Selasa, 05 Maret 2019

Jadi Keynote Speech, Ketua Umum TP-PKK Sulut Ingatkan Hal Ini

Bertempat di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado, Selasa (5/3) Ketua Umum TP-PKK Sulawesi Utara Ir. Ritta Dondokambey-Tamuntuan menghadiri Acara Seminar dan Sosialisasi Tentang Peran Istri Dalam Menunjang Kinerja Suami.

Bertindak juga sebagai Keynote Speech, ibu Rita menyampaikan tiga hal kunci sebagai fondasi dasar bagi seorang istri dalam menunjang kinerja suami. 

Dikatakannya, pertama seorang istri harus menjadi motivator bagi  suami, kedua harus menjadi pasangan yang mampu berkomunikasi yang efektif, dan yang ketiga seorang istri harus menjadi pendamping dan ibu yang menyenangkan.

Peran istri sebagai motivator suami maksudnya istri memberi motivasi pada suami. 

"Motivasi ini datang dari istri, yang mendorong suami untuk memiliki kekuatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan," terangnya.

Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, dijelaskannya bahwa dalam keluarga, komunikasi yang harmonis merupakan syarat mutlak agar anggota keluarga merasakan kebahagiaan dan kedamaian. 

"Melalui komunikasilah pasangan suami istri dapat berbagi pengalaman, perasaan, dan kegembiraan," sahut ibu Rita.

Jauh lebih dalam, diterangkannya pula bahwa seorang istri dalam konteks apapun, tetaplah seorang istri sekaligus seorang ibu.

"Betapapun sibuknya seorang istri atau ibu berkarir, adalah tetap seorang istri dari seorang suami dan ibu dari  anak-anaknya," tegas istri dari Gubernur Sulut ini.

Turut juga hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dharma Wanita Persatuan Sulut Dra. Ivonne Silangen-Lombok, Prof. DR. Dingse Nainggolan-Pandiangan, M.Si selaku Ketua Kajian Perempuan LPPM Unsrat serta tamu undangan.

Ketua PGI dan Gubernur Olly Undang Presiden Jokowi Hadiri Konferensi Gereja dan Masyarakat di Manado

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/3/2019) siang. 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PGI Henriette T. Hutabarat-Lebang didampingi Ketua FK-PKB PGI yang juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE dan seluruh pengurus PGI mengundang Jokowi untuk menghadiri Konferensi Gereja dan Masyarakat yang akan digelar di Manado pada 28-31 Maret 2019.

"Kedatangan kami ke sini untuk mengundang beliau menghadiri Konferensi Gereja dan Masyarakat yang akan diselenggarakan di Manado. Bapak Gubernur Olly Dondokambey yang menjadi ketua panitianya," kata Ketua PGI.

Henriette menjelaskan tujuan acara tersebut untuk mengevaluasi persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya yang dihadapi umat Kristiani sebagai upaya membangun bangsa.

Lanjut Ketua PGI, kegiatan tersebut akan membahas pergumulan gereja dan masyarakat yang berlangsung 5 tahun terakhir dan yang diperkirakan akan menjadi tantangan 5 tahun ke depan. Adapun hasil dari Konferensi Gereja dan Masyarakat ini akan menjadi rekomendasi untuk Sidang Raya XVII PGI.

"Konferensi ini diadakan untuk memberi sumbangsih berharga bagi kemajuan, kemasalahatan umat Kristen dan warga masyarakat," imbuh Ketua PGI.

Selain itu, menurut Ketua PGI, Jokowi juga diundang dalam Sidang Raya XVII PGI yang akan digelar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 8-13 November mendatang.

Henriette mengaku Jokowi merespons positif undangan tersebut. Apalagi, agenda-agenda tersebut bertujuan untuk memberi sumbangsih positif untuk bangsa Indonesia.

"Tentu beliau sangat gembira dengan upaya yang kami sampaikan tadi, mengenai partisipasi positif aktif, yang transformatif dari umat Kristiani bagi masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Olly menjelaskan Konferensi Gereja dan Masyarakat merupakan agenda tahunan dari PGI.

"Kebetulan tahun 2019 ini Sulut mendapatkan kepercayaan menjadi tempat kegiatan penyelenggaraan untuk kegiatan gereja dan masyarakat," kata Olly.

Menurut Olly, kegiatan itu bakal melibatkan seluruh anggota PGI dan Organisasi Kemasyarakatan. 

Pertemuan tersebut turut dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th. (Humas Pemprov Sulut)

Sosialisasi Tentang Permendes, Wagub Kandouw: Jangan Main - Main Dengan Dana Desa Disalahgunakan Urusannya Pidana

Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Wakil Gubernur Steven Kandouw  meminta kepada seluruh tenaga pendamping yang ada di daerah bumi nyiur melambai Sulawesi Utara untuk mengawal pemanfaatan dana desa dengan baik sesuai aturan dan mekanisme yang ada.


Permintaan tersebut disampaikan saat Wakil Gubernur Sulut membawakan sambutan pada Sosialisasi Permendes PDTT nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas pembangunan dana desa dan kebijakan pemerintah daerah dalam pelaksanaan dana desa dan evaluasi pendamping P3MD dan PD Provinsi Sulut serta penyerahan BPJS Ketenagaankerjaan kepada tenaga pendamping profesional bertempat di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Selasa (5/3/2019).


"Tenaga pendamping desa harus menjadi pelopor sekaligus motor penggerak pembangunan di desa. Pendamping desa harus mampu menjadi agen perubahan di setiap desanya,”ujar Steven Kandouw.

Ia pun berharap para pendamping desa terlibat aktif dalam setiap fase, mulai dari perencanaan hingga pelaksananan pembangunan desa. “Program dana desa ini mungkin program satu-satunya yang ada di dunia. Apalagi, besaran dana desa yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya terus naik,” katanya memaparkan.


Ditambahkannya tahun 2019 ini di Sulut dana desa sekitar 1,2 Triliun dan dana desa ini harus betul-betul dioptimalkan. "Mulai dari perencanaan dan pelaksanaan hingga  pengawasan, karena dana desa ini tidak termasuk di APBD, tidak diperiksa BPK melainkan diperiksa langsung oleh Jaksa dan polisi aparat penegak hukum jika ada indikasi penyalahgunaan dandes tersebut, jadi jangan main-main," tandasnya.

Untuk itu dirinya berharap agar  dandes pemanfaatannya harus betul-betul, output dan outcome jangan cuma jadi tapi tidak ada pemanfaatannya. "Dandes ideal harus berkelanjutan demi pemanfaatan kesejahteraan masyarakat umum sesuai program nawacita pak presiden Jokowi,"  harap Wakil Gubernur Steven Kandouw.

Sebelumnya dalam laporan  Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Sesa dan Daerah Royke Mewoh mengatakan program Dana Desa oleh Bapak Presiden Jokowi  Widodo untuk Sulawesi Utara sejak tahun 2015 s/d 2019 mendapat anggaran sebesar :

Tahun 2015 sebesar Rp. 402.546.360.000 di bagi 1.505 Desa.

Tahun 2016 sebesar Rp.911.498.499.000 dibagi 1.505 Desa.

Tahun 2017 sebesar Rp. 1.161.358.872.000 dibagi 1.506 Desa.

Tahun 2018 Rp.1.065.862.820.000 dibagi 1.506 Desa.

Tahun 2019 sebesar Rp 1.210.560.814.000 dibagi 1.507 Desa, katanya

Sedangkan hasil yang diperoleh melalui Dana Desa yang dikolaborasikan dengan program OD SK Jalan Desa sejak tahun 2015 s/d 2018  sepanjang 300 kilometer, Pasar Desa 37 unit, Jembatan 4.572 buah, Bumdes 599 unit, Air Bersih 1.200 unit, MCK, 4.063 unit, Polindes 51 unit, Tambatan Perahu 77 unit,  Embung Desa 10 unit, Irigasi 74 unit, Fasilitas Olahraga 58 unit, Drainase 1.275.478 meter ,Paud 377 unit, Posyandu160 unit, Sumur 938 unit, rinci Mewoh.

Dan untuk  tahun 2015. Desa sangat tertinggal 84 Desa, Tertinggal 852 Desa, Berkembang 554 Desa dan Maju 15 Desa sampai Tahun 2018 Desa sangat tertinggal 66 Desa, Tertinggal 640 Desa, Berkembang 734 Desa dan Maju 66 Desa ,  ungkap Mewoh.


Turut hadir Pihak BPJS Ketenagakerjaan, Tenaga Pendamping Desa Se Sulut.

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menyatakan HUT ke 7 Desa Tolok 1 Momentum Untuk Melakukan Instropeksi Diri.




Pernyataaan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw tersebut saat bawakan sambutan di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Desa Tolok I, Kabupaten Minahasa, Selasa (5/3/2019) sore


Lanjut Wagub Kandouw menyebutkan masyarakat Desa Tolok I harus bersyukur karena bisa merayakan HUT desa.

“Bicara HUT dari 365 hari ada berapa HUT kita rayakan, mulai HUT pribadi, anak bahkan gereja dan desa. Tapi merayakan HUT diawali dengan iman alias bersyukur. Orang yang tidak bersyukur Tuhan marah. Jadi, mari kita manfaatkan momentum ini,” tegas Wagub Kandouw.




Ia mengatakan dalam HUT desa ini para hukum tua jadikan momentum untuk lihat kedalam sampai sejauh mana sudah tujuh tahun berdiri,” ujarnya.

Ia pun mengharapkan adanya perubahan di Desa Tolok I.

“Patokannya tahun ini lebih bagus dari tahun lalu dan tahun depan lebih bagus dari tahun ini dalam segala aspek, mulai dari kesejahteraan, keamanan, pendidikan, kesehatan. Itu harus berubah,” terangnya.




Sementara itu, mewakili tokoh masyarakat Desa Tolok Meiki Onibala dalam sambutannya mengatakan kehadiran Wakil Gubernur Steven Kandouw di Desa Tolok merupakan kali kedua.

“Pemprov Sulut melalui wagub sudah dua kali hadir di sini ikut HUT. Luar biasa perhatian pemprov. Pak wagub dari acara pendamping desa tadi pagi di kantor gubernur langsung menuju ke sini. Oleh karena itu, masyarakat Tolok I tentu harus bangga,” tutur Onibala.



Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulut ini dalam sambutannya menambahkan masyarakat Desa Tolok wajin menyukseskan pemilihan Presiden, legislatif DPR, DPRD kabupaten/kota.

“Masyarakat desa tak ada golput (golongan putih), usahakan torang memilih semua. Wajib hadir gunakan hak pilih,” beber Onibala.

Turut hadir Kasat Pol PP Provinsi Sulut Drs. Steven Liow, Kaban Kesbangpol Sulut Drs. Mecky Onibala, Anggota DPRD Sulut Jenny Mumek,  Tokoh Agama Desa Tolok Raya serta Perangkat Daerah setempat dan masyarakat Desa Tolok 1.