Jumat, 26 Januari 2018

Forum FGD Pemprov Sulut dan Kadin Sinergi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi




 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sepakat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada melandainya angka kemiskinan.


Gubernur Provinsi Sulut, Olly Dondokambey SE membeber capaian ekonomi di 2017, sebesar 6,4% dan inflasi yang terkendali di level 2,44%.

Menariknya, Gubernur merinci jawaban poin demi poin secara lugas. Yakni mulai penyediaan infrastruktur dasar masyarakat yang dikedepankan, pendidikan hingga tentang perizinan tambang yang tak akan pernah dikeluarkan di sepanjang pemerintahannya.

Tak itu saja Gubernur juga mengatakan bagi pelaku usaha minuman yang tak mengikuti standar ketentuan siap-siap untuk diberikan sanksi tegas. "Apabila ada yang berani gunajan etanol, pabrik saya minta ditutup nyanda ada ampun lagi," tegasnya.

Selain itu untuk sektor pendidikan, gubernur menyatakan akan berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan beasiswa studi ke Cina dan Amerika Serikat. "Untuk hal ini sangat dibutuhkan dukungan CSR dari perbankan. Dalam hal ini Bank SulutGo," ujarnya seraya menambahkan tentang peningkatan kinerja 'torang pe bank'. 

"CSR kita sinergikan. Sehingga manfaat dana kelihtan hasilnya. Misalnya tahun ini kita akan perbaiki rumah-rumah produksi kacang goreng. Karena turis ingin lihat tempat songara kacang, nah kita kerjasama dengan BSG, CSR nya akan masuk ke situ," sebutnya.

Sementara itu, terkait ketersediaan beras, gubernur menepis akan beredarnya beras impor. "Beras yang dikonsumsi masyarakat adalah beras yang dihasilkan petani. Masyarakat tidak suka dengan beras impor. Untuk itu, bersama TNI kita cetak lahan sawah seluas 750 hektar, yakni  100 hektar di Sanger,  Bolmong 500 hektar dan Minahasa 300 hektar," jelas Gubernur Olly Dondokambey.


Sebelumnya  Ketua Kadin Sulut, Hangky Arther Gerungan, usai berdiskusi dengan kalangan akademisi dan pelaku bisnis di Bumi Nyiur Melambai menyodorkan 12 rekomendasi kepada Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE.
Isinya, pada poin pertama, Kadin mendesak agar skill SDM perlu dtingkatkan. Hal itu untuk menjawab kebutuhan pembangunan daerah. Kedua, kajian oleh akademisi untuk isu kemiskinan berbasis pemberdayaan secara komprehensif.Tiga, Corporate Social Responsibility (CSR) harus dikelola secara transparan dengan melibatkan semua stakrleholder sesuai amanat UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

"Rekomendasi ini sebagai bentuk support kepada Pemerintah Provinsi Sulut agar ekonomi di daerah kita mengalami pertumbuhan. Seperti yang kita lihat sekarang, Sulut di atas nasional," ungkapnya di Forum Group Discussion (FGD) Peran Dunia Usaha dalam Menunjang Program OperasivDaerah Selesaikan Kemiskinan
yang di gelar di aula CJ Rantung, Jumat (26/1/2017).

Lebih jauh, untuk poin keempat, Gerungan mengingatkan bahwa validitas data kemiskinan harus didukung oleh estimasi pendanaan dan dipublikasi secara transparan. Kelima, road map penanggulangan kemiskinan versi Kadin serta perlu ada cipta kondisi iklim investasi. Keenam, respon pengusaha masih kurang dalam menunjang program pemerintah, sekaligus perlu adanya sinergitas antara pemerintah, swasta, akademisi dan media pers ditindaklanjuti dalam bentuk surat keputusan gubernur tentang tim untuk ODSK. Tujuh, kasterisasi bidang usaha sesuai kompetensi. Delapan, 
fokus pada pengembangan usaha perikanan dan pariwisata sebagai andalan di Sulut termasuk meningkatkan kinerja perdagangan. Sembilan, intervensi terhadap stabilitas inflasi oleh badan atau lembaga yang dibentuk oleh mitra strategis pembangunan. Sepuluh, penggunaan fasilitas kepabeanan dan cukai berupa pembebasan bea masuk dukung import, seperti fasilitas kawasan brikat, pusat logistik brikat,vtoko bebas be dan.kemudahan import tujuan eksport (KITE). Sebelas, pendataan peluang bisnis dan usaha sesuai standar. Dua belas, perda/pergub tentang Kadin yang mengatur organisasi dan pengelolaan kelembagaan Kadin termasuk keanggotaan dan sinergitas  dengan program pemerintah. 

"Apa yang disampaikan Kadin adalah penting untuk kemajuan Sulut terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi," tukasnya.





Wagub Kandouw Lantik dan kukuhkan Pejabat Eselon II Sulut

Gubernur Sulut Olly Dondokambey Lakukan MoU Dengan Bank SulutGo dan Dinas Pendidikan Daerah Sulut.



 
 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tahun 2018 di Sulawesi Utara ini berjumlah Rp. 405 Miliar.

Terkait dengan penyaluran dan BOS tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey meminta agar penyaluran sesuai mekanisme dan aturan yang ada.

"Angka ini (Rp.504 Miliar) cukup besar untuk dana BOS tahun anggaran 2018. Tahun 2017 lalu berjumlah Rp. 498 Miliar. Untuk itu saya meminta penyaluran harus sesuai mekanisme dan aturan yang ada," kata Gubernur Olly usai penandatangan MoU penyaluran dana BOS antara pihak BankSulutGo dengan Pemprov, Jumat (27/1/2018) pagi kemarin

Lanjut Olly, dengan melibatkan Bank SulutGo  penyaluran dana BOS akan lebih maksimal dan cepat meng-input semua data guru-guru agar proses transfer ini per triwulan bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Selain itu kata Olly kalaupun kekurangan tenaga kerja untuk mempercepat penyaluran dana BOS, bisa meminta bantuan kepada mahasiswa.

"Kalaupun kekurangan tenaga kerja bisa mengambil tenaga dari luar yakni mahasiswa agar proses penyaluran dan BOS bisa berjalan dengan lancar dan aman," pungkas Gubernur pilihan rakyat Sulut ini.
Penanda tanganan  MoU ini disaksikan Wakil Gubernur .Steven O.E Kandouw, Sekretaris Provinsi Edwin Silangen, Direksi Bank SulutGo  dan Pejabat Eselon II dilingkup Pemprov Sulut .