Rabu, 15 Agustus 2018

Lepas Kirab Kasih, Gubernur Harap Nilai Kasih Tetap Mempersatukan Warga Sulut

Dalam rangka menyambut HUT RI ke-73, Gubernur sulawesi utara Olly Dondokambey SE, melepas secara langsung peserta kirab kasih yang diikuti oleh seluruh perwakilan denominasi gereja kristen se-kota Manado, Rabu, (15/08/2018) sore bertempat didepan lobi kantor Gubernur sulut.

Mengawali sambutannya Gubernur Olly mengapresiasi kegiatan kirab kasih ini dalam rangka menyambut HUT RI ke-73.

Dengan semangat menyambut peringatan HUT RI, kita dapat dipertemukan dalam rangkaian kegiatan kirab kasih 73, yang merupakan buah kerjasama antara denominasi gereja/yayasan dan pelayanan kristen se-kota Manado.

"Melalui momentum iman yang tercipta saat ini atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat sulawesi utara menyampaikan selamat melaksanakan kirab kasih kepada bapak/ibu sekalian, serta kepada  panitia penyelanggara dan segenap pihak yang terlibat dalam agenda yang strategis ini, "katanya.

Sejalan dengan tujuan pelaksanaanya, yakni untuk menyatakan kasih atas kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, maka agenda saat ini saya pandang memiliki berbagai manfaat positif bagi kita kedepan, utamanya akan mampu menggugah dan menguatkan kembali nilai serta arti kasih yang akan berdampak pada perubahan atas daerah dan bangsa ini, ke arah yang semakin baik.

Setelah menyampaikan sambutan Gubernur Olly dan sejumlah hamba Tuhan secara bersamaan melepas balon berwarna merah putih ke udara dan melepas para peserta kirab kasih 73.
(humas provinsi sulut)

Sekprov Silangen Sambut Tim KPK Bahas Aplikasi Pencegahan Korupsi Terintegrasi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia memperkenalkan Aplikasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Aplikasi tersebut di bahas saat dilaksanakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi, di Ruang Rapat WOC Kantor Gubernur Sulut, Rabu (15/8/18).

Didepan Sekretaris Daerah Provinsi Edwin Silangen dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK Tri Gamarefa menyampaikan bahwa aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan monitoring dari KPK. Dengan aplikasi tersebut pemerintah daerah bisa menyampaikan laporannya tanpa harus menunggu tim dari KPK datang untuk memonitor.

Gamarefa menuturkan aplikasi MCP berisi kriteria-kriteria yang digunakan untuk menyusun laporan monitoring dari KPK, dan masing-masing Pemerintah Daerah mengisi laporan dengan mengentry data laporan ke dalam aplikasi tersebut. Selain laporan yang disampaikan, juga disertai bukti fisik, yang di foto dan dikirimkan bersama dengan laporan yang dientry.

Dengan aplikasi ini, masing-masing Pemerintah Daerah melaksanakan Self Assesment. Gamarefa berharap masing-masing daerah bisa melaporkan hal-hal secara obyektif.

"Minimal setiap tiga bulan Pemda dapat mengentry progress perkembangan, kemudian wajib melakukan konfirmasi setelah input data," jelas dia.

Sekprov Silangen dalam kesempatan itu menyambut baik sosialisasi aplikasi MCP KPK tersebut. Dirinya berharap agar seluruh Kepala OPD dapat memberi perhatian lebih atas apa yang telah dikoordinasikan dalam rapat itu.

"Atas nama Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sulut kami mengucapkan terimakasih kepada Tim KPK yang telah bersedia berkoordinir bersama kami. Saya berharap ini menjadi perhatian serius OPD Pemprov Sulut agar kita dapat bekerja lebih keras lagi, bahu-membahu dan saling mengingatkan agar dapat melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh tim KPK," kata Sekprov Silangen.

Rapat tersebut turut dihadiri Korsupgah KPK RI Wilayah Sulut M.Indra Furqon, Plt. Asisten Administrasi Umum sekaligus Inspektur Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi MM, Ak, dan seluruh Kepala OPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.(humas provinsi sulut)

Gubernur Olly Kukuhkan PASKIBRAKA Sulut Tahun 2018

Bertempat di Ruang Mapalus, Kantor Gubernur (15/8/2018) siang, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey secara resmi mengukuhkan 30 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Republik Indonesia tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018.

Dalam sambutanya, Gubernur Olly mengapresiasi atas semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sehingga pengukuhan ini dapat terlaksana. Begitu pula atas peranan orang tua dalam penetapan PASKIBRAKA kali ini, yang dinilai Gubernur memiliki peranan sentral.

"Kami berterima kasih kepada keluarga, orang tua paskibraka yang memberikan restu kepada anak-anak mereka untuk dapat mengikuti kegiatan dalam rangka 17 Agustis ini," ujar Gubernur.

Lebih dalam lagi Gubernur menjelaskan alasan dipilihnya pelajar dalam pengibaran bendera pada 17 Agustus nanti.

"Siswa-siswi pelajar merupakan penerus perjuangan Republik bangsa ini,"lanjut Gubernur Olly.

Karena itulah Gubernur melihat bahwa keterlibatan adik-adik yang telah dipilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Provinsi Sulawesi Utara dalam upacara peringatan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 patut untuk berbangga.

"Berbanggalah kalian karena mendapatkan kepercayaan sekaligus tugas yang mulia untuk mengibar sang saka merah putih," akhiri Gubernur dalam sambutan.

Diketahui, 30 peserta PASKIBRAKA merupakan utusan dari 15 Kab/kota yang masing-masing Kab/kota mengutus 1 pasang putra-putrinya yakni;

● Kota Manado
● Kota Bitung
● Kota Tomohon
● Kab. Minahasa
● Kab. Minut
● Kab. Mitra
● Kab. Minsel
● Kota Kotamobagu
● Kab. Bolaang Mongondow
● Kab. Boltim
● Kab. Bolmut
● Kab. Bolsel
● Kab. Kep. Sangihe
● Kab. Kep. Sitaro
● Kab. Kep. Talaud

Pemprov Gelar Gladi Resik Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar gladi resik upacara peringatan detik-detik Proklamasi kemerdekaan RI ke 73 tahun 2018 di lapangan GOR Wolter Mongisidi sario manado, Rabu (15/08/2018) pagi.

Pada pelaksanaan Gladi resik kali ini dilangsungkan dalam dua sesi yaitu yang pertama adalah upacara detik-detik proklamasi dan dilanjutkan dengan upacara penurunan bendera.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut Drs Edison Humiang M.Si yang bertindak selaku inspektur upacara (Irup) menyerahkan bendera latihan kepada anggota paskibraka pembawa baki kemudian dilanjutkan dengan penaikkan bendera oleh anggota paskibraka.

Selaku inspektur upacara, Humiang
berharap dengan adanya gladi ini, pada pelaksanaan hari 'H, nantinya dapat berjalan sesuai  dengan rencana sehingga tidak terjadi kesalahan dan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Sedangkan untuk pelaksanaan upacara pada hari jumat(17/08/2018) yang akan menjadi inspektur upacara(Irup) adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, dan untuk pembaca teks proklamasi Ketua DPRD Prov Sulut Andrei Angouw.

Untuk diketahui bersama yang akan menjadi komandan upacara pada pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi adalah Letkol Inf Kusnandar Hidayat sedangkan untuk upacara penurunan bendera pada sore hari adalah Letkol Laut(S) Nur Subagio.

Sejumlah personil gabungan TNI/POLRI, ASN dan Pelajar dilibatkan dalam gladi resik jelang upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. (humas pemprov sulut)

Proyek Manado Outer Ring Road III Terus Digenjot

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus menggenjot pembangunan Manado Outer Ring Road (MORR) III yakni ruas Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer untuk mengurai kemacetan di Manado.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan pembangunan MORR III di Kantor Gubernur, Rabu (15/8/2018) pagi.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta yang memimpin rapat tersebut menyebutkan telah dibentuknya tim kecil yang melibatkan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan MORR III.

"Tim yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum ini juga menyertakan pihak BPN, BPJN XV, Dinas Praskim, Biro Pembangunan dan lainnya. Pembentukan tim ini untuk mempercepat pembangunan Manado Outer Ring Road III," katanya.

Mokoginta menambahkan, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan MORR III sebagai solusi kemacetan Manado.

“Karena kalau sudah terealisasi, masyarakat juga yang akan menikmatinya. Macet pun akan terurai,” tandasnya.

Diketahui, jika MORR III sudah selesai dibangun akan mengurai kemacetan di jalur Malalayang-Bahu dan pusat kota karena kendaraan sebagian akan berpindah ke jalan ring road. Sebagai contoh dari arah Malalayang jika ingin ke bandara, arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III.

Begitu juga sebaliknya, dari arah Mapanget, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke Malalayang dan Tateli tidak harus melewati pusat kota, tetapi sudah melalui MORR III. (Humas Pemprov Sulut)