Sabtu, 20 Desember 2014

Mangindaan: Nelayan Nustar Adalah Pelaut Pejuang










Wakil Ketua MPR-RI EE Mangindaan mengatakan, nelayan nusa utara (nustar) adalah pelaut pejuang. Walaupun diterpa ombag dan gelombang deras, namun tak pantang meyerah terus berjuang untuk mengais rejeki ditengah samudra luas walaupun hanya sendirian, Itulah karakter nelayan nusa utara, jelas mantan Menteri Perhubungan RI, saat menyampaikan sambutan natal yang digelar Forum Komunikasi Nusa Utara (FK Nustar) di Graha Bumi Beringin Manado, Jumat (19/12) malam lalu.
Sebagai Hiabe Mamenongkati (Bintang Biduk dari Timur) gelar adat asal nusa utara yang diberikan kepadanya sewaktu menjadi Gubernur Sulut Periode 1995-2000, tak pernah dilupakan.
Mangindaan menyebutkan, Bahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dari saudara-saudaraku asal nusa utara terus dilakukannya. Bukti konkritnya saat menjabat Ketua Komisi II DPR-RI Mangindaan berhasil meloloskan Sitaro menjadi daerah otonom baru, kini daerah tersebut telah berhasil keluar dari ketertinggalan.  Begitu pula ketika menjadi Menpan tak sedikit pegawai honor daerah yang berhasil diangkat menjadi PNS, begitu pula sebagai Menteri Perhubungan bantuan pembangunan dermaga, bandara Miangas, dan bandara Pihise di Sitaro kini sementara dalam pengerjaan, serta bantuan kapal laut bagi warga nusa utara telah dilakukannya. Namun demikian Mangindaan mengungkapkan semua yang sudah dilakukannya dirasakan masih terlalu sedikit. Tahun depan saya akan perjuangkan agar nusa utara bisa menjadi Provinsi, sembari meminta pertolongan doa restu dari seluruh warga nusa utara, ujar ayah dari Wakil Walikota Manado Dr Harley Mangindaan yang dipercayakan sebagai Ketua Umum Panitia FK Nustar.
Sebelumnya Wagub Dr Djouhari Kansil MPd yang juga selaku Ketua UM FK Nustar mengungkapkan kehadiran forum ini sebagai wadah berkumpulnya rukun-rukun di tiga kabupaten kepulauan seperti Mukad, Iksad, Kompak, Bamukis, Ikis serta rukun-rukun lainnya. Salah satu tujuan dari Forum tersebut Kansil menyebutkan, untuk mengadvokasi para pekerja marjinal yang ada di daerah ini untuk diberikan berbagai pelatihan sehingga kedepan mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja lainnya, terutamadalam menghadapi pasar bebeas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015 mendatang.
Kansil berharap, melalui perayaan Natal saat ini, marilah kita bersatu padu membangun daerah Sulut dengan mengedepankan semangat mapaluse, karena kedatangan Raja Damai untuk membawa damai sejahtera bagi semua orang percaya. Ibadah natal dipimpin Wakil Ketua II Sinode GMIST Pdt Ambrosius Makasar MTh, sedangkan firman Tuhan disampaikan lewat cerita frakmen kehidupan keluarga nelayan nusa utara, serta Vocal Grup talita pimpinan Ny Mieke kansil Tatengkeng, Musik bambu yang diakhiri dengan tarian empat wayer dan masamper. (Kabag humas Jahja Rondonuwu Msi selaku jubir pemprov).       
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar