Minggu, 28 Oktober 2018

Olly Tutup PKN-Revmen Sulut 2018, Selamat Datang di Kalsel 2019

Sebuah closing ceremony yang epik dan keren tercipta pada penutupan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN-Revmen). Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE melepas peserta Karnaval Budaya Indonesia yang menampilkan kreasi baju adat nusantara.

Karnaval ini digelar Minggu (28/10/2018) sore hingga berakhir menjelang malam hari. Start dilakukan dari Lapangan Robert Wolter Monginsidi dan finish di Kawasan Megamas Manado.

Deretan kostum megah dan meriah diperagakan oleh para utusan dari Provinsi, Kabupaten/Kota se Indonesia. PKN-Revmen 2018, dengan kreativitas luar biasa yang ditunjukkan oleh bakat-bakat muda. Sebuah karya anak bangsa yang patut diapresiasi.

Bukan karnaval namanya kalau tidak heboh dan menarik perhatian. Semangat dari peserta karnaval yang tak surut menjadikan para penonton enggan untuk bergegas pulang dan tetap antusias untuk mengiringi dan berfoto bersama para model karnaval di sepanjang rute karnaval.

Sebelumnya, Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah PKN-Revmen 2018.

Olly menuturkan, momentum kegiatan PKN-Revmen menjadi motivasi untuk mengubah mental masyarakat lebih tertib, melayani dan mandiri.

"Indonesia makin kuat karena pemerintah dan rakyatnya berkarakter dalam setiap aktivitas pembangunan menuju kemakmuran. Semoga dari Sulawesi Utara, revolusi mental akan semakin bergaung bergema di seantero bumi nusantara," ucap Olly.

Olly berharap, nuansa kebersamaan, serta hubungan yang telah tercipta baik dan harmonis, mampu dijaga dan dipertahankan meskipun iven PKN-Revmen 2018 telah usai.

"Bahkan kita pererat untuk semakin menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang maju, berkarakter tidak pernah berhenti membangun, dan berdaya saing," tandas Olly.

Menurut Olly, kehidupan yang tertib melayani dan mandiri harus selalu dipraktikkan demi mewujudkan peradaban bangsa yang makin bermartabat.

"Mari kita terus budayakan tiga nilai revolusi mental, yakni integritas, kerja keras, dan gotong-royong dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam melanjutkan pembangunan bangsa, mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong menuju kesejahteraan yang setinggi-tingginya," ungkap Olly.

Lebih lanjut, Olly mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.

"Mari kita kedepankan kesadaran bahwa Torang Samua Ciptaan Tuhan, agar ketentraman terus tercipta di Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuh Olly.

Usai menyampaikan sambutan, Olly menyerahkan pataka kepada pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Pasalnya, pada tahun 2019 nanti, PKN-Revmen bakal digelar di Kalsel.

Untuk diketahui, PKN-Revmen yang berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 2018 ini mengangkat tema "Revolusi Mental untuk Indonesia Satu, Mandiri dan Melayani". 

Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam menyemarakkan acara ini yaitu "Gerakan Indonesia Melayani", "Gerakan Indonesia Bersih", "Gerakan Indonesia Tertib", "Gerakan Indonesia Mandiri" dan Gerakan Indonesia Bersatu".

PKN-Revmen di Sulut ini lebih menekankan hasil capaian nyata dari upaya dan komitmen pemerintah pusat dan daerah bersama dengan berbagai elemen masyarakat untuk melaksanakan perubahan.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain rembuk lima program gerakan perubahan (Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu), gerakan aksi nyata serempak di 34 provinsi dalam bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), nonton bersama dan diskusi film bertemakan Revolusi Mental, pameran inovasi pelayanan publik dan karya kreatif anak bangsa, hingga karnaval budaya Indonesia.

Dengan berbagai acara yang menarik ini, 
PKN-Revmen diharapkan dapat membangkitkan semangat kebanggaan dan mengajak peran serta seluruh komponen bangsa untuk menjadi bangsa yang berintegritas, beretos kerja keras dan memiliki karakter bergotong royong untuk mencapai target pembangunan bangsa.

Penutupan PKN-Revmen turut dihadiri jajaran Forkopimda, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Dirjen Politik dan Pemeritahan Umum Kemendagri Soedarmo, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua TP PKK Sulut Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Kaban Kesbangpol Meiki Onibala dan Gugus Tugas Revolusi Mental seluruh Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)

Hadiri Hut Ke 65 GMIM Petra Sario Tumpaan, Gubernur Ajak Jemaat Dengar Firman Tuhan Bukan Hoax

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengikuti ibadat mingguan yang juga dirangkaikan dengan Hut ke 65 Jemaat GMIM Petra Sario Tumpaan, Minggu (28/10).

Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan bahwa perjalanan Jemaat GMIM Petra Sario hingga menampaki usia saat ini karena pernyertaan Tuhan.

"Menjadi pemahaman kita bersama bahwa semuanya itu boleh terjadi hanya berkat tuntunan kasih karunia Tuhan," sahut Gubernur.

Lanjutnya juga, kiranya Jemaat tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang tidak benar. Sejalan dengan itu juga, Gubernur mengajak agar tetap berpegang pada kebenaran firman Tuhan.

"Saat ini biasanya orang lebih suka dengar berita hoax dari kebenaran dalam Alkitab, begitu kebenaran dilupakan yang didengar berita berita hoax yang sejak zaman dulu juga sudah ada," kata Gubernur.

Lebih dalam lagi, Gubernur mengingatkan bahwa Tuhan selalu memberkati masyarakat di Kota Manado, sehingga hal-hal yang digunakan untuk membuat sesuatu yang tidak baik ini selalu dilindungi oleh Tuhan kita Yesus Kristus

Diakhir sambutanya, Gubernur menyapaikan selamat ulang tahun buat jemaat Petra Sario Tumpaan, Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati kita sekalian.

Turut hadir dalam peribadatan tersebut Ketua TP-PKK Ir. Rita Dondokambey-Tamuntuan serta para pejabat Pemprov Sulut. (humas pemprov sulut)

Dikenal Pemimpin Pluralis, Gubernur Olly Tatap Muka Dengan Tokoh Muslim

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dikenal sebagai salah satu pemimpin yang pluralis. Buktinya, Sabtu (27/10/2018), orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini mengadakan tatap muka dan silaturahmi bersama para tokoh dan aktivis Islam, bertempat di kediamannya di Desa Kolongan, Kabupaten Minahasa Utara.

Pertemuan itu berlangsung penuh keakraban. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Olly mengaku sangat senang dengan pertemuan seperti ini, karena berdampak pada kehidupan masyarakat Sulut yang selalu rukun dan damai, meskipun masyarakatnya sangat majemuk, baik dari sisi etnis, religi, budaya, dan adat istiadat.

"Mari kita jaga kebersamaan ini. Masyarakat Sulawesi Utara selalu menjaga kerukunan antar umat beragama," kata Olly.

Lanjut Olly, terjaganya semangat toleransi antar umat beragama di Sulut karena didukung optimalnya peranan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan BKSAUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama).

Terbukti, Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), menetapkan Manado sebagai Kota Paling Toleran se-Indonesia.

"Pemerintah selalu melakukan konsolidasi dengan FKUB dan BKSAUA," ucap Olly.

Dirinya pun berterima kasih kepada seluruh umat muslim di Sulut karena selama menjabat Gubernur, umat muslim selalu mendoakan dan mensupport kepemimpinannya.

Selain itu, kepada para tokoh muslim, Olly juga memaparkan kemajuan pembangunan Sulut di sejumlah sektor.

Misalnya, sektor pariwisata yang menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Jumlah kunjungan mancanegara ke Sulut melonjak hampir 400%. Jumlah kunjungan wisatawan domestik juga meningkat jauh, mencapai angka 2,6 juta wisatawan pada tahun 2017.

"Dampak dari peningkatan kunjungan ini sangatlah luas dirasakan dalam menopang pembangunan bangsa di Sulawesi Utara," ungkap Olly.

Olly juga mengatakan upaya pemerintah mewujudkan pembangunan jalan sepanjang 31,5 kilometer dari Bandara Sam Ratulangi ke Likupang.

Pembangunan infrastruktur jalan itu untuk menunjang rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang atau Likupang Tourism District.

Lebih jauh, Olly menerangkan pentingnya sinergitas antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota guna mempercepat pembangunan di Sulut.

Pertemuan itu turut dihadiri Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, SE, MS, KH. Rizali M. Noor, Abid Takalamingan, Syachrial Damopolii, Mahmud Turuis dan para tokoh serta aktivis muslim Sulut lainnya. (Humas Pemprov Sulut)