Selasa, 01 Desember 2015

Gubernur Safari Natal di Minut.

Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM bersama unsur Forkopimda sulut, BKSAUA/FKUB Sulut, Selasa [01/11] melakukan safari natal perdana di Kabupaten Minahasa Utara, bertempat dilapangan bukit sion .

Dalam sambutan itu Gubernur berpesan kepada masyarakat dalam menyambut Natal dengan penuh kesederhanaan dalam sukacita Iman, sekaligus menjadikan Natal sebagai momentum untuk mebangkitkan rasa kekristenan yang cinta damai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sumarsono menambahkan, bahwa Natal hendaknya membawa pembaharuan spiritual dan menjadikan setiap jemaat lebih baik dan hidup berkenan di mata Tuhan,  "tetap berdoa dan terus bekerja menjadi buah buah kebenaran di tengah masyarakat,  juga tak lupa untuk ikut mendukung Pemerintah dalam berbagai program yang dibuat untuk rakyat" jelas Sumarsono.

Mengenai gerakan "marijo ba kobong" Gubernur mengapresiasi para hamba Tuhan yang terhimpun dalam BKSAUA dan FKUB kabupaten Minahasa Utara yang merangkaikan perayaan natal dan gerakan marijo bakobong sebagai wadah bagi para jemaat untuk membangkitkn minat dan niat masyarakat untuk bercocok tanam melestarikan serta memanfaatkan alam ciptan Tuhan.

Mengakhiri sambutanya, Sumarsono mengucapkan "Selamat Menyongsong Natal bagi seluruh umat kristiani di sulawesi Utara, terkhususnya Minahasa Utara, semoga dalam nuansa Natal kiranya membawa damai sambil senantiasa menjaga kerukunan Masyarakat Minut" tandas Sumarsono.

(Humas Pemprov Sulut)

Gubernur ajak lestarikan terumbu karang

Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM, Selasa (1/12) menghadiri peresmian Gedung Coral Triangle Initiative Center di kompleks Grand Kawanua Manado. Gedung yang sudah lama ditunggu oleh para anggota CTI ini diresmikan langsung oleh  Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pudjiastuti di dampingi para peserta dan perwakilan anggota CTI.

Sumarsono dalam kesempatan ini mengatakan bahwa peresmian gedung CTI ini merupakan momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat bukan hanya di Sulawesi Utara melainkan di kancah internasional mengenai pentingnya melestarikan dan menjaga terumbu karang dan memelihara ekosistem di sekitarnya sebagai warisan untuk Generasi mendatang..

Sumarsono menambahkan bahwa dengan adanya gedung CTI yang merupakan sekretariat dari 6 Negara serta negara pendukung yang lainya akan memberikan banyak keuntungan bagi Sulawesi Utara "I truly feel that this will be benficial for the people of North Sulawesi" Jelas Sumarsono. "Sebagai sekertariat, Gedung CTI ini tentunya akan kedatangan banyak perwakilan Negara luar yang juga dapat kita ajak untuk mempromosikan pariwisata Sulawesi Utara di dunia Internasional", lanjut Sumarsono.

Sumarsono berharap bahwa peresmian sekaligus pertemuan anggota CTI ini dapat membawa efek positif, serta penyelesaian akan permasalahan mengenai pelestarian, pemanfaatan serta pemeliharaan terumbu karang di berbagai negara di dunia yang tergabung dalam anggota CTI.
Menutup sambutanya tak lupa Sumarsono mengucapkan selamat datang dan selamat menikmati indahnya sulawesi Utara bagi para peserta asing yang hadir, sembari mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para anggota CTI memilih Sulawesi Utara sebagai tempat pertemuan dan Sekertariat Gedung CTI,  (Humas Pemprov Sulut)

Menpan Puji Ruang Rapat di Kantor Gubernur





  
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara  dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Juddy Krisnandi memuji ruang rapat CJ Rantung di Kantor Gubernur, yang dijadikan tempat Sosialisasi Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 oleh Kemenpan RI, Selasa (1/12) kemarin.
"Saya lihat fasilitas gedung ini sudah bagus tidak kalah dengan ruang di hotel-hotel berbintang. Karena itu Krisnandi mengajak, dengan ruang rapat seperti ini, maka kita tak perlu lagi membuat rapat-rapat di hotel karena selain hanya pemborosan anggaran, kok fasilitas sudah ada harusnya dimanfatkan saja dengan baik, agar anggaran tidak banyak terserab untuk membayar hotel, ujarnya.
Pernyataan Menpan itu terkait dengan materi sosialisasi yang disampaikan yaitu revolusi mental.
Revolusi mental yang menjadi program Presiden Jokowi mengharuskan kita melakukan perubahan terutama minset berpikir, cara bekerja dan cara berpemerintahan  sehingga kedepan kita bisa bersaing secara regional maupun internasional.
Saya hadir disini untuk memberi pembekalan, agar tata kelola pemerintahan dalam rangka revolusi mental di Sulut bisa berjalan dengan baik.
Krisnandi menyebutkan, tiga hal terkait dengan revolusi mental, pertama yaitu pelayanan. Kita sebagai ASN saya yakin ketika masuk menjadi pegawai tidak berpikir untuk korupsi, tapi untuk bekerja dengan sepenuh hati pada masyarakat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, selanjutnya ingin menjadi manusia yang jujur dengan mengutamakan kepentingan orang lain serta mampu menjaga aset-aset yang ada, itulah nilai-nilai integritas yang berimplikasi tidak ada penyalahgunaan kewenangan.
Kedua memperkuat etos kerja. Etos kerja menurut Krisnandi walaupun setahun ini pemerintah sudah terus melakukan itu, namun dinilai dinilai belum terlalu baik, masih belum memuaskan sesuai penilaian masyarakat. Karena itu harus di perbaiki dengan bekerja untuk mengabdi dan disiplin untuk menjadi individu yang berprestasi. Membangun kreativitas dan gagasan-gagasan baru sehingga membuat masyarakat senang sekaligus tidak ada cemohan-cemohan.
Sedangkan nilai ketiga, yaitu membangun kebersamaan dan gotong royong. Ini merupakan falsafah Bhineka Tunggal Ika. agar tujuan program pembangunan daerah dan objek tujuan yang sama.
Oleh karena itu Menpan mengajak mari kita bekerjasama lintas sektoral untuk mencapai tujuan nasional.
Revolusi mental ini tidak hanya sekedar memenuhi prosedur pelaporan atau memenuhi penilaian opini BPK, namun lebih dari itu apakah manffatnya bisa di petanggungjawabkan  kepada masyarakat. Karena akuntabilitas publik ujung-ujungnya adalah untuk kesejahteraan rakyat, tandas Krisnanadi.
Sebelumnya Asisten Administrasi Umum Ch Talumepa SH MSi mengatakan, salah satu esensi paling mendasar pelaksanaan Otonomi Daerah ialah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna pencapaian derajat kesejahteraan masyarakart yang stinggi-tingginya, sebagaimana yang menjadi tujuan pembangunan daerah dang bangsa. (Humas Pemprov Sulut).         
 
 
 

Menpan: UPTD Samsat Manado Jangan Cepat Merasa Puas




Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [Kemenpan RB] RI Juddy Krisnandi didampingi Asisten Administrasi Umum Ch Talumepa SH MSi dan Karo Organisasi Farly Kotambunan SE melakukan sidak di Kantor UPTD Samsat Manado, Selasa [1/12] kemarin,
Saat tiba, Menpan di sambut oleh Kepala UPTD Samsat Manado Ocvi Leke S.Sos bersama jajarannya.
Menpan langsung menuju loket-loket pelayanan publik yang tersedia dan berdialog dengan pegawai maupun wajib pajak yang sedang antrian di tempat duduk masing-masing  mengurus Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan STNK yang dilakukan Pegawai Samsat.
Bahkan Menpan juga mengingatkan, jika dalam pelayanan masih menggunakan jasa calo kiranya segera ditiadakan dari kantor penghasil devisa untuk pembangunan daerah ini.
"Karena itu para wajib pajak harus dilayani dengan baik, kalau perlu dikasih makan agar mereka ada kepuasan tersendiri," ujar Krisnandi.
Krisnandi juga mengingatkan, agar budaya antri harus diperhatikan, karena itu merupakan satu bentuk inovasi dalam pelayanan lebih cepat lebih baik, katanya.
"Saya tidak tau sistem pelayanan disini gimana, bersih atau tidak. Karena itu harus terus belajar dan jangan cepat merasa puas,"ajak Krisnandi sembari berharap Kantor UPTD Samsat Manado belajat ke Jatim maupun Jabar. Pelajari sistem disana yang sudah bagus agar tambah bagus lagi.
Kepala UPTD Samsat Manado Ocvi Leke mengatakan, kami sangat berterima kasih ata kunjungan Menpan kali ini, karena telah memberikan berbagai arahan dan masukan agar UPTD Samsat Manado kedepan lebih baik lagi. Karena tuntutan masyarakat semakin meningkat sehingga kami terus melakukan inovasi-inovasi baru dalam sistem pelayanan kepada masyarakat, jelas Leke sembari menyebutkan, himbauan Krisnandi agar kami melakukan study banding ke daerah lain merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, terutama wajib pajak, tandas mantan Kepala UPTD Samsat Bitung. (Humas Pemprov Sulut).