Rabu, 21 Juni 2017

Gubernur Olly Dondokambey Hadiri Peringatan Haul Bung Karno



Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menghadiri peringatan  wafat ( haul )  Bung Karno  ke -47 Presiden pertama (1 ) Republik Indonesia  yang dilaksanakan di Gedung Nusantara IV  Kompleks MPR/ DPR/ DPD RI Senayan Jakarta Rabu ( 21/06 ) Kemarin

Acara ini digelar oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ) yang dihadir oleh  Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri,Ketua MPR Zulkifli Hasan,  Ketua MK Arief Hidayat, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, , Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Sejumlah karangan bunga telah berjajar untuk memeriahkan acara tetsebut; pesan dalam karangan bunga itu berisi ucapan peringatan haul Bung Karno.

Karangan bunga diberikan oleh beberapa tokoh PDIP. Seperti dari Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ada juga dari Kepala UKP-PIP Yudi Latif, Menko PMK Puan Maharani, dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Kapolri Jendral Tito Karnavian juga menyampaikan ucapan selamat melalui karangan bunga. Begitu pula Menkum HAM Yasonna Laoly dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain peringatan haul Bung Karno ke 47, ada acara peluncuran buku berjudul 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila'.

Setidaknya ada tiga peristiwa penting dalam bulan Juni ini bagi Bung Karno, pertama, hari kelahiran Bung Karno tanggal 6 Juni 1901, kedua, Hari Lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 dan ketiga, pada tanggal 21 Juni 1970 Bung Karno wafat.
( Humas Pemprov Sulut )



Dampingi Megawati, Olly Hadiri Haul Bung Karno di Nusantara IV Senayan

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menghadiri acara peringatan wafatnya (haul) Presiden RI pertama, Soekarno ke-47 dan peluncuran buku berjudul 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila' di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2017) sore.

Pada acara tersebut, Megawati didampingi Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dan Menko PMK Puan Maharani.

Nampak pula sejumlah menteri dan pejabat negara lainnya turut menghadiri acara tersebut, antara lain,  Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Berdasarkan pantauan, sejumlah karangan bunga telah berjajar untuk memeriahkan acara. Pesan dalam karangan bunga itu berisi ucapan peringatan Haul Bung Karno

Adapun tujuan dilaksanakannya acara Haul Bung Karno sebagai upaya menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan serta jati diri bangsa Indonesia.

Seperti diketahui, Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Dia kemudian wafat di Jakarta pada 21 Juni 1970. Kemudian keluarga besar Bung Karno menyelenggarakan acara Haul untuk pertama kalinya yang dihadiri oleh lingkup internal keluarga besar Bung Karno dan warga sekitar dengan mengadakan Haul secara kecil-kecilan.

Setelah selama tujuh tahun berturut-turut acara Haul Bung Karno hanya dilaksanakan oleh intern keluarga Bung Karno saja  maka tepatnya pada tahun 1978 Islan Gatot Imbata dan Sri Sukarno serta tokoh-tokoh masyarakat dan budayawan mencetuskan ide untuk mengadakan Haul Bung Karno secara terbuka dengan mengundang masyarakat umum. Hal itu kemudian menjadi tradisi turun temurun hingga pada saat sekarang ini. (BerSin) (Humas Prov Sulut)

Sulut Siap Ambil Peluang Dari OBOR

Sulawesi Utara siap mengambil peluang yang lebih besar dari inisiatif One Belt One Road (OBOR) karena berbagai proyek yang disasar dalam inisiatif tersebut dinilai berhubungan erat dengan pembangunan berbagai sektor.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dengan Minister Counselor bidang Perekonomian dan Perdagangan Kedubes China Mr Wang Li Ping di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta, awal pekan ini.

Pertemuan yang membahas kerjasama di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan pariwisata dalam kerangka OBOR yang digagas negeri tirai bambu itu diyakini Gubernur Olly Dondokambey, SE mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik.

"Sulawesi Utara memiliki posisi yang sangat strategis sehingga menarik minat China untuk berinvestasi di berbagai bidang," tegasnya.

Diketahui ada sejumlah mega proyek yang dilirik China melalui proyek OBOR di Sulut, diantaranya KEK Bitung, KEK Pariwisata Likupang, trem dalam Kota Manado.

Semua proyek tersebut tidak hanya dikerjakan antar pemerintah saja (Government to Government) namun bakal melibatkan juga pihak swasta (Business to Business)dengan pendanaan soft loan (pinjaman lunak) melalui pihak pemerintah.

Selain di bidang infrastruktur, Sulut dan China juga mengadakan kerjasama di bidang pendidikan. Rencananya Sulut akan mengirim sebanyak 60 guru dan siswa untuk belajar bahasa mandarin di China.

Adapun kerjasama di bidang pendidikan lainnya adalah penanganan pendidikan agribinisnis, pariwisata, teknik sipil, teknik komputer dan jaringan.

Untuk menindaklanjuti semua kesepakatan itu, dalam pertemuan yang juga diikuti Ketua IRDI Vince Gowan dan anggota IRDI Desi Albert Mamahit ini perwakilan pemerintah China beserta rombongan pengusaha berencana akan mengunjungi Sulut setelah hari raya Idul Fitri.

Upaya meningkatkan investasi dari luar negeri tersebut juga tidak terlepas dari peranan  Indonesian Research and Development International (IRDI) yang mendorong investor China untuk berinvestasi di Sulut. Hal ini karena investasi sangat diperlukan untuk pembangunan.

Bahkan, sampai dengan triwulan I 2017, jumlah investasi di Sulut yang masuk berjumlah Rp 2,2 triliun. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari target RPJMD yang berjumlah Rp2,3 triliun.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu, Kadisperindag Janny Karouw, Kadis Pariwisata Daniel Mewengkang serta Karo Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil. (BerSin) (Humas Prov Sulut)

Guizhou Berminat Investasi Di Sulut, Olly : Harus Win-Win Solution

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE menyambut baik rencana investasi Provinsi Guizhou di daerah yang berjulukan Bumi Nyiur Melambai itu. Namun itu harus membawa keuntungan optimal bagi pembangunan Sulut.

"Provinsi Guizhou akan berinvestasi di Sulawesi Utara. Ini hal yang baik. Namun kita juga harus mengantisipasi. Harus ada win-win solution. Artinya keputusan yang disepakati nantinya dapat menguntungkan bersama," kata Olly di Lobi Kantor Gubernur, Selasa (20/6/2017) sore.

Orang nomor satu di Sulut itu juga menegaskan antisipasi tersebut dilakukan dengan memberikan penguatan terhadap pengusaha daerah dan BUMN sebelum dilaksanakannya investasi.

"Investasi yang dilakukan Provinsi Guizhou adalah di bidang pariwisata dan infrastruktur. Itu karena potensi Sulawesi Utara yang sangat strategis. Karena itu sebelum mereka berinvestasi, kita harus lebih dulu menguatkan pengusaha daerah dan BUMN," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Olly mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima kunjungan Gubernur Provinsi Guizhou, Tiongkok, Sun Zhigang beserta tim, di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Senin (19/6/2017) siang.

Pada pertemuan itu, Menko Puan menawarkan kepada Gubernur Provinsi Guizhou, Sun Zhigang, kerja sama pengembangan pembangunan Provinsi Sulawesi Utara.

Jika memungkinkan, Provinsi Sulut dan Provinsi Guizhou dapat menjadi Sister City untuk kerja sama di sektor pariwisata, perdagangan dan perikanan. “ Provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang mencari partner kerja sama pariwisata, perikanan, dan pendidikan sekaligus mengharapkan agar Gubernur Sun Zhigang dapat mengunjungi Sulawesi Utara secara langsung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara,” kata Puan.

Diketahui, Menko PMK pernah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Guizhou dan menyampaikan pidato pada event tahunan Guizhou. Menko PMK sempat melakukan pertemuan dengan Mr. Chen Min’er, Party Secretary of CPC Guizhou Provincial Committee.

Pertemuan membahas potensi kerja sama pendidikan dan pariwisata Provinsi Guizhou dengan RI. Beberapa lokasi yang dikunjungi Puan saat itu adalah kawasan pendidikan kejuruan di Kota Qingzhen, Guizhou Big Data Exhibition Center, dan air terjun Huanggoshou. “Tentunya bila kerjasama ini bisa ditindaklanjuti, maka akan lebih baik.

Berkaitan dengan pariwisata, saya sempat mengunjungi air terjun Huanggoshou, alamnya sangat mirip Sulut. Oleh karenanya akan saling menguntungkan jika antara Provinsi Sulut dan Provinsi Guizhou dapat menjadi Sister City untuk kerja sama di sektor pariwisata, perdagangan dan perikanan,” harap Menko PMK.

Sementara itu, Gubernur Sun mengatakan, pidato dan kunjungan Puan ke lokasi-lokasi di Provinsi Guizhou memberikan kesan mendalam bagi Provinsi Guizhou. Sun pun menyampaikan tujuan pertemuan kali ini guna membahas lebih lanjut pertukaran dan melanjutkan kerja sama serta membuka era kerja sama yang baru.

Sun mengungkapkan di sektor pendidikan terdapat kerja sama dengan 15 perguruan tinggi di Indonesia dan sekitar 20 lebih mahasiswa sedang belajar di Guizhou. Ini menandakan hubungan kerja sama pendidikan Pemerintah Indonesia dan Guizhou sangat baik. Di bidang pariwisata, sekitar 12 ribu orang Indonesia berkunjung ke Guizhou tahun lalu. (BerSin) (Humas Prov Sulut)