Senin, 09 Oktober 2017

Gubernur Olly Resmi Buka Porprov Ke - IX Di Stadion Maesa Tondano

Gubernur Olly Dondokambey, SE membuka secara resmi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Sulawesi Utara di Stadion Maesa Tondano, Senin (9/10/2017) sore.

Dalam sambutannya, Gubernur Olly mengapresiasi seluruh peserta dan berharap dapat berprestasi pada ajang olahraga itu. "Olahraga adalah sarana pembangunan bangsa yang sangat efektif dalam menghasilkan manusia-manusia unggul," katanya.

Disamping itu, Gubernur Olly menyatakan semua cabang olahraga dapat menjadi alat pemersatu bangsa yang sangat efektif. Oleh karena itu, pembinaan bakat-bakat olahraga harus menjadi agenda prioritas dan berkelanjutan mulai dari perlombaan-perlombaan di tingkat daerah, guna membangkitkan kualitas atlet.

" Sudah saatnya olahraga di Indonesia menunjukan kembali prestasi terbaiknya di berbagai kancah perlombaan," harapnya.

Gubernur Olly juga berharap agar seluruh peserta Porprov mampu menjadikan kompetisi ini sebagai ajang untuk meningkatkan ketelitian, teknik serta kepiawaian dalam olahraga masing-masing.

"Momen olahraga ini kiranya  sebagai kesempatan untuk mempererat tali silahturahmi, memperkokoh persatuan dan tali persaudaraan walau berbeda warna tapi tetap satu demi menuju Sulut Hebat, harap Gubernur.

Ditambahkan Olly, untuk juara umum memperoleh hadiah sebesar 10 Miliar, juara II umum sebesar 5 Miliar dan III umum sebesar 2,5 milyar dan untuk masing masing peserta dari kabupaten kota yang ikut akan diberi uang pembinaan sebesar 1 miliar.

Turut hadir Mewakili Menteri Olahraga Asisten Deputi Olahraga Prestasi Dadi Surjadi, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Bendahara Umum KONI Pusat Laksamana Madya (Purn) Johny Awuy, Ketua TP-PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, jajaran Forkopimda Sulut dan para bupati serta Walikota se-Sulut.

Gubernur Olly Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Terumbu Karang serta Penyu di Perairan Bitung

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE mengimbau para nelayan dan masyarakat untuk menjaga ekosistem di laut. Tentunya termasuk penyu dan terumbu karang yang berada di perairan Bitung.

Dalam kunjungannya ke Kota Cakalang itu, Olly bersama Walikota Bitung Max Lomban, Wakil Walikota Maurits Mantiri dan Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Eddy Setiawan melepaskan puluhan ekor tukik (anak penyu) ke laut untuk mengajak masyarakat menjaga hewan bertempurung itu.

"Kita harus peduli menjaga biota laut termasuk penyu," kata Olly usai melepas tukik di Pangkalan Satkamla TNI AL Bitung, Senin (9/10/2017) pagi.

Diharapkan kegiatan tersebut bisa diikuti oleh para nelayan atau masyarakat yang kebetulan menangkap penyu bisa segera melepaskannya.

Selain penyu, Olly juga mengharapkan pelestarian terumbu karang di perairan Selat Lembeh Bitung. Ia didampingi para penyelam lainnya ikut menanam bibit terumbu karang.

Menurut orang nomor satu di Sulut itu, terumbu karang memiliki manfaat yang besar. Dimana bukan saja sekedar menjadi tempat hidup dan berkembang bagi biota laut belaka, akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang tidak bisa kita remehkan bagi lingkungan secara keseluruhan (baik di laut, pesisir maupun darat), serta bagi kehidupan manusia.

“Dengan melihat begitu besarnya manfaat terumbu karang bagi lingkungan dan manusia untuk itu saya mengajak mari kita jaga dan lestarikan bersama,” katanya.

Sebelumnya, Walikota Bitung Max Lomban menerangkan kegiatan transplantasi terumbu karang dan pelepasan tukik di perairan Bitung telah berulangkali dilakukan.

"Setiap tahun kami selalu melakukan tranplantasi terumbu karang di kawasan konservasi laut seluas 10 ribu hektar. Termasuk dengan melepas tukik dan ikan kerapu," ujarnya.

Diketahui terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.

Adapun Kawasan Konservasi Perairan (KKP) merupakan salah satu perangkat pengelolaan sumber daya kelautan berkelanjutan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Kementerian berkomitmen untuk mengembangkan KKP dengan mengelola dengan efektif untuk memastikan bahwa sumber daya laut yang terkandung dan sumber daya sosial yang terkait didalamnya dapat terkelola dengan baik.

Kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Ir. Ronald Sorongan dan masyarakat Bitung. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Tak Sekadar Mengimbau, Gubernur Olly dan Ibu Rita Juga Tanam Cabai

Olly mengorek-ngorek tanah, di bawah terik matahari yang menyengat. Gubernur Sulawesi Utara itu hendak menanam cabai bersama sang istri tercinta, Ibu Rita.

Di kala harga komoditi pangan seperti cabai merangkak naik, hingga berbuntut jeritan rakyat, Gubernur Olly Dondokambey, SE langsung mengingatkan masyarakatnya supaya bercocok tanam.

Langkah ini penting agar warga tidak perlu membeli cabai di pasar, terutama ketika harga bumbu pedas itu mengalahkan daging sapi.

Gubernur Olly memberikan contoh nyata. Senin (9/10/2017) pagi, dia menanam cabai pada pencanangan Gerakan Batanang Rica Deng Tomat di Desa Kolongan, Minahasa Utara.

Usai menanam, Olly mengatakan harga cabai yang sering melambung tinggi perlu dicarikan solusi atau alternatif penyelesaiannya.

"Karena itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengapresiasi gerakan Batanang Rica Deng Tomat yang merupakan kerjasama TP PKK Sulut dan Bank Indonesia. Gerakan ini berinisiatif memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menanam cabai, bawang dan tomat hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah," kata dia.

Olly optimis gerakan menanam cabai dan tomat itu bakal berhasil dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut.

“Kalau kita tanam cabai, tanam sayur, akan mengurangi belanja ibu rumah tangga. Mengurangi inflasi, kemudian mengurangi kemiskinan,” papar Olly.

Lebih jauh, Gubernur pilihan masyarakat Sulut itu menekankan pentingnya peran kaum ibu dalam menyukseskan program gerakan itu.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perekonomian Sulut. Ibu-ibu pengurus PKK sangat berperan dalam mendorong keluarga-keluarga di Sulut untuk ikut menanam cabai," ungkap Olly.

Hal senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan. Dia berpandangan bahwa gerakan menanam cabai dan tomat itu tentu merupakan langkah nyata untuk memberikan contoh bagi masyarakat Sulut.

“Program ini diharapkan mampu menggugah masyarakat, supaya memanfaatkan lahan-lahan perkarangan yang kosong. Setidaknya, bisa menanam tanaman yang mudah seperti cabai. Ini sangat berguna sekali,” ungkap Ibu Rita.

Ketua TP PKK Sulut ini juga mengapresiasi TPID dan BI yang telah bekerjasama untuk melakukan penanaman cabai dan tomat.

"Nantinya bibit tersebut akan disebar ke seluruh anggota untuk ditanam," katanya.

Disamping itu, menurut Ibu Rita, sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan, peran PKK cukup strategis. Terutama dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2013 diterangkan, pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Soekowardojo menerangkan, penanaman cabai dan tomat itu untuk menjaga stok dan harga di pasaran. Apalagi dalam waktu dekat ini akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Memang kalau untuk memenuhi stok keseluruhan tidak mungkin, minimal dengan adanya penanaman ini diharapkan bisa menjadi stimulus masyarakat lainnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.

Soekowardojo menambahkan Gerakan Batanang Rica dan Tomat itu merupakan tahap kedua dan pihaknya telah menyalurkan sebanyak 30 ribu bibit sejak September lalu dan diharapkan dapat dipanen pada Desember mendatang.

Menariknya pada kegiatan itu juga Gubernur Olly memberikan bantuan berupa cultivator dan alat tanam jagung kepada TP PKK Sulut.

Agenda itu turut dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS yang juga Ketua TPID Sulut, Sekretaris Umum TP PKK Pusat Rosi Rosana Septimurni, Kepala Biro Umum yang juga Plt Kepala Biro PKKP Clay June Dondokambey, SSTP, MAP, perwakilan Forkopimda dan pengurus PKK kabupaten dan kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Olly : Pengucapan Syukur Berdampak Positif Bagi Perekonomian Sulut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE berharap pengucapan syukur yang digelar di Kota Bitung, Minggu (9/10/2017) bisa menjadi agenda yang rutin digelar setiap tahun karena berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Sulut.

“Pengucapan syukur seperti ini bisa menggairahkan perekonomian nelayan dan petani, untuk itu perlu dipertahankan,” kata Olly.

Menurut orang nomor satu di Sulut itu, agenda pengucapan syukur berdampak langsung bagi pendapatan petani dan nelayan yang telah menyediakan kebutuhan pangan masyarakat Bitung yang mengadakan pengucapan syukur.

“Apalagi dari laporan, sehari menjelang pengucapan, harga ikan di pasar tradisional naik dan itu wajar sesuai hukum ekonomi serta bertanda ada geliat perekonomian masyarakat naik,” katanya.

Lanjut Olly, pengucapan syukur Bitung juga bisa menggerakkan sektor pariwisata karena bisa menarik banyak orang datang ke Bitung karena menyajikan menu ikan sebagai komoditas andalan Bitung.

“Jika rutin digelar, pengucapan syukur ini maka bisa dimasukkan ke kalender pariwisata Sulut, mengingat menu yang disajikan semua dari ikan yang diolah dengan berbagai resep. Dan ini sangat menarik serta dapat mengundang wisatawan,” katanya.

Sebelum menghadiri pengucapan, Olly yang hadir bersama Ketua TP-PKK Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan mengikuti ibadah sekaligus menyerahkan lonceng gereja di GMIM PNIEL Manembo-nembo.

Disamping itu, Gubernur Olly beserta rombongan juga mengikuti GMIM Solafide di Kelurahan Girian Indah.

Disana, Olly mengajak warga jemaat agar selalu menjaga kamtibmas selama pengucapan syukur. “Mari kita selalu menjaga kerukunan antar umat beragama dan saling menghargai antara satu dengan yang lain,” tegasnya.

Agenda itu turut dihadiri Wali Kota Bitung Max Lomban dan Wakil Wali Kota Maurits Mantiri dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut dan Pemkot Bitung.