Penghargaan tertinggi dari Kepala BKKBN RI itu diberikan kepada Isteri tercinta dari Christoforus Decky Palinggi, karena telah mampu menjalankan program BKKBN di Kabupaten Minsel. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Senin, 29 Juli 2013
Wagub Sematkan Satya Lencana Presiden Kepada Bupati Minsel
Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, di selah-selah acara pencanangan Empat Desa Percontohan di Balai Desa Pinasungkulan Kec, Modoinding, Senin (29/7) kemarin menyempatkan menyematkan satya lencana pengharggaan Manggala Karya Kencana dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupaty Minsel Eugenia Tetty Paruntu, SE.
Penghargaan tertinggi dari Kepala BKKBN RI itu diberikan kepada Isteri tercinta dari Christoforus Decky Palinggi, karena telah mampu menjalankan program BKKBN di Kabupaten Minsel. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).
Penghargaan tertinggi dari Kepala BKKBN RI itu diberikan kepada Isteri tercinta dari Christoforus Decky Palinggi, karena telah mampu menjalankan program BKKBN di Kabupaten Minsel. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).
Wagub Canangkan Empat Desa Percontohan
Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari
Kansil MPd, Senin (29/7) kemarin, di Desa Pinasungkulan Kec, Modoinding Kab.
Minsel melakukan pencanangan terhadap empat desa percontohan di Provinsi Sulut yang ditandai dengan penekanan tombol bersama. Ke-empat Desa tersebut yaitu Desa Pinasungkulan Kab. Minsel, Desa Solog Kab Bolmong,
Desa Pehe Kab. Sitaro dan Desa Kema Satu Kab. Minut.
Wagub mengatakan, Desa-Desa
percontohan ini nantinya, akan dikembangkan menjadi daerah pertanian dan
pariwisata sesuai karakteristik dari desa tersebut. Pemprov sendiri lewat Bappeda
Provinsi nantinya akan mengkoordinasikan
dengan SKPD terkait untuk pengembangan nanti. Seperti Desa pinasungkulan akan
dijadikan daerah wisata pertanian, Desa Solog sebagai daerah adat, Desa Pehe dan
Desa Kema Satu karena terletak diwilayah pesisir nantinya akan dikembangkan sebagai daerah pertanian, perikanan dan
sektor pariwisata, ujar kansil.
Kansil juga mengingatkan agar
dalam membangun desa percontohan ini harus memperhatikan nilai-nilai kearifan
lokal yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, seperti budaya gotong royong
yaitu mapalus, mapaluse dan moposad, sehingga desa tersebut bisa terbangun dengan
baik. Disamping itu desa-desa percontohan ini harus mampu membuat perda dengan
maksud agar bisa menambah inkam pendapatan desa demi kesejahteraan rakyat.
Kaban PMD Sulut Dr. Ricky Tumanduk
MSi menlaporkan maksud kegiatan itu
sebagai pusat pengengbangan model-model pemberdayaan, peningkatan kapasitas
sumber daya pembangunan sektor unggulan ekonomi masyarakat untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat mandiri. Sedangkan tujuannya tumanduk menamb ahkan,
untuk menin gkatkan pelayanan publik, pemberdyaan masyarakat dibidang ekonomi,
sosial budaya, politik lingkungan hidup dan mengembangkan sektor unggulan usaha
ekonomi masyarakat. Kesempatan itu Wagub telah menyerahkan bibit kentang dan pupk kepada kelompok tani Pinasungkulan.
Sebelumnya Bupati Minsel Tetty
Paruntu, wakil Bupati Bolmong Yanny Tuuk, Bupati Sitaro Tonny Supit dan Asisten
Pemerintahan dan Kesra Kab. Minut Ronny Siwi, telah memaparkan karakteristik
masing-masing desa percontohan. Turut hadir Wakil Ketua TP. PKK Ny. MiekeKansil
Tatengkeng, Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen serta pejabat pemprov
terkait. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).
Pembukaan Sinode Am Gereja-gereja Sulutenggo, Peserta Setuju Sarundajang Ke Level Nasional
Sinode Am Gereja-gereja di Sulawesi bagian Utara dan Tengah pada Senin (29/7) memulai Sidang Sinode VI bertempat di Tasik Ria Resort, Mokupa Kabupaten Minahasa. Sidang ini selain dihadiri oleh para ketua-ketua Sinode dari 13 Sinode Gereja yang terpencar pada tiga provinsi yaitu Sulut, Sulteng, dan Gorontalo, juga dihadiri oleh para ketua-ketua komisi pelayanan kategorial Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja dan Anak (BIPRA) masing-masing sinode. Pembukaan Sidang Sinode Am VI diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Gbl. Tedius Batasina, STh selaku Pucuk Pimpinan KGPM. Gubernur Sulut DR. S.H. Sarundajang yang saat itu hadir membuka Sidang didaulat peserta untuk membagikan pengalaman, kiat-kiat, maupun strategi kepemimpinan Kristiani dalam bentuk 'sharing pelayanan'. Dalam sambutannya, Sarundajang yang juga adalah Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) menekankan bahwa dalam pengalamannya menjadi Penguasa Darurat Sipil di daerah kerusuhan Maluku Utara dan Maluku, satu-satunya pendekatan yang diterapkan adalah dengan hati nurani. "Dalam penugasan saya sebagai peace maker daerah-daerah konflik itu, satu-satunya pendekatan yang saya pakai yaitu dengan hati nurani, dan terbukti ampuh", ungkap SHS. Melalui pimpinan gereja, SHS mengajak seluruh gereja yang bernaung dibawah Sinode Am gereja-gereja Sulutenggo untuk senantiasa siap menghadapi tahun 2014 sebagai tahun politik. Gereja dalam arti orang-orangnya harus mampu menerobos dan berbicara dalam kancah politik nasional namun gereja juga harus selalu membawa kesejukan dan menjaga kekudusan sebagai cerminan bagaimana Kristus membawa damai di dunia ini. Gubernur juga meminta agar gereja memberikan pemahaman-pemaham bagi jemaat bagaimana berpolitik secara santun.
Ketua 1 Mejelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Pdt. Omnesimus Kambodji, MTh ketika diminta tanggapannya mengatakan bahwa Sinode Am Gereja-gereja Sulutenggo sepatutnya berbangga memiliki seorang Sinyo Harry Sarundajang sebagai warga gereja yang kebetulan adalah Gubernur Sulut. "Kiprahnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini dan sukses beliau menjadikan daerah ini tampil di pentas internasional adalah hal yang luar biasa. Karena itu saya pikir beliau harus 'naik' ke level nasional", kata Kambodji. Senada juga diungkapkan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) Pdt. Ch. Raintama, MTh bahwa dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur, Sarundajang benar-benar menempatkan diri sebagai pemimpin milik semua golongan. "Jadi berbicara tentang pemimpin yang pluralis, SHS adalah orangnya", ujar Raintama.
(Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi )
Langganan:
Postingan (Atom)