Kamis, 02 Januari 2014

Gubernur Gelar Diskusi Awal Tahun Dengan Para Rektor dan Akademisi ,SHS: Sulut Sebagai 'Gateway' Asia Pacific Bukan Sekedar Mimpi!


Guna mewujudkan visi Sulawesi Utara yang Berbudaya, Sejahtera dan Maju Sebagai Pintu Gerbang Asia Pasifik di bagian Timur Indonesia, Gubernur Sulawesi Utara DR. S.H. Sarundajang ingin supaya 'mimpinya' tersebut didukung oleh seluruh komponen di daerah ini. Sarundajang pun menyadari bahwa kalangan akademisi dan kaum intelektual merupakan komponen yang sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut. Karenanya pada setiap memasuki awal tahun SHS (sapaan akrab Sarundajang) menggelar diskusi dengan para akademisi dan pimpinan Universitas yang ada di Sulut dalam rangka menghimpun berbagai masukan, usulan bahkan koreksi daru kaum intelektual tersebut. 'Tradisi' diskusi awal tahun tersebut sesungguhnya sudah belangsung sejak 10 tahun lalu tepatnya tahun 2004 dikala SHS masih menjabat sebagai Inspektur Jederal Kementerian Dalam Negeri RI dan tidak pernah absen kegiatan tersebut sampai tahun ini. Kegiatan ini menurut Gubernur terbaik se-Indonesia tersebut adalah semata-mata untuk menggali pemikiran-pemikiran yang konstruktif dan brilian dari para akademisi yang adalah putra daerah Nyiur Melambai.
 Tahun 2014 adalah tahun keempat periode kedua kepemimpinan Sarundajang sebagai Gubernur pilihan pertama rakyat Sulut, yang berarti memasuki tahun kesembilan SHS menjadi orang nomor satu di daerah ini. "Tahun 2014 ini harus menjadi tahun yang monumental bagi daerah ini, mengapa? Karena tahun ini kita memasuki 'tahun emas' Provinsi Sulawesi Utara", ungkap peraih gelar Bintang Mahaputera (penghargaan sipil tertinggi yang diberikan oleh negara).
Dalam kaitan dengan momentum 'Sulut Emas' tersebut, untuk diskusi awal tahun di tahun 2014 ini, Gubernur Sarundajang mengangkat beberapa poin yang dianggap penting dan krusial untuk dijadikan 'heavy' (titik berat) dalam mempercepat pencapaian visi Sulawesi Utara.
Pertama, soal Geopolitik dan Geostrategi Sulawesi Utara dalam 'memainkan' peran pada posisi geografis yang sangat strategis karena terletak di bibir Pasifik (Pacific Rim). Dikatakan SHS, Geostrategi Daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi regional, namun daerah ini harus secara cepat dan tanggap serta cerdas dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut. Secara kongkrit, menurut Doktor cum laude lulusan Universitas Gajah Mada tersebut, dapat dilakukan dengan upaya-upaya antara lain: mempercepat pembangunan infrastruktur logistik, yaitu salah satunya dengan pembangunan jalan toll Manado-Bitung; menciptakan interkonektivitas terlebih khusus konetivitas antar pulau dengan mengoptimalkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) secara spesifik yaitu lintasan Laut Sulawesi-Selat Makassar-Lautan Flores-Selat Lombok; serta mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Untuk dapat merealisasikan kesemuanya itu, menurut Gubernur, ada program pemerintah sekarang yang dapat diintegrasikan yaitu dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Kedua, soal sosiocultural (kehidupan sosial budaya) masyarakat Sulawesi Utara yang perlu mendapat perhatian dan 'special treatment' khususnya oleh para praktisi maupun regulator. Terkait poin ini, Sarundajang memberikan penekanan terhadap sektor pendidikan. Peningkatan kualitas SDM di daerah Sulut hanya bisa digapai dengan cara peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan yang terpenting peningkatan kompetensi tenaga pendidik. "Para akademisi dan pimpinan lembaga pendidikan yang paling berkompeten dalam merealisasikan hal ini", ujar Gubernur. Ketiga, kesiapan Sulut dalam menghadapi tahun Politik dimana tahun 2014 negara kita akan melaksanakan Pemilu legislatif pada bulan Mei dan Pemilhan Pemimpin nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Juli. Menurut Sarundajang yang adalah juga Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia ( AIPI), proses politik yang akan dihadapi seyogyanya unyuk melahirkan pemimpin di republik ini yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik. "Politik sesungguhnya memiliki tujuan yang mulia, namun sering dirusak oleh oknum-oknum yang sebetulnya tidak mengerti arti politik itu sendiri. Oleh karena itu, momentum ini jangan kita sia-siakan, mari kita pilih anggota legislatif yang memiliki integritas, berbobot dan memiliki orientasi yang jelas. Begitu juga halnya dalam memilih pemimpin negara", ujar salah satu peserta konvensi calon Presiden PD itu.
Freddy Roeroe, salah satu penggagas diskusi tersebut sejak awal berujar bahwa pelaksanaan diskusi awal tahun dengan para ahli dan kaum intelektual tersebut secara nyata memberikan dampak yang sangat positif dalam pembangunan di daerah ini. "Yang hadir dalam diskusi ini adalah para pakar dan pimpinan Universitas yang mempunyai pengaruh dan selama ini telah secara nyata memberikan kontribusi pemikiran positif sehingga dengan kata lain membantu Gubernur dalam tugas-tugasnya", kata wartawan senior media salah satu media nasional tersebut. Gubernur SHS memandu langsung diskusi tersebut didampingi moderator Rektor Unima Prof. DR. Philoteus Tuerah dan didampingi para panelis yaitu DR. Noldy Tuerah (Direktur KAPET) dan Freddy Roeroe. Para pimpinan Universitas tampak lengkap hadir yaitu Prof. DR. Donald Rumokoy (Rektor Unsrat),Amelius Tommy Mambu, MA, PhD (Rektor Unklab), DR. Richard A.D. Siwu, MA, PhD (Rektor UKIT), dan Pst. Revi R.M.H. Tanod, MA (Rektor Unika De la Salle). Sedangkan para intelektual dan akademisi yang hadir antara lain: Pdt. Prof.DR. W.A. Roeroe (Budayawan dan Sosiolog), DR. Deasy Mantiri, Prof. DR. Winda Mingkid (ahli kelautan), Prof. DR. Urbanus Naharia (direktur pascasarjana Unima), DR. Agus Poputra (ekonom), Prof. DR. Venetia Danes, dan masih banyak lagi. Diskusi awal tahun tersebut itu sendiri digelar di rumah kediaman Gubernur Sarundajang di Kecamatan Sonder Minahasa pada tanggal 2 Januari 2014.
(Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi )