Kamis, 12 Juli 2018

Wagub Kandouw Terima Kunjungan Kerja DPP RI

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw menerima kunjungan kerja Dewan Pertimbangan Presiden RI Suharso Monoarfa dan Staf Ahli Watimpres Chairil Abidin M.Sc Ph.D terkait pengelolaan sampah, Hub Port Bitung dan KEK di Ruang Kerja Wagub, Kamis (12/7/18) siang kemarin.
Tujuan Anggota Watimpres Suharso Monoarfa dan tim berkunjung di daerah  ini, untuk melihat dan membahas sejumlah proyek yang sedang berjalan di Nyiur Melambai.

Kemudian dilanjutkan dengan rapat membahas tentang proyek terkait Wagub Kandouw mempresentasikan mengenai kondisi perkembangan daerah provinsi Sulawesi Utara yang berhasil menekan inflasi daerah, kemudian paparannya mengenai menurunnya angka kemiskinan di Sulut, juga mengenai pertumbuhan pesat sektor pariwisata Sulawesi Utara.

Selanjutnya Wagub Kandouw memaparkan rencana pembangunan infrastruktur di Sulut yakni pembangunan TPA sampah modern, pembangunan bitung hub port, dan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK). Ia menjabarkan dengan gamblang perkembangan dan kendala yang dihadapi kepada anggota Watimpres.

Bapak Gubernur Olly Dondokambey telah berupaya keras mendorong pembangunan di daerah Sulawesi Utara namun adanya beberapa kendala yang kami hadapi di lapangan dengan pertemuan bersama tim Watimpres kiranya dapat menjadi jembatan komunikasi agar supaya dapat kita temukan jalan keluarnya bersama, kata Wagub Kandouw.

Wantimpres Suharso Monoarfa mengapresiasi perkembangan pembangunan Provinsi Sulut
Saya ucapkan selamat atas kemajuan Sulawesi Utara, khususnya pembangunan pesat di bidang pariwisata dimana saya tahu daerah ini kini dibanjiri turis -turis lokal maupun mancanegara dan begitu banyak objek wisata pantai yang sangat indah, serta menurunnya angka kemiskinan dan laporan Bank Indonesia itu benar bahwa Sulut adalah daerah dengan inflasi terendah, kata Monoarfa.

Lanjutnya kita ingin mengembangkan suatu kerjasama di daerah ini yang lebih luas antara pemerintah, BUMN, swasta dan masyarakat, yang kemudian bisa dibiayai dalam jangka panjang dan suku bunga yang murah.

Tentunya kita melihat peluang itu ada beberapa presentasi dari pemerintah provinsi kepada kami, seperti KEK, pelabuhan bitung dan pengelolaan sampah (TPA Regional), dan kami akan melihat dari tiga itu yang berpeluang untuk bisa masuk dalam skema baru pembiayaan pembangunan kedepan,ujar Monoarfa

Dengan paparan presentasi dan kendala pembangunan yang dihadapi kami akan membawa hasil rapat hari ini kepada pemerintah pusat dan bapak Presiden, tutup Monoarfa.

Turut hadir dalam rapat tersebut Asisten I Drs.Edison Humiang, M.Si beserta para kepala SKPD terkait.

Gubernur Olly Apresiasi Peran Dekranasda Sulut Tingkatkan Standar Produk Kerajinan

Sebagai wadah pemberdayaan kerajinan, seni dan budaya di Sulawesi Utara, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Utara senantiasa tampil sebagai fasilitator bagi para pengrajin dan terus meningkatkan mutu dan standar produk yang dihasilkan.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta pada rapat kerja daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut yang dilaksanakan di Manado, Kamis (12/7/2018) siang.

"Mencermati kemajuan teknologi dewasa ini, maka saya mengajak Dekranasda Sulawesi Utara untuk memfasilitasi para pengrajin dan pelaku-pelaku usaha disektor kerajinan agar ikut memanfaatkan kemajuan teknologi yang tersedia. Dalam hal ini, modernisasi produksi lewat transfer teknologi, demi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perlu dilakukan," katanya.

Lanjut Gubernur Olly, dalam upaya merangsang dan memberdayakan sektor IKM, tentunya diperlukan pula dukungan modal yang memadai bagi para pelaku usaha dan pengrajin.

"Saya mengajak Dekranasda untuk membangun sinergitas kerja dengan pemerintah dan perbankan guna memfasilitasi dukungan modal bagi para pengrajin dan pelaku usaha, lewat kredit-kredit produktif," ujar Olly.

Disamping itu, Gubernur Olly berharap Dekranasda untuk menjalin sinergitas kerja yang lebih luas dengan pemangku-pemangku kepentingan terkait, khususnya dunia usaha.

"Ini untuk membuka dan menyediakan askes pasar yang lebih luas lagi bagi produk-produk yang dihasilkan oleh para pengrajin dan pelaku usaha," imbuhnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly optimis, Dekranasda Sulut mampu mengaktualisasikan berbagai hal bernilai konstruktif dan bersama pemerintah mempercepat terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulut,Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan mengapresiasi pemerintah daerah, pengurus Dekranas Pusat, kabupaten dan kota yang telah merespons positif pelaksanaan Rakerda sebagai bentuk pemantapan dalam menyusun dan melaksanakan program kerja Dekranasda.

Ibu Rita berharap agar Dekranasda kabupaten dan kota melalui program dan kegiatan mampu menelorkan terobosan yang kreatif.

"Ini akan mengangkat serta menghasilkan produk kerajinan khas daerah yang mampu bersaing di pasar, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan para pengrajin," bebernya.

Lanjut Ibu Rita, Dekranasda juga mendorong semangat kewirausahaan para pengrajin dengan memperhatikan kepentingan pengrajin serta membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan di bidang industri kerajinan dan program peningkatan kualitas SDM serta memperluas akses pasar kerajinan di dalam dan luar negeri.

Rakerda Dekranasda Sulut yang dirangkaikan dengan launching website www.dekranasdasulut.com, peragaan busana dan peninjauan stand pameran kerajinan itu turut dihadiri oleh pengurus Dewan Kerajinan Nasional Tri Reni Budiharti, Ketua DWP Ivone Lombok-Silangen, para pejabat Pemprov Sulut dan pengurus Dekranasda Kabupaten dan Kota se Sulut. (Humas Pemprov Sulut)

Hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Wagub Sampaikan Pesan Presiden RI

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw menghadiri sekaligus menjadi pemimpin upacara dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang digelar di lapangan Kantor Gubernur, Kamis (12/7/2018).

Dihadapan para peserta yang hadir Wagub membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo yang ditujukan kepada semua lapisan masyarakat pada momentum peringatan HANI ini.

Dalam sambutanya Presiden mengajak kepada semua masyarakat tanpa terkecuali agar bersama-sama melawan narkoba dengan cara menerapkan strategi strategi khusus yang dapat mendorong pencegahan narkoba.

"Dalam mengatasi permasalahan narkoba diperlukan strategi khusus yaitu keseimbangan penanganan antara pendekatan penegakan hukum dan pendekatan kesehatan," sahutnya.

Tak hanya itu, Presiden mengharapkan agar adanya upaya pencegahan dan pemberdayaan kepada segenap lapisan masyarakat.

"Selain pendekatan hukum dan pendekatan kesehatan, upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat harus dioptimalkan untuk turut serta aktif dalam menanggulangi permasalahan narkoba," lanjut Wagub dalam kutipan sambutan Presiden.

Pada momen peringatan Hari Anti Narkotika Internasional ini, BNN Sulut menggaris bawahi akan kecenderungan semakin meningkatnya korban penyalahguna non narkotika yang 90% adalah pemuda dan remaja.

Menyikapi hal tersebut maka pihak BNN bersama dengan Pemerintah Provinsi mengadakan deklarasi anti narkotika yang disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Sulut.

Diketahui Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial-ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.

Nampak juga hadir dalam peringatan Hari Anti Narkotika tersebut Kepala BNN Sulut Drs. Charles Ngili, MH, segenap ormas pemuda, serta para pejabat eselon II lingkup pemprov sulut. (humas provinsi sulut)

Bangun Servant Leadership, Clay Dondokambey Bakar Spirit 1543 Muda Praja IPDN

Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Sulawesi Utara Clay J.H. Dondokambey, S.STP, M.AP membakar semangat 1543 muda praja IPDN Angkatan XVIII dengan memberikan ilmu servant leadership atau kepemimpinan yang melayani pada kegiatan pembaretan dan kemah juang di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018) sore.

Pembaretan dan kemah juang adalah tradisi kegiatan korps praja yang dilaksanakan di IPDN. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa korsa (kebersamaan), melatih mental dan kedisiplinan praja.

Clay menuturkan kepada para muda praja bahwa servant leadership adalah kepemimpinan yang ideal saat ini.

"Servant leadership merupakan suatu tipe atau model kepemimpinan yang dikembangkan untuk mengatasi krisis kepemimpinan atau dengan kata lain dibutuhkan oleh bangsa dewasa ini," kata Clay.

Menurut Clay, para pemimpin-pelayan atau servant leader mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya di atas dirinya. Orientasinya adalah untuk melayani, cara pandangnya holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual.

"Pemimpin-pelayan punya cara holistik, cara pandang secara keseluruhan dan memahami kejiwaan anggota yang dipimpinnya dan beroperasi secara moral spiritual, artinya tetap berpedoman kepada Tuhan dan sadar bahwa anggota yang dipimpinnya juga ada sesama ciptaan Tuhan," bebernya.

Lanjut Clay, kepemimpinan yang melayani memiliki kelebihan karena hubungan antara pemimpin (leader) dengan pengikut (followers) berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual.

"Pemimpin-pelayan mempunyai tanggung jawab untuk melayani kepentingan pengikut agar mereka menjadi lebih sejahtera, sebaliknya para pengikut memiliki komitmen penuh dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan keberhasilan pemimpin," paparnya.

Diketahui, kepemimpinan yang melayani juga dapat diterapkan pada semua bidang profesi,  organisasi, lembaga, perusahaan (bisnis) dan pemerintahan karena kepelayanan bersifat universal.

Clay juga menyebutkan beberapa ciri utama kepemimpinan yang melayani yang harus melekat pada diri seorang servant leader.

"Seorang servant leader harus memiliki visi pemimpin, orientasi pada pelayanan, membangun kepengikutan (followership), membentuk tim dan bekerja dengan tim, setia pada misi, menjaga kepercayaan, mengambil keputusan, melatih dan mendidik pengganti (membentuk kader), memberi tanggung jawab, memberi teladan, menyadari pentingnya komunikasi dan kemampuan berinovasi," ungkapnya.

Lebih jauh, Clay menerangkan bahwa dalam konteks kepemimpinan yang ideal di Indonesia, seorang pemimpin harus tetap berpedoman pada 4 pilar kebangsaan.

"Pemimpin juga harus berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," kuncinya.

Adapun kegiatan kemah juang dan pembaretan turut dihadiri Kasubbag TUP Kristian Pongdatu, S.STP dan Reza Jonas, S.STP. (Humas Pemprov Sulut).