Rabu, 24 April 2019

Wagub Kandouw Ajak Budayakan Hidup Sehat Sejak Dini

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw mengatakan bahwa budaya sehat harus dipupuk dari pendidikan tingkat dasar, TK, SD, SMP hingga SMA agar betul-betul menjadi budaya yang sehat.


"Saya ingatkan kembali terkait masalah kesehatan harus kita dengung-dengungkan kepada seluruh masyarakat. Fungsi pemerintah untuk mengkoordinir hal ini tidak ada komponen masyarakat lain yang efektif untuk mendidik kesehatan, kebersihan ini selainkan dari sekolah. Dan itu pemerintah harus mengdrive. Maka dari itu UKS harus digembor-gemborkan dan lebih bagus lagi dikompetisikan supaya semua berlomba-lomba menciptakan sekolah yang sehat," kata Kandouw membuka Rapat Pemantapan Koordinasi Dalam Rangka Pembinaan dan Pengembangan Program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) serta Evaluasi Persiapan Pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Manado, Rabu (24/4/2019) pagi.

Menurut orang nomor dua di Sulut itu, sampai saat ini kebersihan sekolah masih relatif karena belum semua lingkungan sekolah betul-betul bersih.


"Tahun lalu saya sempat mendengungkan tentang Revolusi Toilet ternyata belum mendapat respon dengan baik. Menurut informasi di lapangan banyak sekolah yang menjadi kewenangan perintah provinsi ketersedian toilet dan air masih rendah sekira 40 persen apalagi di kabupaten kota ketersediaan toilet dan air hanya 20 persen," pungkas Ketua Tim Pembina UKS/M Sulut itu. 

Lebih jauh, Kandouw optimis budaya menjaga kesehatan dan kebersihan dapat terjaga setiap tahunnya.


"Untuk itu saya mengingatkan kembali kepada seluruh kabupaten kota agar memperhatikan masalah kesehatan dan kebersihan sekolah apalagi terkait dengan masalah kebersihan toilet," tutur Wagub Kandouw.

Sementara itu Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Sulut dr Kartika Devi Tanos menerangkan tujuan dilaksanakannya rapat tersebut adalah merumuskan kekuatan, peluang, hambatan dan kelemahan yang ada dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dan madrasah.


"Sehingga dapat dirumuskan pula rencana tindak lanjut dalam pengembangan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah/madrasah tingkat provinsi dan kabupaten/kota se sulut," kata Devi.

Lanjut Karo Kesra, tujuan lainnya adalah untuk mendapatkan komitmen dari instansi terkait dan lintas sektor terutama tim pembina UKS provinsi sulut dalam pengembangan program usaha kesehatan sekolah. Disamping itu, untuk mendapatkan komitmen dari kabupaten/kota terutama yang belum memiliki SK Tim Pembina UKS tingkat kabupaten /kota untuk segera membuat SK untuk Tim Pembina tingkat kabupaten/kota dan yang sudah memiliki SK Tim untuk dapat segera menyusu rencana tindak lanjut.

"Serta mempersiapkan keikutsertaan Pemprov Sulut dalam lomba sekolah sehat ( LSS) tingkat nasional tahun 2019," imbuhnya.


Adapun Rapat Pemantapan Koordinasi yang digelar oleh Biro Kesra Setdaprov Sulut tersebut turut dihadiri langsung oleh Kepala Dikda Sulut Grace Punuh, Kabid Rima Lolong mewakili Kadinkes Sulut dan Perwakilan sejumlah sekolah yang bakal ikut LSS 2019 dari Kab/Kota. (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut Dukung Program Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Mokoginta membuka secara resmi pertemuan lintas sektor program intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang dilaksanakan di Manado, Rabu (24/4/2019) pagi.

Dalam sambutannya, Mokoginta mengatakan bahwa mutu gizi dan keamanan makanan, termasuk aspek kebersihan atau higiene-sanitasi makanan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi sektor kesehatan dalam penyediaan makanan sehat bagi masyarakat.

"Karena itu, pemerintah kemudian menghadirkan program nasional intervensi pangan jajanan anak sekolah untuk dilaksanakan oleh Badan POM, tentunya termasuk Balai POM di daerah," kata Mokoginta.

Menurut Mokoginta, dalam pelaksanaannya program tersebut diperlukan upaya kerja bersama dari Badan POM ataupun Balai POM di daerah.

"Karena kesuksesan program nasional PJAS memerlukan kepedulian, komitmen, dan langkah bersama  yang sinergis diantara berbagai pihak," ujar Mokoginta.

Tambah dia, Pemprov Sulut selalu mendukung penuh upaya Balai Besar POM Manado untuk bersinergi dengan lintas sektor terkait di daerah Bumi Nyiur Melambai dalam peningkatan keamanan PJAS.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Mokoginta mengajak seluruh peserta pertemuan untuk memberikan fokus perhatian terhadap setiap materi yang akan disampaikan oleh narasumber utamanya memberikan fokus terhadap program dan kegiatan yang akan disinergikan.

"Sehingga pada akhirnya nanti benar-benar mampu menunjang karya dan kerja kita dalam mewujudkan kantin sekolah dan makanan yang beredar di lingkungan sekolah aman dan tidak mengandung zat berbahaya," imbuh Mokoginta.

Pertemuan lintas sektor program intervensi pangan jajanan anak sekolah turut dihadiri Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Manado Sandra Linthin, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BPOM RI Dyah Sulityorini dan para kepala sekolah dan guru di Sulut. (Humas Pemprov Sulut)