Jumat, 21 Februari 2014

Wagub: Perlu Kerjasama Berantas Perdagangan Orang

Guna memberantas perdagangan orang tidak hanya menjadi tugas dan  tanggungjwab aparat kepolisian, akan tapi perlu adanya kerjasama dari semua pihak termasuk pemda. Penegasan Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd disampaikan saat membuka Rakor Teknis Tindak pidana Perdangan Orang, di ruang huyula, Kamis (20/2) lalu.
Kegiatan yang digelar BP3A Provinsi Sulut itu, unsur Kepolisian, Kejaksaan, Dinkes, Dinsos, Diknas  serta Disnakertrans Provinsi dan Kabupaten/Kota.
 Menurut Wagub, tindak pidana perdagangan orang merupakan fenomena gunung es. Faktanya jumlah kasus masih banyak yang belum terungkap atau dilaporkan. Karena praktek perdagangan orang umumnya mereka yang menjadi korban adalah perempuan dan anak, Mereka merupakan kelompok rentan yang seringkali dijadikan sasaran empuk dari para traffickers (pelaku), ujar mantan Kadis Diknas Sulut sembari menyebutkan, kasus ini tidak lagi mengenal batas wilayah, baik antar kota dan antar provinsi di Indonesia mapun antar negara, serta jaringan mereka begitu luas dan rapih sehingga pemberantasannya diperlukan adanya  kerjasama dari semua pihak, termasuk pemda kabupaten/kota.

Karena itu, Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulut ini, minta salah satu cara mengatasi permasalahan ini agar sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terus dilakukan, sembari menambahkan data TPPO di Sulut sejak Tahun 2010-2013 kasus perdagangan orang cukup tinggi, dan sulut merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan jumah kasus yang cukup tinggi sebanyak 54 korban traffiking dengan daerah tujuan  kabupaten/kota di Provinsi Papua, Palembang, Batam serta NTB. (kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir pemprov).




Gubernur: Lippo Group Merupakan Investor Merah Putih


Geliat Lippo Group dalam mengembangkan usaha bisnis berskala besar  di daerah ini terus berlanjut, berawal sejak  dua tahun lalu investor merah putih (Indonesia) ini telah menanamkan modalnya dengan melakukan investasi di sektor  kesehatan dengan menghadirkan RS Siloam yang terletak di pusat kota Manado,  dan kini kembali mereka akan mengembangkan superblok Lippo plasa, ujar Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry sarundajang saat melakukan ground breaking pembangunan superblok lippo plasa yang terletak di Jalan A.A. Maramis Kairagi Manado, Jumat (21/2) kemarin.
Acara yang dihadiri langsung CEO Lippo group Dr. James Riady, Preskom Lippo Group Theo L Sambuaga, Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd, Wawali Manado Harley Mangindaan serta tamu undangan lainnya.
 Gubernur menjelaskan, komitmen lippo group untuk ikut memajukan pembangunan di Provinsi Sulut, patut di acungi jempol. Salah satu investor merah putih di bawah pimpinan CEO James Riady, sangat cerdas melihat pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang dari tahun ketahun      
Di daerah Bumi Nyiur Melambai ini, jelas Sarundajang sembari mengajak  pemerintah daerah harus merobah paradigma pelayanan kepada investor yang akan menanamkan modalnya. Pemda harus mempermuda pola pelayanan dengan melakukan upaya jemput bola, apabila ada ijin belum lengkap kita bantu untuk segera melengkapinya.
 Karena yang membangun menurut salah satu capres konvensi partai demokrat buka pemerintah tapi invesor, karena itu pola paradigma lama harus kita hilangkan,  agar investor akan berlomba-lomba mau masuk  didaerah kita, tandas Sarundajang.
Preskom Lippo Group Theo Sambuaga menyebutkan, pembangunan superblok lippo plasa yang akan berdiri di areal seluas dua hektar dengan total investasi sebesar Rp.1,8 Triliun,  selain akan menghadirkan mall juga ada layanan rumah sakit internasional, hotel, apartemen, sekolah nasional dan kantor pusat nobu bank, Ia juga menambahkan dengan hadirnya sarana komersil terintegrasi berskala internasional ini, setidaknya akan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 3 ribu orang. (Kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir pemprov).