Kamis, 22 Mei 2014

Gubernur Tinjau Lokasi Pembuatan Patung Yesus



Dalam rangka menarik minat wisatawan di Sulawesi Utara secara umum dan Minahasa secara khusus maka Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang merencanakan untuk membangun Patung Tuhan Yesus Memberkati yang berlokasi di perbatasan antara Kecamatan Tompaso dan Kelurahan Sendangan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Gubernur Sulawesi Utara bersama beberapa anggota Forkompinda yaitu Kapolda Sulut, Kajati Sulut, Kepala BIN, Danlanudsri dan beberapa orang pejabat eselon 2 di lingkungan Pemprov, walaupun hujan rintik meninjau rencana lokasi pembangunan yang terletak di ketinggian sebelah barat Bangunan Stadion Kawangkoan. Lokasi tersebut tampak sangat strategis dan mampu menjangkau pemandangan Kecamatan Kawangkoan dan Kecamatan Tompaso Minahasa. Menurut Sarundajang rencana pembangunan patung tersebut dengan ketinggian sekitar 30 meter, dengan contoh yang hampir serupa dengan Patung Tuhan Yesus di Brasil dan di Citra Land dan direncanakan untuk dijadikan tempat berwisata bagi masyarakat baik lokal maupun dari luar daerah.
Menurut Camat Kawangkoan Ricky Laloan SH, jika pembangunan tersebut direalisasikan maka hal ini adalah sesuatu yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat karena akan menjadi ikon Kota Kawangkoan, menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata dan otomatis akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Menurut Sarundajang akan juga dibangun pertokoan atau kios-kios atau bahkan rumah masyarakat yang akan dijadikan toko souvenir, kios kuliner yang nantinya akan menjadi penyokong aktivitas di sekitar lokasi pembangunan, yang pada gilirannya akan memberikan multyplier effect terhadap geliat perekonomian dan mampu memberikan sumbangan terhadap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.
Selesai meninjau, Sarundajang kemudian mengajak anggota Forkompinda ke rumah kediamannya di Kawangkoan dan menunjukkan koleksi buku di perpustakaan pribadi. Menurut Sarundajang ketika menjelaskan kepada Kapolda Sulut, Kepala BIN, Kajati dan Danlanudsri, koleksi buku pribadinya terdiri dari sekitar 26.000 judul buku dan sekitar 45.000 exemplar, judul buku dan exemplar berbeda karena bisa saja satu judul bisa terdiri dari beberapa exemplar, penomoran mengunakan DDC (duwei decimal clasification), katalog menggunakan AACR (Anglo American Cataloging Rules), selanjutnya penelusuran datanya menggunakan Sistim Managemen Perpustakaan (Simpus) dimana penelusurannya melalui subjek judul dan pengarang. Dalam perpustakaan pribadi tersebut juga terdapat  500an buku-buku langka yg sdh dimasukkan ke dalam flip one, sehingga membaca lembar-perlembarnya  bisa melalui komputer. Dalam kesempatan itu pula Sarundajang menunjukkan buku Who's Who in The World 2004, dimana di dalam buku tersebut menyebutkan bahwa  Sarundajang adalah salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia pada tahun 2004 dari 200 orang yang dibahas dalam buku tersebut. (DR. Jemmy Kumendong, MSi Kabag Humas selaku Jubir Pemprov).


 Gubernur Sulut beserta rombongan Meninjau lokasi
 Kapolda Sulut Bigjen Pol. Jimmy Palmer Sinaga tiba di lokasi dengan traktor
Sarundajang Memperkenalkan Perpustakaan Pribadi
 Koleksi Perpustakaan Pribadi Sarundajang


Sarundajang menunjukkan buku Who's Who in The World 2004



Sekprov Buka Pameran Pendidikan



Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan peningkatan kualitas pendidikan di indonesia merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat karena pendidikan merupakan bagian dari sektor yang harus menjadi prioritas dalam upaya pengentasan kemiskinan. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Saulut Ir. Siswa Rahmat Mokodongan saat membuka Pameran Pendidikan Provinsi Sulut Tahun 2014 (22/5) yang dilaksanakan di halaman kantor Diknas sulut.
Lebihn lanjut Sekprov mengatakan bahwa wacana yang berkembang adalah peyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan menengah yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum 13 ini ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan pembaharuan sistem pengajaran yang lebih baik karena tujuan dari kurikulum 13 ini adalah untuk mempersiapkan insan indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif.
Sekprov mengharapkan kiranya Pameran pendidikan ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk lebih menampilkan sejauh mana mutu pendidikan yang telah dihasilkan sekolah dan satuan pendidikan pada waktu lalu, kini dan rencana yang akan datang serta agenda pameran pendidikan ini dapat dijadikan agenda tetap setiap tahun.
 Hadir pada kesempatan itu Kadis Pendidikan Prov. Sulut Drs. A. G. Kawatu, Dirut Bank Sulut, Sekretaris Diknas Ch. Sumampouw, SH, Med para pejabat Diknas Sulut, undangan dan orang tua. Dan acara diakhiri dengan peninjauan stand-stand pameran.(Kabag Humas DR. Jemmy S. Kumendong, Msi selaku Jubir Pemprov)






Sekprov : Pelayanan Kesehatan Harus Prima



Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi utara Ir. Siswa Rahmat Mokodongan mengatakan bahwa rapat kerja kesehatan provinsi sulut yang telah dilaksanakan selama 3 hari  kiranya dapat memberi kesempatan untuk lebih memahami masalah dan kendala yang dihadapi dilapangan  yang tentunya sangat bermanfaat sebagai referensi bagi aparatur yang membidangi masalah kesehatan untuk mencari solusi dan pencegahannya. Hal ini disampaikan saat menutup rapat kerja kesehatan provinsi sulut (22/5) di arya duta hotel manado.
Lebih lanjut Sekprov mengatakan bahwa apa yang telah dihasilkan dalam raker kesehatan ini  dapat menjadi rekomendasi inovatif yang strategis  dan dapat menindaklanjuti dengan komitmen yang sungguh-sungguh dan penuh dedikasi dalam mempercepat pencapaian target RPMJD dan MDG’S dan kepada seluruh jajaran kesehatan di provinsi serta kab/kota untuk bersama-sama berkomitmen mengambil langkah yang konkrit untuk menjadikan rakerkes ini sebagai wadah pemantapan pembangunan kesehatan menuju masyarakat sulut yang sehat, mandiri dan sejahtera.
Sekprov mengharapkan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus lebih prima dan sudah saatnya bergeser dari pola pikir standar pelayanan minimal menjadi standar pelayanan publik yang berkualitas sebagai kewajiban dan tekad untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas, cepat, mudah terjangkau dan terukur. Dan kepada para aparatu kesehatan wajib mengikuti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya didahului penyampaian oleh kadis kesehatan prov. Sulut dr. Grace Punuh yang mengatakan bahwa acara telah dilaksanakan selama 3 hari dan telah menghasilkan beberapa refensi untuk dibawah dalan rakernas kesehatan nanti dan acara tetap diikuti denagn baik oleh seluruh peserta yang terdiri dari kepala dinas kesehatan kab/kota dan pelaku keshatan se sulut. (Kabag Humas DR. Jemmy S. Kumendong, Msi selaku Jubir Pemprov)




Biro Pembangunan Lakukan Pendataan Paket Lelang Tahap Dua

Pemerintah Provinsi Sulut, melalui Biro Pembangunan Setda Provinsi Sulut, masih tetus melakukan pendataan sekaligus evaluasi persiapan pelaksanaan paket lelang pengadaan barang dan jasa untuk penandatanganan kontrak bersama Tahap kedua akhir bulan ini, hal itu disampaikan Kepala Biro Pembangunan Farly Kotambunan SE, Kamis (22/5) kemarin, di Kantor Gubernur. “memang staf saya masih sementara melakukan pendataan di SKPD-SKPD Pemprov yang memiliki paket lelang, hal ini dilakukan semata-mata untuk membantu SKPD, sekaligus mengantisipasi jika ada kendala-kendala teknis yang dihadapinya, maka staf saya akan langsung membimbingnya”, jelas mantan Karo Umum, sembari berharap adanya perhatian serius dari pimpinan SKPD, untuk memperlancar kesiapan ini.
Sementara Kabag Administrasi Pembangunan, sekaligus kepala Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Selvie JS Paat, SP MSi mengatakan, untuk sementara data paket lelang yang sudah masuk melalui LPSE berjumlah 17 paket proyek dari tujuh SKPD dengan jumlah pagu anggaran sebesar Rp.14.290.150 Juta. Tujuh SKPD dimaksud yaitu Biro Perlengkapan Setda Prov. Sulut, Dinas Perkebunan, Sekretariat DPRD, Dinas Sosial, Dinas Perindag, Biro Umum serta Kantor PelayananPerijinan Terpadu (KP2T), tambah Paat. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi, selaku jubir pemprov).        

  

Pemprov Banten Studi Komparasi Persandian Di Sulut



Pemerintah Provinsi Banten melakukan studi komparasi terkait persandian yang ada di Sulawesi Utara. Studi ini dilakukan karena Sulut dinilai berhasil dalam pengelolaan informasi yang bersifat rahasia.
Pertemuan studi komparasi tersebut dilaksanakan Kamis (22/5) bertempat di ruang WOC Kantor Gubernur Sulut dan dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Drs N Watung, di dampingi Kepala Biro Umum Dra. Femmy Suluh,Msi.
Dalam sambutannya Watung menyatakan terima kasih karena Pemprov Banten memilih Sulut guna melakukan komparasi terkait pengelolaan persandian. “Informasi sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi menagement, informasi merupakan aset berharga yang sangat penting untuk dilindungi dari hal yang dapat menimbulkan kerawanan,” ujar Watung.
Pengamanan informasi tidaklah semata penggunaan teknologi untuk mengamankan, namun lebih kepada kesadaran dalam menjaga keamanan informasi dari para pembuat, pengguna, dan pengelola yang bersifat penting dan rahasia. Pengamanan informasi merupakan proses yang perlu dilakukan secara terus menerus untuk itu Pemprov Sulut sendiri sangat menjaga kualitas keamanan informasi tersebut.
Watung menjelaskan sosialisasi persandian menjadi strategis guna memberikan pemahaman dan kesadaran yang lebih terhadap pentingnya pengamanan informasi rahasia negara. Untuk itu forum komunikasi sandi daerah memiliki peran strategis dan penting dalam pengamanan informasi rahasia negara.(Kabag humas DR Jemmy Kumendong, Msi selaku Jubir Pemprov Sulut).

Pemprov Bantu 81 Miliar Dana Kesehatan Bagi 15 Kabupaten Kota

Kepedulian Pemerintah Provinsi Sulut akan percepatan pembangunan di bidang kesehatan patut di beri apresiasi. Ini dibuktikan dengan pemberian bantuan keuangan khusus kepada pemerintah daerah Kabupaten Kota se Sulut.
Bantuan senilai Rp.81.150.000.000 (Delapan puluh satu miliar seratus lima puluh juta rupiah) tersebut di terima seluruh kabupaten Kota yang terdiri dari bantuan khusus bidang kesehatan sebesar Rp. 25.000.000.000, dalam rangka percepatan pencapaian Milenium Development Goals dan standart pelayanan minimal bidang kesehatan provinsi Sulut tahun 2013-2015 dan dalam bentuk pengadaan alat kedokteran.
Sedangkan untuk bantuan khusus bidang infrastruktur sebesar Rp 56.150.000.000, bantuan ini diberikan dalam rangka revitalisasi lingkungan permukiman, jalan akses perkebunan , perlindungan dan pengamanan pantai, penyediaan sarana prasarana air bersih, serta sarana prasarana umum pedesaan lainnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang kepada Bupati Walikota se Sulut, Kamis (22/5) bertempat di ruang Huyula kantor Gubernur Sulut. Di dampingi oleh Inspektur Drs M.M Onibala,Msi, Sisten Perekonomian dan Pembangunan Drs S Parengkuaan, Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Pemprov Sulut Praseno Hadi, SE,A.k
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bagi Bupati dan Walikota agar menggunakan dengan benar anggaran yang telah diberikan Pemprov Sulut. “Bantuan ini diberikan untuk mengurangi penderitaan masyarakat terkait masalah kesehatan, saya harap Bupati Walikota memperhatikan dengan serius masalah ini karena penyakit saat ini begitu banyak,” ujar Sarundajang.
Gubernur juga mengharapakn kepada para Bupati Walikota untuk mendirikan Laboratorium kesehatan melalui anggaran yang sudah disediakan. Para Bupati Walikota juga dengan cepat harus memberantas penyakit menular dan tak menular, yang sangat rentan menyerang kesehatan masyarakat.
“Saya mengaharapkan semua menjalankan pola hidup sehat, karena pertumbuhan satu daerah bisa maju didukung juga oleh masyarakat yang sehat,” kata Sarundajang.
Sejumlah Bupati Walikota yang  hadir diantaranya Bupati Mitra J Sumendap, Bupati Minsel T Paruntu, Bupati Boltim S Lanjar, Walikota Kota Kotamobagu Tatong Bara. Dan sejumlah perwakilan lainnya.
Kabupaten Kota yang menerima bantuan : Minahasa Rp. 27.496.000.000, Tomohon Rp. 5.096.000.000, Kota Kotamobagu Rp. 1796.000.000, Bitung Rp.5.000.000.000, Manado Rp. 2.850.000.000, Sitaro Rp. 5.796.000.000, Sangihe Rp.3.616.000.000, Talaud Rp. 3.896.000.000, Bolmut Rp. 1.800.000.000, Boltim Rp.1.100.000.000, Bolmong Rp. 7.716.000.000, Bolsel Rp.3.592.000.000, Mitra Rp. 600.000.000, Minsel Rp. 3.846.000.000, Minut Rp. 6.950.000.000.(Kabag Humas DR J Kumendong, Msi. Selaku Jubir Pemprov Sulut)




SHS: Sulut Target Terbaik LPPD

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di tahun 2015 menargetkan untuk meraih kembali kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah terbaik, sebagaimana yang pernah diraih thn 2010. Kinerja terbaik tersebut tertuang dalam laporan akuntabilitas LPPD 2014, demikian disampaikan Gubernur Sulut melalui Karo Pemerintahan dan Humas Dr. Noudy Tendean. Dalam konteks tsb , maka Tim Daerah EKPPD (Evaluasi Kinerja Penyeleng Pemda) yang terdiri dari Inspektorat Provinsi, Biro Pemerintahan dan Humas serta BPKP selama 2 hari pada tanggal 20 dan 21 Mei 2014 mengikuti workshop Manual Sistem Tatacara Pengukuran Kinerja LPPD thn 2014 yg dilaksanakan oleh Ditjen Otda Kemendagri. Kegiatan ini diikuti oleh Tim Daerah 34 provinsi dan  Tim Nasional yang dibuka langsung oleh Dirjen Otda Kemdagri Prof.Dr Djohermansyah Djohan. Menurut Karo Pemerintahan Dr. Noudy Tendean yg didampingi Kabag Otda Jimmy Ranti S.Sos yg mewakili Pemprov menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk menyatukan pemahaman Tim nasional dan Tim daerah terhadap perubahan-perubahan terbaru terkait indikator-indikator penilaian kinerja LPPD. Dalam worksop tsb telah diagendakan evaluasi terhadap LPPD kab/kota se Sulut oleh Tim Daerah EKPPD akan dilaksanakan pd minggu ke 3 bln Juni 2014.
Untuk itu dimintakan kepada seluruh SKPD lingkup Pemerintah provinsi dan pemda 15 kab/kota utk dpt menyiapkan dokumen2 data pendukung terkait evaluasi LPPD tsb.(DR. Jemmy Kumendong. MSi, Kabag Humas selaku Juru Bicara Pemprov).