Sabtu, 20 Desember 2014

SHS : Jadilah Ibu-Ibu Pembawa Damai







Damai Natal harus terus di bangun dan dipelihara untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan sekaligus memberikan kesadaran bahwa damai natal tidak hanya sebatas simbol semata yang dilaksanakan setiap tahun tetapi harus dilakukan dalam bentuk nyata yaitu menyayangi dan menghargai antar sesama umat manusia  berlandaskan kasih tanpa membeda-bedakan, karena kasih menembus perbedaan. Demikian dikatakan Gubernur Sulawesi Utara DR. S. H. Sarundajang saat memberikan sambutan pada Ibadah Pra Natal Yesus Kristus TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) yang dirangkai dengan Puncak Peringatan Hari Ibu ke 86  Tahun 2014 Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (20/12) bertempat di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado.
“Kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang telah terjalin lama di bumi nyiur melambai ini harus tetap dijaga sebagai modal untuk mensejahterakan masyarakat Sulut dan peran ibu-bu sangat diperhitungkan dengan memaksimalkan pragram-program dari semua organisasi wanita demi kesejahteraan keluarga.” Lanjut Sarundajang.
Pada kesempatan itu Sarundajang mengharapkan kepada pimpinan, pengurus dan anggota TP PKK, Dh. Wanita Persatuan, BKOW, PAI dan Dekranasda bahkan masyarakat Kristiani agar dalam menyambut natal Yesus Kristus haruslah hidup dalam kesederhanaan dan penuh kerendahan hati serta jadilah ibu-ibu pembawa damai dimanapun berada.
Hadir pada kesempatan itu Ketua TP. PKK Ny. Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil, MPd dan Ny. Mike Kansil Tatengkeng, Pengurus dan Anggota Organisasi wanita, Ketua dan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulut, Para Asisten Sekda dan Kepala SKPD Prov. Sulut.   (kabag Humas Drs. Jahja P. Rondonuwu, MSi selaku Jubir Pemprov)

Mangindaan: Nelayan Nustar Adalah Pelaut Pejuang










Wakil Ketua MPR-RI EE Mangindaan mengatakan, nelayan nusa utara (nustar) adalah pelaut pejuang. Walaupun diterpa ombag dan gelombang deras, namun tak pantang meyerah terus berjuang untuk mengais rejeki ditengah samudra luas walaupun hanya sendirian, Itulah karakter nelayan nusa utara, jelas mantan Menteri Perhubungan RI, saat menyampaikan sambutan natal yang digelar Forum Komunikasi Nusa Utara (FK Nustar) di Graha Bumi Beringin Manado, Jumat (19/12) malam lalu.
Sebagai Hiabe Mamenongkati (Bintang Biduk dari Timur) gelar adat asal nusa utara yang diberikan kepadanya sewaktu menjadi Gubernur Sulut Periode 1995-2000, tak pernah dilupakan.
Mangindaan menyebutkan, Bahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dari saudara-saudaraku asal nusa utara terus dilakukannya. Bukti konkritnya saat menjabat Ketua Komisi II DPR-RI Mangindaan berhasil meloloskan Sitaro menjadi daerah otonom baru, kini daerah tersebut telah berhasil keluar dari ketertinggalan.  Begitu pula ketika menjadi Menpan tak sedikit pegawai honor daerah yang berhasil diangkat menjadi PNS, begitu pula sebagai Menteri Perhubungan bantuan pembangunan dermaga, bandara Miangas, dan bandara Pihise di Sitaro kini sementara dalam pengerjaan, serta bantuan kapal laut bagi warga nusa utara telah dilakukannya. Namun demikian Mangindaan mengungkapkan semua yang sudah dilakukannya dirasakan masih terlalu sedikit. Tahun depan saya akan perjuangkan agar nusa utara bisa menjadi Provinsi, sembari meminta pertolongan doa restu dari seluruh warga nusa utara, ujar ayah dari Wakil Walikota Manado Dr Harley Mangindaan yang dipercayakan sebagai Ketua Umum Panitia FK Nustar.
Sebelumnya Wagub Dr Djouhari Kansil MPd yang juga selaku Ketua UM FK Nustar mengungkapkan kehadiran forum ini sebagai wadah berkumpulnya rukun-rukun di tiga kabupaten kepulauan seperti Mukad, Iksad, Kompak, Bamukis, Ikis serta rukun-rukun lainnya. Salah satu tujuan dari Forum tersebut Kansil menyebutkan, untuk mengadvokasi para pekerja marjinal yang ada di daerah ini untuk diberikan berbagai pelatihan sehingga kedepan mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja lainnya, terutamadalam menghadapi pasar bebeas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015 mendatang.
Kansil berharap, melalui perayaan Natal saat ini, marilah kita bersatu padu membangun daerah Sulut dengan mengedepankan semangat mapaluse, karena kedatangan Raja Damai untuk membawa damai sejahtera bagi semua orang percaya. Ibadah natal dipimpin Wakil Ketua II Sinode GMIST Pdt Ambrosius Makasar MTh, sedangkan firman Tuhan disampaikan lewat cerita frakmen kehidupan keluarga nelayan nusa utara, serta Vocal Grup talita pimpinan Ny Mieke kansil Tatengkeng, Musik bambu yang diakhiri dengan tarian empat wayer dan masamper. (Kabag humas Jahja Rondonuwu Msi selaku jubir pemprov).       
       

Diserahkan Gubernur DIPA Sulut Capai 7,4 T











Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang, di Graha Bumi Beringin Manado, Sabtu (20/12), telah menyerahkan 512 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2015 dengan nilai Rp. 7,4 Triliun kepada para Bupati/Walikota dan perwakilan SKPD Pusat.
 Dengan rincian, DIPA kewenangan satker pemerintah pusat (kantor pusat dan instansi vertikal di daerah) berjumlah 396 DIPA dengan nilai Rp. 6,9 Triliun. DIPA kewenangan satker pemda (terkait dengan dekonsentrasi, tugas pembantuan dan urusan bersama) berjumlah 116 DIPA dengan nilai Rp.476,1 Milyar. Sedangkan DIPA dana transfer ke daerah dan Desa untuk TA 2015 ditetapkan sebesar Rp.10,5 T yang terdiri dari, Dana Perimbangan Rp.9,05 T, Dana transfer lainnya Rp.1,04 T terdiri atas tunjangan profesi guru, dana tambahan penghasilan guru, BOS, dana insentif daerah dan dana proyek pemda dan desentralisasi, serta dana desa Rp.66,5 M. Jika dibandingkan dengan TA 2014, alokasi DIPA pada Tahun 2015 termasuk dana transfer secara nomila mengalami peningkatan yang cukup signifikan, jelas Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Irwan Ritonga.
Gubernur mengatakan, bagi saya DIPA Tahun 2015 bernilai penting dan strategis, mengingat APBN Tahun 2015 di susun dan disepakati oleh pemerintah dan DPR Periode 2010-2014, untuk dilaksanakan oleh pemerintah periode 2015-2019. Ini berarti, APBN Tahun 2015 merupakan awal dari periode pembangunan jangka menengah2015-2019 dan awal dari pemerintahan Jokowi/JK.
Untuk itu sebagaimana arahan Presiden Jokowi, maka saya mengharapkan dukungan Bupati/Walikota terkait kebijakan subsidi, terutama kebijakan penghematan volume konsumsi, dengan melanjutkan kebijakan agar kendaraan operasional pemda menggunakan BBM Non Subsidi, alasannya karena pemerintahan Jokowi/JK telah mengambil kebijakan strategis berupa pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif, melalui penyesuaian harga BBM bersubsidi. Disamping itu, diharapkan senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap sejumlah program dan kebijakan pemerintah demi terwujudnya Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju dan kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional, tandas sarundajang.
Kepala BAPEDA Sulut Ir Roy O Roring Msi menyebutkan, tujuan penyerahan DIPA antara lain, untuk meningkatkan kinerja pencapaian target pembangunan nasional di daerah secara transparan dan akuntabel serta untuk mendorong efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pembangunan melalui konsistensi penganggaran pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Roring juga menambahkan, dari 70 Kabupaten tertinggal di Indonesia, 3 Kabupaten Kepulauan di Sulut berhasil keluar dari ketertinggalan yaitu Sangihe pada urutan 1, urutan 4 Sitaro, dan Talaud di urutan ke-5. Ikut hadir Wagub Dr Djouhari Kansil MPd. (kabag humas Drs jahja Rondonuwu Msi selaku jubir pemprov).