Sabtu, 02 Februari 2019

Hadiri Tulude di Batusaiki, Wagub Kandouw Ajak Masyarakat Selalu Bersyukur

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O. E Kandouw mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Ini diungkapkan Kandouw saat menghadiri Ibadah syukur dan gelar adat Tulude di Batusaiki, Molas Manado, Sabtu (2/2/2019 )siang.


"Pertama bersyukur kedua bersyukur dan ketiga bersyukur karena bisa dipertemukan di acara yang luar biasa ini sambil tetap simpati dan empati kita harus tunjukkan, berikan kepada saudara -saudara kita yang kemarin beberapa tempat mengalami cobaan banjir bahkan korban jiwa," kata Kandouw.

"Saya juga bersyukur dan bangga karena bisa hadir di acara Tulude bersama jemaat Baitel Batusaiki dengan suasana yang cair yang pasti Roh Kudus hadir ditengah kita," sambung Kandouw.


Lanjut Kandouw, tidak semua masyarakat punya warisan leluhur seperti Tulude. Karenanya Kandouw mengatakan, warga nusa utara harus bangga memiliki budaya Tulude.

"Kultur atau budaya wujud gabungan dari cita rasa dan karsa atau mimpi ide dan rasa menjadi satu budaya tidak semua masyarakat mempunyai ini untuk itu atas nama Pemerintah, Bapak Gubernur saya memberi apresiasi kepada masyarakat Batu Saiki yang tetap mempertahankan cita rasa dan karsa," kata Kandouw.


Menurut Kandouw, Tulude sebagai pemersatu masyarakat nusa utara yang memiliki manfaat bagi seluruh masyarakat Sulut.

"Budaya jangan in work looking tetapi jadikan untuk kebaikan masyarakat dan pemersatu kita jangan budaya kita jadi exclusive itu tidak baik, jadi orang nusa utara walaupun diikat dengan Tulude jangan eksklusif tapi inklusif sama dengan GMIM Inklusif," beber Kandouw.

Adapun ibadah syukur dan gelar adat tulude yang dirangkaikan dengan penyerahan bantuan senilai lima puluh juta rupiah kepada jemaat Baitel Batu Saiki ini turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Sulut Ferry Sangian. (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut terus Salurkan bantuan Bagi Korban Bencana Banjir Kota Manado

Pemerintah Provinsi Sulut terus memberikan bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana alam banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah kota Manado.


Gubernur Sulut Olly Dondokembey dan Wagub Steven Kandouw memberikan instruksi langsung kepada para Kepala SKPD lingkup Pemprov Sulut untuk terus menyalurkan bantuan bagi masyarakat. 


Dipimpin langsung oleh Sekretaris Provinsi, Edwin Silangen, Sabtu (2/2/2019) Pemprov Sulut kembali menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat berupa makanan, minuman dan berbagai kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban bencana. Para kepala SKPD turun langsung untuk menyalurkan bantuan.


Bantuan disalurkan di sejumlah wilayah yang berdampak bencana seperti di Bailang, Mahawu, Karangria, Sario, Tuminting, Kampung Ternate, Tanjung, ketang baru, Paal 2, Taas, Molas, Ranotana Weru.


Sekprov menyatakan bantuan ini terus diberikan karena rasa kemanusiaan yang tinggi dan sebagai bentuk perhatian bagi sesama. 


Selain itu juga, Sekprov menginstruksikan kepada Kepala BPBD Provinsi Sulut untuk terus berkoordinasi dengan stakeholders terkait mengenai penanggulangan bencana seperti ketersediaan tempat pengungsian yang layak bagi para korban, memastikan lokasi bencana serta berapa banyak korban yang terdampak, serta bantuan mendesak yang diperlukan para korban.


Selain itu juga, BPBD yang ada di Kabupaten Kota diminta terus sigap jika terjadi bencana, lakukan bantuan sesuai SOP. Semua pihak terus berkoordinasi agar bantuan dapat tersalurkan dengan baik.


Diinformasikan juga bagi masyarakat Pemprov terus membuka Posko Penanggulangan bencana yang ada di kantor gubernur dan posko kesehatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulut.


Sementara itu Kaban BPBD provinsi Sulut melaporkan pihak BPBD telah membuka  posko pengungsi di wilayah kota Manado, serta telah di pasang tenda pengungsi di Mesjid Al Munawarah Mahawu Tuminting.(humas provinsi sulut)

Fakta Terbaru Bantuan Korban Banjir dan Longsor Manado, Pemprov Sulut Salurkan 7.082 Paket

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara langsung bergerak cepat menyalurkan bantuan sebanyak 7.082 paket bagi korban banjir dan longsor di Kota Manado, Sabtu (2/1/2019) sore.


Bantuan tersebut berasal dari 37 Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Sulut, instansi di luar Pemprov Sulut, pemilik rumah makan serta sumbangan pribadi.

Seluruh bantuan tersebut telah didistribusikan ke sejumlah titik lokasi pengungsian yang berada di Jalan Kembang, Pos Pemantau Denlu, Ajenrem Sario, Aula Idaman Sario, GMIM Petra Karang Ria, Bailang, Mahawu, Kantor Lurah Tuminting, Masjid Kampung Ternate, Paal 2, Taas, Ranotana, Paal 4 lingkungan I, Ternate Tanjung, Molas, Cempaka (Mesjid dan Gereja) Tumumpa.

Sebagai informasi, bagi masyarakat yang ingin membantu korban banjir dan longsor dapat menghubungi petugas di posko penanganan bencana yang berada tepat di lobi Kantor Gubernur. (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut Tetap Siagakan Posko Penanganan Bencana

Pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Manado pada Jumat, 1 Februari 2019, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tetap membuka Posko Penanganan Bencana yang terletak di lobi kantor Gubernur, kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan.

Instruksi langsung dari Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw ini disampaikan Sekdaprov Edwin Silangen saat memimpin rapat penanganan bencana yang diikuti para kepala Perangkat Daerah di Lobi Kantor Gubernur, Sabtu (2/1/2019) pagi.

Selain mengaktifkan posko, Silangen juga memastikan terus disalurkannya berbagai bantuan bagi masyarakat korban banjir.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut kembali mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Provinsi Sulawesi Utara pada Sabtu, 2 Februari 2019 pukul 12.15 Wita.

Prakirawan BMKG menjelaskan masih berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir pada pukul 12.45 Wita di wilayah Manado, Minahasa Utara, Minahasa, Tomohon, Minahasa Selatan dan sekitarnya. Serta dapat meluas ke wilayah Bitung, Kotamobagu dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 15.00 Wita.

Masyarakat dihimbau untuk menghindari daerah aliran sungai dan daerah rawan longsor. (Humas Pemprov Sulut)