Senin, 21 Mei 2018

Aksi Damai, Perhimpunan Masyarakat Peduli Sulut (PMPS) Tuntut Pemerintah Meresmikan UU Terorisme

Puluhan orang yang mengatasnamakan Ormas Perhimpunan Masyarakat Peduli Sulawesi Utara (PMPS) mendatangi halaman Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Senin (21/5) siang.

Dalam orasi damai tersebut, koordinasi lapangan Mordekhai Massie menyampaikan beberapa tuntuan yang ditujuhkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Mereka mendesak agar Pemerintah Pusat mengaktifkan wajib beasiswa S1, mendesak program latihan tenaga kerja, mengaktifkan Perpu UU teroris, mengeluarkan Perpu UU tindakab korupsi, melindungi kativis pro pancasila serta untuk Pemerintah Daerah agar segera menuntaskan persoalan penyaluran dana bantuan bencana alam yang terjadi pada 15 Januari 2014.

Dalam orasi tersebut Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulawesi Utara DR. Jemmy Kumendong, M.Si yang didampingi oleh satuan Pamong Praja dan Kepolisian Sulawesi Utara menerima serta mendengar langsung aspirasi dari ormas PMPS.

Pemerintah Sulawesi Utara, (dalam hal ini Kumendong) mengapresiasi akan tindakan dari ormas yang dilihat sangat peduli akan bangsa terlebih daerah Sulawesi Utara. Dan untuk itu tuntutan bagi Pemerintah Daerah terlebih bagi korban bencana nantinya akan disampaikan kepada Gubernur Sulawesi Utara. Sedangkan aspirasi bagi Pemerintah Pusat akan diteruskan oleh Gubernur ke pusat. (Humas provinsi sulut)

Wagub Ajak GPDI Jadi Mitra Pemerintah Dalam Membangun Daerah

Seluruh jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPID) yang ada di Sulut diharapkan menjadi mitra pemerintah dalam membangun Sulawesi Utara lebih maju.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat menghadiri  ibadah agung hari Pentakosta GPDI se Sulut yang dilaksanakan di bangsal utama pantecostal center Senin (21/5).

Dikatakan Wagub saat ini gereja dihadapi dengan pelayanan yang berat dan kompleks, berbagai masalah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, untuk itu gereja harus lebih lagi bersekutu bersama dan melayani jemaat agar tidak terjerumus dalam masalah dunia yang semakin kompleks.

Gereja juga harus mampu memelihara dan meningkatkan mutu dan persekutuan sebagaj kesatuan tubuh Kristus, memberitakan berita keselamatab bagi sesama. Dengan momentum hari Pentakosta ini, wagub mengharapkan akan semakin membangkitkan semangat segenap komponen jemaat agar lebih maju dalam kehidupan spiritual sehingga gereja dapat menangkal berbagau tantangan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Wagub juga mengajak GPDI bergandengan tangan, gotong-royong, bersatu padu mengoptimalkan segala potensi, talenta dan sumber daya yang dapat ditransformasikan sebagai bentuk perbaikan pelayanan.

Turut hadir dalam ibadah tersebut Ketua Majelis Daerah GPDI Sulut Pdt. Yvonne Awuy, para gembala dan hamba Tuhan GPDU se Sulut. (humas provinsi sulut)

Jadi Irup Harkitnas, Wagub Kandouw : Jangan Buang Energi untuk Bertikai

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 di Halaman Kantor Gubernur, Senin (21/5/2018) pagi.

Dalam amanat upacara, Kandouw menyampaikan sambutan dari Menkominfo Rudiantara. Dia mengatakan, perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan cukup sulit. Namun karena kegigihan dan semangat dari para pejuang, hal itu bisa diraih.

“Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa, namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup. Asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama, kemerdekaan bangsa,” ujarnya.

Wagub Kandouw menjelaskan, Budi Utomo merupakan sosok yang inspiratif karena telah memberikan segenap jiwa demi menciptakan persatuan bangsa. Selain itu, menurut dia, persatuan bangsa diibaratkan dengan sapu lidi. Persatuan itu bisa terjalin jika sekumpulan batang lidi itu bisa diikat dengan baik.

“Gambaran tersebut aktual sekali pada masa sekarang ini. Kita merasakan bahwa ada kekuatan-kekuatan yang berusaha merenggangkan ikatan sapu lidi kita. Kita disuguhi hasutan-hasutan yang membuat kita bertikai dan tanpa sadar mengiris ikatan yang sudah puluhan tahun menyatukan segala perbedaan tersebut,” tandas Kandouw.

Oleh karena itu, dalam momentum Harkitnas ini Kandouw meminta agar semua pihak bersatu demi kemajuan bangsa Indonesia.

“Momentum sekarang ini menuntut kita untuk tidak buang-buang energi untuk bertikai dan lebih fokus pada pendidikan dan pengembangan manusia Indonesia,” ungkapnya.

Menariknya, usai upacara Harkitnas yang mengusung tema pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital ini kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi Sulut hebat anti hoax dan anti teroris menuju sukses Pilkada 2018 oleh Wagub Kandouw dan perwakilan dari sejumlah instansi dan organisasi. Selain itu digelar pula lomba pakaian adat daerah yang diikuti perangkat daerah Pemprov Sulut.

Terkait lomba pakaian adat itu,  Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Daerah (DKIPS) Sulut, Jeti Pulu menerangkan hal itu menunjukkan bahwa Indonesia bersatu dalam kebhinekaan.

"Ini menunjukan kita bersatu dalam keberbedaan. Kita punya masing-masing identitas lokal yang menyatu dalam kebersatuan kita di tingkat nasional," ujarnya.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Harkitnas, Wagub Kandouw juga melakukan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kairagi Manado.

Prosesi tabur bunga yang diawali dengan upacara penghormatan yang dipimpin oleh Wagub Kandouw. Seluruh perwakilan Forkopimda dan para pejabat Pemprov Sulut tampak khidmat mengikutinya.

Selanjutnya, Wagub Kandouw pun memimpin rombongan menabur bunga ke makam sejumlah pahlawan seperti Mayjen (Purn) CJ Rantung, Gubernur Sulut periode 1985-1990 dan periode 1990-1995 serta pahlawan lainnya. (Humas Pemprov Sulut)