Senin, 12 April 2021

Dampingi Kunker Menpan RB, Gubernur Olly Lobi Penambahan Nakes dan Guru

 

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menerima kunjungan kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur SNegara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Tjahjo Kumolo di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Senin (12/4/2021).

Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di Sulut.

Menpan RB mendorong Sulut untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan pembangunan nasional. Upaya ini dilakukan melalui implementasi kebijakan Kementerian PANRB

Kebijakan tersebut antara lain penyederhanaan birokrasi, sistem kerja berbasis digital, manajemen ASN, dan memperbaiki kualitas pelayanan publik.

Pertumbuhan investasi merupakan penggerak dalam roda perekonomian negara, sehingga Kementerian PANRB terus berupaya meningkatkan pelayanan publik utamanya pada pemerintah daerah yang langsung bersentuhan kepada masyarakat.

Tjahjo menjelaskan bahwa penyederhanaan birokrasi meliputi tiga aspek yakni tranformasi organisasi, tranformasi sistematika dan transformasi jabatan.

Dalam kesempatan tersebut, Menpan RB mengatakan penyederhanaan birokrasi akan dilaksanakan paling lambat pertengahan tahun ini.

"Saya diperintahkan paling lambat pertengahan tahun ini ditengah-tengah pandemi Covid kami telah mempersiapkan semua terkait perencanaan," terang Tjahjo.

Lanjut Tjahjo, penyederhanaan birokrasi tersebut akan mempermudah tugas dan fungsi pemerintahan.

"Yang intinya membangun birokrasi yang lebih dinamis, mewujudkan profesionalisme ASN, fokus pada pekerjaan fungsional, percepatan sistem kerja dan mendorong efektivitas dan efesiensi kinerja," bebernya.

Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyambut baik kunker Menpan RB untuk mempercepat reformasi birokrasi di Sulut.

"Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Menpan RB meskipun dalam kesibukan menyempatkan berkunjung ke Sulut," kata Olly.

Olly menjelaskan bahwa pertemuan ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergitas bagi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Disamping itu, Olly menjelaskan kepada Menpan RB bahwa sektor pendidikan di Sulut mengalami kekurangan guru ASN, oleh karena itu Olly mengharapkan dibukanya formasi bagi ASN guru.

"Kami sangat mengharapkan agar supaya THL-THL yang ada di Kabupaten/Kota baik guru SD, SMP, maupun SMA bisa diikut sertakan dalam program perekrutan guru," ucap Olly.

Lanjut Olly dengan adanya tenaga pendidik maka kualitas pendidikan yang ada di Sulut khususnya di kepulauan dan perbatasan dapat terpenuhi.

"Dalam rangka meningkatkan pendidikan kita di daerah-daerah perbatasan apalagi di Talaud, Sangihe, Sitaro dan di Bolmong," ungkapnya.

Olly juga menjelaskan bahwa Sulut menjadi tempat yang strategis dalam rangka mensuplai kebutuhan tenaga kesehatan yang ada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Untuk itu, Olly mengharapkan juga perekrutan ASN di bidang kesehatan.

"Tapi kita memang masih kekurangan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan," tandasnya.

"Kami juga meminta formasi dalam rangka peningkatan tenaga kesehatan di Provinsi Sulut," lanjut Olly.

Terkait penambahan guru dan nakes di Sulut, Menpan RB menanggapi positif usul tersebut. “Sudah ditampung,” ucap Menpan RB seusai kegiatan.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Deputi SDM Aparatur Teguh Widjinarto, jajaran Forkopimda Sulut dan seluruh kepala daerah se-Sulut.

Ibu Rita Jadi Ketum IKA Unsrat, Gubernur Olly Puji Kualitas Alumni

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menghadiri musyawarah besar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsrat Tahun 2021 yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Pusat IKA Unsrat Periode 2021-2025 di Manado, Senin (12/4/2021).

Diketahui lewat mubes tersebut menempatkan Ibu Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan sebagai Ketua Umum IKA Unsrat 2021-2025.

Ibu Rita yang juga Ketua TP PKK Sulut mengikuti mubes secara virtual.

Dalam arahannya, Gubernur Olly menjelaskan bahwa alumni dari Unsrat banyak membantu pemerintah dalam memajukan daerah.

"Alumni Unsrat sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar Provinsi Sulut karena telah memberikan kontribusi baik di pemerintahan, baik di politik, baik di dunia profesional," kata Olly.

Menurut Olly, kualitas yang dihasilkan dari suatu lembaga pendidikan yang dilihat selama ini sudah teruji. Untuk itu, ia mengharapkan agar kerjasama yang telah tercipta terus dipertahankan.

"Dan saya sangat mengharapkan sebagai pemerintah, yang selama ini kerjasama berjalan dengan baik," bebernya.

Lanjut Olly, dukungan dari para komponen alumni Unsrat telah mampu membawa Sulut menciptakan kemajuan serta mendongkrak ekonomi walaupun di masa pandemi Covid-19.

"Artinya pemerataan pembangunan di Sulut dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat," ucap Olly.

Lebih jauh, Olly mengharapkan agar pengurus IKA Unsrat yang dilantik agar mampu mendukung dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.

"Mampu bekerja keras dengan sinergitas dan koordinasi serta menghasilkan inovasi, terobosan yang dapat memacu berbagai sektor," kuncinya.

Dipimpin Menkopolhukam, Wagub Kandouw Ikuti Rakor Sinergitas Keamanan Bulan Suci Ramadhan, Mudik dan Idul Fitri 1442 H

 

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka meningkatkan sinergitas dan koordinasi Keamanan dan Penegakan Hukum dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan, mudik dan Idul Fitri 1442 H.

Rapat koodinasi dihadiri secara virtual melalui video conference dari Ruang C.J. Rantung, Kantor Gubernur Sulut, Senin (12/4/2021).

Rakor dipimpin langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Rapat turut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan BIN.

Menkopolhukam Mahfud MD dalam arahannya menyampaikan kebijakan larangan mudik pada masa Idul Fitri 1442 H dirasakan sudah tepat dalam rangka mencegah penyebaran dan peningkatan angka aktif Covid-19.

Mahfud MD mengutarakan, agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tidak menjadi blunder dalam pelaksanaannya perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara masiv mengapa kebijakan larangan mudik ini perlu dilakukan. Selain itu, kebijakan ini harus dikawal pelaksanaannya secara konsisten disertai sanksi yang tegas namun tetap humanis.

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan Peraturan Menteri yang merujuk Surat Edaran Gugus Tugas Penanganan  Covid-19 dalam melakukan Pengendalian di seluruh Moda Transportasi mulai tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021 yang pengawasannya dibantu oleh Polri, TNI, Stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah di 333 Titik Check Point.

Mahfud MD mengatakan, hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus antara lain Pergerakan di wilayah Aglomerasi Jadobetabek dan Gerbang Kertosusila yang merupakan area pengecualian. Selain itu, Repatriasi WNI yang bekerja di Malaysia yang akan masuk melalui Kepri, masyarakat Jawa yang bekerja di Kalimantan yang tetap berkeras akan mudik ke Jawa dan masyarakat Madura yang memiliki tradisi tersendiri untuk tetap mudik juga perlu diantisipasi dengan armada angkutan cadangan.

Terkait dengan stabilitas ekonomi jelang Ramadhan & Idul Fitri, Mahfud MD menyampaikan 4 hal diantaranya mencegah penimbunan sembako, pengendalian harga sembako, program bantuan sosial Pemerintah dan kebijakan gratis ongkir belanja online.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Kementerian perhubungan mendukung penuh kebijakan larangan mudik lebaran 1442 H/ 2021 M dan secara konsisten akan mengawal kebijakan larangan mudik ini bersama KL terkait dan akan segera mengeluarkan Peraturan Pelaksanaan yang mengacu pada surat edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Diketahui, kebijakan larangan mudik pada masa Idul Fitri 1442 H disebabkan pandemi yang belum berakhir. Kendati terjadi penurunan kasus Covid-19, namun data dari Satuan Tugas Covid-19 menunjukan jumlahnya masih sangat besar.
Data dari Satuan Tugas Covid-19 juga menunjukan, selama ada libur panjang, kasus Covid-19 hampir selalu bertambah secara signifikan. Terjadi gelombang ketiga pandemi dibeberapa Negara termasuk di turki, India, China dan beberapa Negara Eropa.

Tak hanya itu, kondisi keterisian tempat tidur ICU dan ruang isolasi Covid-19 masih tinggi. Kebijakan pelarangan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan Covid-19.

Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan secara rinci ketentuan Surat Edaran Menag terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442H/2021M:

1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syari lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama;

2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti;

3. Dalam hal kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan;

4. Pengurus masjid atau musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:

a. Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid atau musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjemaah, dan setiap jemaah membawa sajadah serta mukena masing-masing;

b. Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadan dan Kuliah Subuh paling lama dengan durasi waktu 15 (lima belas) menit;

c. Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat;

5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menujuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jemaah, seperti melakukan disenfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/mushala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

6. Kegiatan ibadah Ramadan di masjid/musala, seperti salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran, iktikaf dan Peringatan Nuzulul Quran tidak boleh dilaksanakan di daerah yang termasuk kategori zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang) penyebaran Covid-19 berdasarkan penetapan pemerintah daerah setempat.

7. Peringatan Nuzulul Quran yang diadakan di dalam maupun di luar gedung, di daerah yang masuk ketegori risiko rendah (zona kuning) dan aman dari penyebaran Covid-19 (zona hijau), wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas tempat/lapangan.

8. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan berpedoman pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa, dan hasil ketetapan fatwa ormas Islam lainnya.

Gubernur Olly Letakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Kampus Unsrat, Ini Harapannya

 

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meletakan batu pertama pembangunan Gereja Kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) di Manado, Senin (12/4/2021).

"Tugas pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat salah satunya bersama-sama dengan Unsrat untuk membangun gedung gereja ini," kata Olly saat memberikan sambutannya.

Lewat pembangunan gereja, Olly mengharapkan terciptanya kerjasama yang baik Pemprov Sulut dengan Unsrat.

"Kerjasama yang baik akan sangat bermanfaat bagi kita semua, gotong royong bekerja, bahu membahu," bebernya.

Olly juga mengingatkan bahwa dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal kerohanian juga harus ditingkatkan agar supaya saat terjun ke lapangan semuanya bisa merasakan kasih Tuhan.

Lebih jauh lewat kegiatan ini Olly optimis adanya kerjasama yang semakin erat antara pemerintah daerah, gereja dan perguruan tinggi dalam mengembangkan SDM yang unggul.

"Saya kira ini suatu hal yang baik antara Unsrat, pemerintah dan gereja bisa bekerja bersama-sama dalam rangka membangun sarana-prasarana," kuncinya.

Sebelumnya Rektor Unsrat Ellen Kumaat menyampaikan rasa syukur atas dimulainya kegiatan pembangunan gereja di Unsrat.

"Karena kasih sayang Tuhan kepada Unsrat melalui bapak Gubernur akhirnya menggerakan hati bapak Gubernur memberikan bantuan berupa pembangunan gereja kampus," katanya.

Ia pun mengharapkan agar proses pembangunan gedung gereja ini cepat terselesaikan demi kebahagiaan semua civitas akademika Unsrat.

"Mudah-mudahan gereja ini bisa segera selesai merayakan peresmian gereja baru nanti," tutupnya.

Nampak juga hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina, jajaran dosen Unsrat dan para pejabat Pemprov Sulut.