Sabtu, 06 Juni 2015

Kansil dan Marpaung Larut Dalam Tarian Pato-Pato



Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd bersama Kapolda Sulut Brigjen Pol. Drs Wilmar Marpaung SH masing-masing bersama Isteri, Sabtu (06/6) di Jemaat GMIM Pniel Tuna Wawonasa,  larut bersama warga dalam tarian pato-pato. Itu dilakukan Kansil dan Marpaung usai menerima peserta pawai anti kekerasan saat masuk finis.
Tarian rakyat asal warga nusa utara ini, diakuinya memang sudak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, karena tarian pato-pato sering dipertandingkan oleh instansi pemerintah maupun swasta baik yang ada di pusat mapun didaerah, jelas Kansil.
Karena itu bisa kita lihat tadi Pak Kapolda dan Ibu lancar sekali melakukan gerakan-gerakan dalam tarian ini.
Menurut Kansil tarian pato-pato, didalamnya mengandung unsur kebersamaan, karena gerakan-gerakan yang ada bagaimana mengajak untuk bekerjasama dalam kebersamaan, satu komando dalam gerakan seirama yang didukung oleh lantunan musik, sehingga terasama bersemangat, bagi orang yang melakukannya, tandas kansil. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov). 

Wagub dan Kapolda Dukung Pawai Kampanye Anti Kekerasan







Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd bersama Kapolda Sulut Brigjen Pol. Drs Wilmar Marpaung SH mendukung pawai kampanye anti kekerasan yang di gelar oleh Wilayah Manado,Wawonasa, Kombos (Mawakom).
Dukungan Wagub dan Kapolda tersebut disampaikan pada saat menghadiri acara tersebut yang diikuti 8 Jemaat di wilayah tersebut, Sabtu sore (06/6), di jemaat GMIM Pniel Tuna Wawonasa.
Kansil mengatakan, pawai ini sebagai bentuk implementasi terhadap firman Tuhan. Karena lewat tindakan dan perbuatan yang kita lakukan saat ini, memberi pesan kepada umat harus saling mengasihi satu dengan yang lain dalam hidup kebersamaan.
Tuhan mengajarkan kepada kita jangan membunuh, jangan mencuri apalagi mabuk-mabukan, karena semua itu akan bermuara pada tindakan kekerasan dan pada akhirnya, bisa merugikan masa depan kita, ujar Kansil yang juga merupakan Penatua P/KB Jemaat GMIM Pniel Tuna Wawonas.
Karena itu Wagub berpesan, mari kita hargai hidup ini, dengan mengasihi Tuhan dan sesama umat manusia.
Senada dengan Wagub, Kapolda Wilmar Marpaung menyatakan  dukungannya, bahwa kegiatan ini dianggap sangat penting, karena merupakan wujud peran masyarakat dalam ikut menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah masyarakat, sembari menyebutkan, kejahatan dengan tindakan kekerasan yang terjadi di wilayah Manado dianggap paling tinggi dari kejahatan lain.
Seperti pembunuhan, tarkam yang disertai dengan panah wayer, judi sabung ayam serta kasus kekerasan  dalam rumah tangga (KDRT), semua ini menurut mantan Kapolres Bitung ini diakibatkan karena minuman keras.
Karena itu brenti job agate, karena akibat dari mabuk-mabukan itu bisa terjadi penikaman dan pembunuhan, ajak Marpaung.
Marpaung juga berharap agar semua pihak termasuk didalamnya Gereja dapat berperan menciptakan suasana kamtibmas yang mantap. Kamtibmas adalah tanggungjawab bersama, Polisi tidak bisa melaksanakannya tanpa dukungan semua pihak termasuk gereja didalamnya, tanda Jenderal Bintang Satu.
Ketua Wilayah Mawakom Pdt Estefanus Katihokang STh, mengungkapkan, pawai ini dilaksanakan, dalam rangka memperingati HUT ke-186 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Pawai ini merupakan bentuk kampanye warga GMIM untuk melawan tindakan kekerasan yang sering melanda warga jemaat dan masyarakat, jelas mantan Ketua BPMJ GMIM Efrata Paal Dua.
Katihokang menambahkan Pawai ini juga diikuti oleh Bamag LKK Indonesia Kota Manado, Turut hadir Isteri Wagub dan isteri Kapolda Sulut serta Wawali Manado Harley Mangindaan bersama Isteri. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).