Kamis, 12 Oktober 2017

Pemprov mantapkan persiapan Baksos Tagana Nasional dan ASEAN ke 11

Pemprov Sulut menggelar rapat dalam mempersiapkan even skala internasional yang akan dihelat pada 23-27 Oktober 2017 nanti. Dalam rapat di ruang Tumbelaka, kantor Gubernur pada (12/10) kemarin,  Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. John Palandung selaku ketua panitia, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi akan melakukan persiapan sebaik mungkin karena selain ASEAN ada 3 negara tambahan yang akan hadir dalam kegiatan ini, yaitu Jepang, Korea dan China. Ujar Palandung.

Palandung menambahkan, bahwa seluruh peserta akan berpartisipasi dalam pembersihan eceng gondok dan daerah aliran sungai Tondano, penanaman pohon di kaki gunung lokon dan perbukitan wawo. Ada juga kegiatan bedah rumah, pembagian sembako pameran Tagana dan banyak lagi, imbuh Palandung.

Senada dengan itu, Kadis Sosial  Grace Punuh mengatakan bahwa kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan diharapkan mampu memberi dampak yang Positif bagi Sulut, bahkan peserta nasional yang berjumlah 600 orang tagana bisa langsung action di lokasi, jelas Punuh.

Dalam rapat kali ini, Instansi terkait dan Polisi serta pihak bandara pemerintah dan dinas pariwisata telah berkoordinasi agar nantinya pada saat kegiatan, semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Dalam rapat kali ini turut hadir Direktur Perlindungan Sosiak Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI Adhy Karyono MAP, Karyono hadir untuk memastikan pemantapan akan kegiatan skala Internasional ini terkoordinasi dengan baik. "Persiapan harus sebaik mungkin agar tidak memalukan daerah, dan Negara" ujar karyono.
(Humas Pemprov Sulut)
dryp

Tumbuhkan Ekonomi Sulut, Olly Matangkan Rencana Bandara Internasional Lembeh

Konektivitas antara infrastruktur perhubungan dengan pusat ekonomi di Sulawesi Utara bakal direalisasikan melalui rencana pembangunan Bandara Internasional Lembeh (Lembeh International Airport) yang diyakini akan mampu memberikan manfaat besar bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Merah Bitung.

Gubernur Olly Dondokambey, SE menerangkan, rencana pembangunan bandara di Bitung telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034.

"Pada RTRW Sulut Pasal 21 telah menetapkan pembangunan bandara di Pulau Lembeh Kota Bitung," kata Olly di Jakarta, Kamis (12/10/2017) siang.

Menurut Olly, hal itu juga diperkuat adanya Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) yang menyatakan bahwa Pulau Lembeh Bitung dan daerah sekitarnya termasuk dalam Kawasan Cepat Tumbuh sehingga perlu dibangun infrastruktur penunjang seperti Bandara dan Jembatan yang menghubungkan Bitung dan Pulau Lembeh.

Lebih jauh, orang nomor satu di Sulut itu menjelaskan, sebagai bentuk dukungan pembangunan bandara baru, tim yang dikoordinasikan oleh Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) termasuk Pemprov Sulut akan menyiapkan deskripsi rencana pembangunan Lembeh International Airport.

"Tim ini akan menyiapkan info-memo atau deskripsi mengenai rencana pembangunan bandara baru," tandas Olly.

Sebelumnya, di Kantor BKPM berlangsung rapat yang dipimpin Deputi Bidang Perencanaan Penanamn Modal BKPM RI Tamba Hutapea. Pertemuan itu untuk membahas penyusunan memo info rencana pembangunan Lembeh International Airport yang terintegrasi dengan pembangunan jembatan Bitung-Lembeh, termasuk KEK Tanjung Merah Bitung.

Dalam rapat itu terungkap bahwa gagasan pembangunan bandara di Pulau Lembeh telah disampaikan Bappenas sejak tahun 1980-an.

Turut hadir Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kadisperindag Janny Karouw, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Happy Korah dan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, perwakilan dari Kemenko Maritim, Bappenas, Kemenhub dan PT Angkasa Pura. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Likupang Prioritas Disodorkan Ke Investor, Olly Kebut Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi

Kabar gembira untuk masyarakat Sulawesi Utara. Pasalnya, Kawasan Wisata Likupang (Likupang Tourism District) masuk daftar prioritas yang disodorkan pemerintah ke investor untuk membenamkan modalnya di sektor pariwisata.

"Likupang Tourism District menjadi prioritas investment project ready to offer. Artinya, proyek itu siap ditawarkan kepada investor untuk dikembangkan baik investasi asing maupun domestik," kata Gubernur Olly Dondokambey, SE usai mengikuti rapat pembahasan awal memo info proyek Kawasan Wisata Likupang di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Kamis (12/10/2017) siang.

Olly menuturkan, hal yang menjadi kunci menarik investor ke kawasan wisata yang merupakan proyek kerjasama Belt and Road Initiative (BRI) Indonesia-Tiongkok itu adalah aksesibilitas.

Oleh karena itu, Sulut tengah menyiapkan sejumlah pembangunan infrastruktur terintegrasi guna menunjang industri pariwisata.

Misalnya, Sulut telah menganggarkan dana pembangunan jalan akses baru sepanjang 28 kilometer dari Bandara Sam Ratulangi ke Likupang. Jalan tersebut bakal membuat Likupang bisa dijangkau hanya 30 menit dari sebelumnya 90 menit. Selain itu akan dibangun sanitasi air bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengurusan amdal kawasan pariwisata.

”Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung Likupang Tourism District karena akan memudahkan wisatawan berkunjung ke destinasi unggulan ini,” ungkap Olly.

Dari data BKPM, selama periode 2012 - 2016 realisasi investasi di sektor pariwisata Indonesia tumbuh rata-rata 17% per tahun. Jika merujuk pada data realisasi investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai USD 929,14 Juta atau Rp 12,4 Triliun.

Nilai ini tumbuh 37% dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016. Pertumbuhan investasi di sektor pariwisata yang positif tersebut menunjukkan bahwa peluang investasi disektor ini sangat prospektif.

Diketahui, Likupang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km. Luas tersebut dibagi dalam tiga kecamatan dan 40 desa. Beberapa objek wisata di Likupang yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.

Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini diandalkan Sulut.

Pertemuan itu turut dihadiri Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang, Kadisperindag Janny Karouw, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Happy Korah dan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Syukur 1 Tahun menjabat Sekprov, Silangen : Peningkatan Nilai Tukar Petani masih menjadi PR Pemerintah Daerah

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Edwin H. Silangen SE MS mengucap syukur karena hari ini genap 1 Tahun menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Namun demikian disela-sela sambutannya saat ibadah rutin ASN yang berkantor di Kantor Gubernur hari kamis (12/10) Silangen mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara masih mempunyai PR besar dalam upaya peningkatan nilai tukar Petani.

Silangen mengungkapkan Ada beberapa kerja keras pemerintah yang mulai menampakan hasil, angka Pertumbuhan Ekonomi yang ada di ataa rata2 angka nasional, penanggulangan kemiskinan di daerah yang menunjukan angka positif serta berbagai upaya pengembangan di sektor pariwisata yang terus diupayakan oleh pemerintah. Serta tugas-tugas lainnya dalam upaya pencapaian visi misi OD-SK terrwujudnya Sulawesi Utara berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik, serta berkepribadian dalam berbudaya. Akan tetapi Silangen mengatakan masih ada pekerjaan besar pemerintah daerah dalam upaya peningkatan nilai tukar petani.

Silangen tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam mendukung tugas-tugas Sekretaris Daerah, keberhasilan yang diraih tak lepas dari kerja keras, kerja bersama segenap jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi utamanya dalam mencapai visi mis OD-SK, tandasnya.(JR)

Kandouw : Porprov Momentum Bangkitnya Olahraga Sulut

Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke IX di Kabupaten Minahasa bakal menjadi momentum bangkitnya olahraga di Sulawesi Utara.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Wakil Gubernur Steven Kandouw didampingi Asisten 1 John Palandung saat meninjau pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulut di Minahasa, Rabu (11/10/2017) malam.

Lanjutnya dengan adanya pelaksanaan Porprov ini ternyata masyarakat sangat antusias, seluruh kab/ kota yang tadinya adem-adem skrg hasratnya tinggi sekali.

"Ini menandakan sudah terlalu lama Porprov tidak pernah di selenggarakan. Jadi melalui Porprov ini menjadi momentum kebangkitan olahraga di Sulut sesuai harapan pak Gubernur dan masyarakat bumi nyiur melambai. Kami sangat optimis untuk itu, karena ternyata kepala-kepala daerah semua sudah menyatakan diri sangat tertarik untuk menjadi tuan rumah pada pelaksanaan Porprov berikutnya. Bahkan Bitung saja sudah menyatakan diri siap menjadi tuan rumah," beber Wagub Sulut itu.

Untuk itu kedepan kata Wagub Kandouw bagi daerah yang dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanaan Porprov berikutnya,  selama dua tahun ini  harus sudah mempersiapkan venue-venue untuk memenuhi syarat agar pelaksanaan Porprov bisa berjalan dengan baik.

"Karena sudah terlalu lama tidak diselenggarakan Porprov Ini. Jadi, Pak Gubernur dan saya (Wagub-red) sangat optimis dengan pelaksanaan Porprov ini betul-betul semangat gairah untuk mengembangkan olahraga sebagai salah satu alat untuk mensejahterakan masyarakat itu kembali muncul di Sulawesi Utara," tandas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

Diketahui Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulut ini digelar mulai 9 hingga 16 Oktober 2017. Sebanyak 21 cabang olahraga akan dipertandingkan untuk menjaring atlit-atlit potensial, yang diharapkan bisa berprestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. (humas pemprov sulut)