Kamis, 25 April 2019

Sulawesi Utara Jadi 'The Rising Star' Sektor Pariwisata di Tangan Gubernur Olly

Kementerian Pariwisata menobatkan Provinsi Sulawesi Utara sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisatanya hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.

Prestasi gemilang itu membuat Sulut diganjar penghargaan The Rising Destination Of The Year 2019 oleh Kemenpar yang diserahkan langsung Menteri Pariwisata RI Arief Yahya kepada Gubernur Olly Dondokambey pada event Jakarta Marketing Week, Kamis (25/4/2019) malam.

Sebelumnya, Menpar Arief mengatakan pariwisata Sulut khususnya Kota Manado memiliki pertumbuhan tertinggi, dalam empat tahun terakhir. Ia meyakini pertumbuhannya sebesar 6 kali lipat atau 600 persen sehingga layak mendapat penghargaan sebagai ‘The Rising Star’.

Menpar Arief menjelaskan, wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut, utamanya ke Manado pada 2015 sebanyak 20 ribu, tahun 2016 meningkat menjadi 40.000 atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80.000, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120.000.

“Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 persen sampai 10 persen,” ujar Menpar.

Menpar Arief Yahya mengatakan, CEO Commitment dari pimpinan daerah (gubernur, bupati, dan walikota) menjadi salah satu kunci keberhasilan Sulut dalam mengembangkan sektor pariwisata.

“Sulut tahun ini memiliki 3 event unggulan masuk dalam 100 Wonderful Event 2019,” sebut Menpar Arief.

Ia mengatakan, 3 event pariwisata di Sulut berkelas internasional. Ketika event tersebut yaitu Festival Bunaken 26-29 Juli 2019, Festival Pesona Selat Lembeh 6-10 Oktober 2019, dan Tomohon International Flower Festival 17-12 Agustus 2019 yang dimasukkan kedalam 100 Wonderful of Event 2019.

Agenda tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw dan Presiden World Marketing Association Hermawan Kartajaya. (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut Bersama KADIN, Dukung KPK Cegah Korupsi Sektor Swasta

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Sekdaprov Edwin Silangen mengadakan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan para pengusaha di bawah asosiasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sulut.


Mereka bertemu dalam agenda Pendampingan Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti Korupsi yang dilaksanakan di Ruang WOC Kantor Gubernur, Kamis (25/4/2019) sore.


Pertemuan tersebut diadakan sebagai tindak lanjut dari agenda sebelumnya di bulan Oktober 2018 tentang pembentukan Komite Advokasi Daerah (KAD).


Adapun kegiatan pendampingan KAD ini, memiliki esensi terhadap penguatan kapasitas sektor swasta untuk mencegah perilaku koruptif dan menyatukan komitmen dalam membangun daerah tanpa tindakan-tindakan korupsi.


Untuk diketahui, KPK menginisiasi pembentukan KAD Anti Korupsi di Indonesia untuk mengakselerasi pencegahan praktik korupsi khususnya di sektor bisnis.


Dimulai pada 2017 sebanyak 8 provinsi dibentuk KAD, kini di tahun 2019 sekitar 26 provinsi telah dibentuk KAD.


KAD merupakan wadah komunikasi antara regulator dan pelaku usaha untuk membahas isu-isu strategis terkait dengan upaya pencegahan korupsi.


Pendampingan KAD Anti Korupsi turut dihadiri Satgas Unit Swasta Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK RI Ariz Dedy Arham bersama tim, Asisten III Praseno Hadi, Ketua KADIN Sulut Hangky Gerungan beserta jajaran.


Usai pertemuan, Sekdaprov Silangen bersama tim KPK dan KADIN meninjau aktivitas di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). LPSE sendiri memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah : Mengelola sistem E- Procurement. Menyediakan pelatihan kepada PPK atau Panitia dan Penyedia Barang atau Jasa. Menyediakan sarana akses Internet bagi PPK atau Panitia dan Penyedia Barang atau Jasa. (Humas Pemprov Sulut)

Buka Gebyar Hardiknas Tahun 2019, Wagub Ajak Seluruh Stakeholders Tetap Sinkron Majukan Pendidikan Sulut

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw membuka secara resmi Gebyar Hardiknas Sulut tahun 2019, di aula SDM, Kantor Dinas Pendidikan Daerah Sulut, Kamis (25/4/2019).


Saat meberikan arahan, Wagub Kandouw menegaskan bahwa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sulut perlu adanya sinkronisasi antara pemerintah Kabupaten Kota dalam memajukan bersama sektor pendidikan. Jika ada masalah dicarikan solusi bersama, tidak saling menyalahkan.

"Harus ada sinergitas untuk masalah pendidikan baik secara horizontal maupun vertikal.   masalah senergitas sering terjadi di kabupaten/kota. Masih ada ego sektoral, hal ini yang ditemukan dilapangan, tidak ada yang ditutupi dan ini harus ada solusi yang baik," ungkap Wagub.


Wagub mengakui dunia pendidikan Sulut masih masih perlu ditata lagi agar semakin berkualitas, penempatan guru belum sesuai dengan merit system. Namun, Pemprov Sulut terus berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan seperti dengan memberikan gaji bagi para guru THL setara dengan UMP Sulut, hal tersebut juga diharapkan menjadi motivasi bagi para tenaga pendidik untuk terus mengabdi demi kemajuan pendidikan daerah.


Terkait kegiatan gebyar hardiknas sulut, ditagaskan harus ada catatan evaluasi secara bersama, baik mata pelajaran, metodologi, kompetisi evaluasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan maksimal. 


Kadis Pendidikan Daerah Sulut, Grace Punuh mengatakan dengan dilaksanakanya kegiatan gebyar Hardiknas serta peringatan Hardiknas kali ini diharapkan dapat menjadi momen utama dalam mencetak generasi bangsa yang berkarakter.


Dirinya mengatakan, kini kearifan lokal dan SDM sangat banyak, arus globalisasi memberikan dampak positif dan negatif. Apabila dengan tidak mengenalkan budaya daerah, maka tidak heran generasi mendatang akan lebih dekat dengan budaya negara lain.(humas provinsi sulut)