Selasa, 21 Februari 2017

Desakan Pembubaran Ormas Intoleran Menguat

Desakan masyarakat di berbagai daerah di tanah air kepada pemerintah untuk membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang bersikap intoleran semakin menguat.

Di Manado, ribuan massa yang tergabung dalam gabungan ormas adat melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sulawesi Utara, Selasa (21/2/2017) sore.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi itu. "Kami minta FPI dibubarkan, Penjarakan Habib Rizieq Shihab dan cabut kewarganegaraannya," kata Maxi Malonda dari perwakilan massa.

Di sela aksi, perwakilan ormas yang terdiri dari Laskar Manguni Indonesia (LMI), Brigade Manguni Indonesia (BMI), Garda Manguni, Milisi Waraney, Benteng Minahasa dan Laskar Adat Manguni (LAMI) juga berharap agar aspirasi mereka dapat disampaikan ke pemerintah pusat. "Semoga tuntutan kami bisa disampaikan juga ke presiden sehingga penolakan ormas intoleran di Sulawesi Utara seperti FPI dapat ditanggapi segera oleh pemerintah," tambahnya.

Menanggapi tuntutan massa, gubernur yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Steven Liow, S.Sos berjanji akan menindaklanjutinya. "Semua tuntutan akan kami sampaikan ke pemerintah pusat," bebernya.

Liow menjelaskan pembubaran ormas harus melalui aturan yang berlaku. "Ormas dapat dibubarkan setelah dikaji terlebih dahulu," tambahnya.

Aksi unjuk rasa berjalan tertib hingga selesai. Sebanyak 250 personil polisi dari Kepolisian Resort (Polres) Manado turut mengamankan aksi tersebut. (Humas Pemprov Sulut)