Selasa, 14 Januari 2014

Dinobatkan Sebagai Tokoh Kemajemukan Nasional, SHS Pukau Ribuan Mahasiswa dan Pemuda NTB

Pengakuan sebagai Tokoh Kemajemukan Nasional kembali lagi diperoleh DR. Sinyo Harry Sarundajang, Gubernur Sulawesi Utara. Kali ini pengakuan tersebut datang dari masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi kepemudaan yaitu GP Ansor, Pemuda Muhamadiyah serta dari mahasiswa IAIN Mataram. Namun bukan saja dari kalangan pemuda dan mahasiswa saja, bahkan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia wilayah NTB yakni Nahdatul Ulama dan Muhammadiah pun memberikan pengakuan serupa kepada mantan Penjabat Gubernur Maluku dan Maluku Utara tersebut. Hal tersebut terungkap pada acara Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan dengan DR. Sinyo Harry Sarundajang yang diselenggarakan Pimpinan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Wilayah NTB di Hotel Lombok Raya Mataram, NTB hari Senin (13/1).
Sarundajang ketika itu menyampaikan orasi kebangsaan dihadapan kurang lebih dua ribu massa yang umumnya adalah pemuda dan mahasiswa dari GP Ansor (NU), Muhammadiyah, serta beberapa perguruan tinggi besar di NTB antara Lain Universitas Mataram dan IAIN Mataram. Dalam orasi yang berdurasi sekitar 45 menit itu, SHS tanpa text secara lugas membagikan beberapa pengalaman ketika mengatasi permasalahan di dua daerah konflik saat menjalankan tugas negara sebagai Penjabat Gubernur dan Penguasa Darurat Sipil di Provinsi Maluku Utara dan Maluku, serta memberikan pemahaman-pemahaman tentang kehidupan pluralism di Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Bangsa kita adalah Negara ‘Ajaib’ ditengah-tengah dunia yang modern. Mengapa demikian? Karena kita memiliki berjuta kepelbagaian baik suku, budaya, agama, bahasa, yang mendiami bangsa yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, dan kita masih sebagai satu keluarga dalam himpunan NKRI”, ungkap penerima gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut. Dikatakan SHS juga, bahwa yang terpenting dalam memelhara kerukunan dan menjaga kemajemukan tersebut ialah bagaimana masing-masing individu secara sadar menerima kenyataan bahwa hidup kita adalah sebagai pemberian dari yang Maha Kuasa. “Hidup ini adalah ‘Given’ (anugerah) dari Allah SWT, dan oleh sebab itu marilah kita kembalikan semuanya itu kepada Dia yang memiliki kehidupan kita”, kata Sarundajang. Orasi Kebangsaan yang disampaikan SHS yang ditutup dengan kutipan ayat suci Al-Quran dalam surat ar-Ra'du ayat 11: "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah nasibnya" dan dalam surat al-Anfal ayat 53: " Demikianlah Allah sekali-kali tidak akan merubah kenikmatan yang telah dikaruniakan pada suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri yang merubahnya” yang dilafalkan dengan bahasa Arab dengan baik oleh SHS yang kemudian disambut dengan aplaus kagum oleh para peserta.
Tampil sebagai pembanding yakni Ketua Pengurus Wilayah NU NTB, Drs. Tuan Guru Haji Achmad Taqiuddin Mansur, MPDI, Pimpinan Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB, Drs. Lukmanul Hakim, dan Presiden BEM IAIN Mataram Bahwan. Masing-masing memberikan tanggapan tentang orasi yang disampaikan SHS dan memberikan apresiasi bahkan menyatakan kekaguman bukan hanya karena penyampaian orasi, namun terlebih karena apa yang dilakukan Sarundajang selama perjalanan karirnya yang mencerminkan seorang sosok pemimpin yang mampu memahami situasi dan kebutuhan orang yang dipimpinnya. “Pengabdian Sarundajang dalam menjalankan tugas khususnya saat mengatasi konflik di beberapa daerah meripakan cerminan Pemimpin yang  amanah. Pemimpin yang seperti ini yang sesungguhnya dibutuhkan bangsa ini kedepan”, ungkap ketua PW NU NTB, Mansur.
Hadir dalam kegiatan tersebut selain para panelis diatas, mewakili Gubernur NTB yaitu Asisten Pemerintahan dan Kesra, DR. R. Rosadi Sayuti. MSc, Rektor IAIN Mataram DR. H. Mansun, M.AG, Ketua PW GP Ansor NTB, Suaeb Quiri, SH, Ketua Pemuda Muhammadiyah NTB Ustad Muharar Ikbal, MA. Hadir juga dari kalangan Kawanua yang berdomisili di NTB, George Wenas Ketua Dewan Pembina Kerukunan Kawanua Maesa NTB.
(Juru Bicara Pemprov Sulut, Judhistira Siwu, SE, MSi)