pariwisata, membangun iklim investasi yang kondusif dan mendukung eksistensi
sulut sebagai daerah penyelenggaran tujuan MICE, maka digagas program Visit
North Sulawesi dengan Tagline “Mari Jo Ka manado” yang implementasinya
dilapangan telah dilaksanakan melalui berbagai upaya strategis diantaranya
mempersiapkan sektor pariwisata didaerah agar lebih baik dan melakukan
pembenahan disemua destinasi wisata utamanya wisata bahari, kuliner, religius,
maupun objek wisata lainnya, serta menggalang kerjasama dengan berbagai pihak
diantaranya menggaet pihak PT Pos Indonesia untuk mencetak perangko dan kartu
pos wisata seri Mari Jo Ka Manado.
Sumarsono menyebutkan, dalam menjaga momentum pembangunan
digagas pula beberapa gerakan lainnya yang saling menunjang diantaranya gerakan
sulut menenam (GSM) yang ditujukan untuk memulihkan ekosistem yang mengalami
kerusakan dan penurunan daya dukung akibat kemarau panjang dan kekeringan yang
melanda sulut serta untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan
berkelanjutan di Sulut. Gerakan bersih kuala (GeBeKa) yang ditujukan untuk
mengembalikan fungsi aliran sungai. Gerakan sulut berkarya (GSK) yang ditujukan
untuk meningkatkan produktifitas masyarakat sulut, dan menyediakan kesempatan
kerja khususnya dalam menatap era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Diakhir sambutannya, Sumarsono tak lupa menyebutkan, “Tak ada
Gading yang tak retak” saya pun menyadari akan segala keterbatasan saya, dan
apa yang saya lakukan masih jauh dari sempurnah, kuncinya.
Sekprov Sulut Ir Siswa R Mokodongan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden kelima Ibu Megawai Soekarno Putri, serta para Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan dan Anggota DPR RI, MPR RI dan Pimpnan dan
Anggota DPD RI, mantan Gubernur Sulut periode 2005-2015 DR Sinyo Harry Sarundajang,
mantan Wagub Sulut periode 2010-2015 Dr Djouhari
Kansil MPd masing-masing bersama Ibu serta tamu undangan lainnya yang boleh berkesempatan hadir pada acara ini. (Humas
Pemprov Sulut).