Minggu, 12 November 2017

Wagub dan Istri Tampil Prima di Iven GPPMP Fun Bike 2017

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw bersama istri Kartika Devi Tanos akhirnya bisa sampai digaris finish setelah bersepeda mengitari danau Tondano dalam acara GPPMP Fun Bike & Fun Walk Minahasa 2017, pada Sabtu (11/11) pekan lalu.

Bersama ratusan peserta lainnya, Wagub Steven Kandouw berpacu melewati beberapa Desa yang ada di sekitar danau Tondano, dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Minahasa yang ke 589 serta hari Pahlawan.

Acara yang dibuka oleh Pembina Ormas Generasi Penerus Pejuang Merah Putih (GPPMP) 14 Februari 1946, Ronnie Sompie bersama Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajouw didampingi Ketua Panitia Pelaksana Nova Sumolang, berlangsung meriah.

Sedikitnya 500 lebih peserta Fun Bike dari berbagai komunitas sepeda yang ada di Nusantara dan Sulawesi Utara termasuk para anggota Brimob Polda Sulut dan komunitas sepeda Tua, ikut ambil bagian dalam acara yang disponsori  oleh BRI, Honda dan Sosro.

"Lumayan juga 45 kilo meter, putar Danau Tondano dan akhirnya boleh finish walau hujan," ujar Wagub sambil berharap kegiatan olahraga seperti ini dapat terus dikembangkan dan dilaksanakan berkelanjutan.

"Gairahkan pariwisata lewat bidang olahraga, ini penting dan pemerintah mendukung," tutur Wagub.

Sementara itu, Dirjen Imigrasi Ronnie Sompie memberi apresiasi kepada panitia GPPMP Fun Bike dan Fun Walk Minahasa 2017.

"Ketua Panitianya ibu Nova Sumolang mantap. Kegiatan ini sangat baik dilakukan. Selain menjaga stamina kesehatan, iven ini bagus untuk menggairahkan pariwisata di Sulawesi Utara. Saya memberi apresiasi," ucap Ketua Umum kerukunan Keluarga Kawanua / K3) Pusat ini usai mengangkat bendera Start, tanda dimulainya acara Fun Bike dan Fun Walk di Lapangan God Bless Minahasa.

Ketua Panitia Minahasa Fun Bike & Fun Walk, Nova Sumolang mengatakan, kegiatan ini digagas Generasi penerus Perjuangan Merah Putih bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa dan didukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dengan tujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan Masyarakat serta menyehatkan masyarakat.

"Terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara ini. Tanggal 18 November nanti masih ada kegiatan Fun Walk di Manado," ajak Sumolang sembari memberi apresiasi akan penampilan Tari Kabasaran dari Kodim 1309 Manado dan pengawalan motor gede (Moge) Harley Davidson dan komunitas Jeep serta pihak Polres dan Kodim Minahasa yang ikut menjaga keamanan. (Humas)

Megawati Hadiri Malam Puncak FFI 2017 di Manado

Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri menghadiri malam penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang digelar di Grand Kawanua International City, Manado, Sabtu (11/11/2017) malam.

Megawati yang menjadi tamu kehormatan pada ajang penghargaan kepada insan perfilman itu turut menyerahkan piala Piala Citra untuk kru Night Bus yang memenangkan kategori Film Terbaik FFI 2017.

Film Night Bus menyingkirkan nomine lainnya yang masuk kategori tersebut seperti Cek Toko Sebelah (Starvision Plus), Kartini (Legacy Pictures & Screenplay Films), Pengabdi Setan (Rapi Films & CJ Entertainment) dan Posesif (Palari Films).

Darius Sinathrya yang memproduseri Night Bus mengapresiasi kehadiran Megawati saat menyampaikan pidato kemenangannya, "Terimakasih atas kehadiran Ibu Megawati di FFI 2017. Saya merasa Night Bus masuk nominasi saja sudah cukup bagi kami. Ini sudah hal yang luar biasa." katanya.

Adapun malam penghargaan FFI 2017 turut dihadiri oleh Gubernur Olly Dondokambey, SE, Ketua Panitia Lokal FFI 2017 yang juga Ketua TP-PKK Sulut Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Wakil Ketua TP-PKK dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua Panitia FFI 2017 Leni Lolang dan Ketua BPI Chand Parwez Servia (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Olly Serahkan Piala Citra Kategori Sutradara Terbaik FFI 2017

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE menyerahkan langsung Piala Citra kategori sutradara terbaik kepada Edwin (Posesif) pada malam penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang digelar di Grand Kawanua International City, Manado, Sabtu (11/11/2017)

Edwin mengalahkan Emil Heradi (Night Bus), Ernest Prakasa (Cek Toko Sebelah), Hanung Bramantyo (Kartini), Joko Anwar (Pengabdi Setan), dan Ody C. Harahap (Sweet 20).

Sebelumnya, Olly menyatakan dukungannya terhadap industri perfilman tanah air. Ia menjanjikan kemudahan akses bagi rumah produksi yang hendak melakukan syuting film di Sulut. Pihaknya juga siap mendukung pendanaan produksi dengan cara mencarikan sponsor.

"Mari bikin film di sini, kami Pemprov Sulawesi Utara siap mendukung perfilman nasional. Kalau ada film dibuat di Manado, diputar di bioskop Manado, tidak ada retribusi hiburan," imbuh Olly.

Menurut Olly, wujud perhatian Pemprov ke sektor perfilman sudah dilakukan sejak 2016. Waktu itu mereka menjadi tuan rumah pelaksana Apresasi Film Indonesia (AFI) yang digelar di Manado. Tahun ini mereka dipercaya untuk jadi tuan rumah FFI.

Lalu sudah ada sedikitnya tiga proyek film domestik yang melakukan syuting di kawasan ini. Ada Senjakala di Manado, Tommi n Jerri, serta Hujan Bulan Juni. Olly juga menyebut bahwa ada rumah produksi dari Korea Selatan dan Perancis yang melakukan syuting di kawasan Kepulauan Bunaken.

"Memang kegiatan (dukungan) yang kami lakukan sangat berdampak bagi pariwisata di Sulut, dengan adanya beberapa hal: studio-studio luar negeri datang, ada Korea Selatan dan Perancis," tuturnya.

Untuk memelihara kontinuitas proses produksi film yang mengambil lokasi shooting di Sulut, kini Olly sedang membahas sebuah peraturan baru. Yakni, jika ada rumah produksi membuat film dan filmnya diputar di Manado, dengan catatan 50 persen berlatar panorama setempat, pihaknya akan membebaskan biaya retribusi.

"Kami sedang menyiapkan peraturannya. Kami juga mendorong para produser ke sini untuk bekerja sama dengan Pemprov Sulut. Kami akan ajak perusahaan besar ke sini, untuk mendukung dengan dengan dana CSR mereka," ungkap Olly.

Adapun malam penghargaan FFI 2017 turut dihadiri Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, Ketua Panitia Lokal FFI 2017 yang juga Ketua TP-PKK Sulut Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Wakil Ketua TP-PKK dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua Panitia FFI 2017 Leni Lolang dan Ketua BPI Chand Parwez Servia. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)


Ini Deretan Pemenang FFI 2017, Night Bus Kalahkan Pengabdi Setan

Ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017 digelar Sabtu, 11 November 2017 malam di Grand Kawanua International City, Manado.

Sejak diselenggarakan pertama kali pada 1955, perhelatan ini jadi tolak ukur perkembangan kualitas film tanah air.

Seluruh Piala Citra telah diserahkan kepada para pemenang. Film Pengabdi Setan menjadi pemeroleh piala terbanyak yakni tujuh buah piala meski tak membawa pulang Sutradara Terbaik maupun Film Terbaik. Perolehan jumlah terbanyak diikuti film Night Bus yang menjadi Film Terbaik tahun ini. Film Night Bus membawa pulang enam piala.

Berikut detail daftar pemenangnya:

1. Pemenang kategori Penata Busana Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Gemailla Gea Gerintiana dalam film Night Bus.

2. Pemenang kategori Penata Rias Terbaik Festival Film Indonesia 2017 diraih oleh Cherry Wirawan dalam film Night Bus.

3. Pemenang kategori Penata Suara Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Khikmawan Santosa & Anhar Moha dalam Pengabdi Setan.

4. Pemenang kategori Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Aghi Narottama, Tony Merle & Bemby Gusti dalam Pengabdi Setan.

5. Pemenang kategori Sinematografi Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Ical Tanjung dalam Pengabdi Setan.

6. Pemenang kategori Pengarah Artistik Festival Film Indonesia 2017 adalah Allan Sebastian Pengabdi Setan.

7. Pemenang kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah The Spouse Kelam Malam Pengabdi Setan

8. Pemenang kategori Pemeran Anak Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Muhammad Adhiyat dari Pengabdi Setan.

9. Pemenang Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia 2017 diberikan kepada Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid dalam film Night Bus.

10. Pemenang kategori Penata Efek Visual Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Finalize Studios dalam Pengabdi Setan.

11. Pemenang kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik dimenangkan oleh Tonny Trimarsanto, sutradara Bulu Mata.

12. Pemenang kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Wahyu Utami Wati, sutradara The Unseen Works.

13. Pemenang kategori Film Pendek Terbaik Festival Film Pendek Indonesia 2017 adalah Ruah, arahan Makbul Mubarak.

14. Pemenang kategori Animasi Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Lukisan Nafas arahan Fajar Ramayel.

15. Pemenang kategori Penulis Skenario Asli Terbaik adalah Ernest Prakasa dalam film Cek Toko Sebelah.

16. Pemenang kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Rahabi Mandra dan Teuku Rifnu Wikana dalam film Night Bus.

17. Pemenang Pemeran Pembantu Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Yayu Unru dalam film Posesif.

18. Selanjutnya adalah Pemenang Pemeran Pendukung Wanita Terbaik adalah Christine Hakim dalam film Kartini.

19. Pemenang kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik adalah Putri Marino dalam film Posesif.

20. Pemenang kategori Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Teuku RIfnu Wikana dalam film Night Bus.

21. Lifetime Achievement Awards Budiyati Abiyoga.

22. Pemenang Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2017 adalah Edwin, sutradara Posesif.

23. Pemenang kategori Film Terbaik Festival Film Indonesia adalah Night Bus. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)