Sabtu, 14 Februari 2015

SHS : FKPPI adalah ujung tobak perekat NKRI



Kita adalah pelaku sejarah kita bisa mebuat sejarah atau tetap mempertahankan produk sejarah, Begitupun dengan FKPPI yang sudah banyak mewarnai sejarah bangsa ini, banyak yang menginginkan FKPPI itu lemah karena FKPPI punya modal yang kuat dan merupakan ujung tombak mempertahankan NKRI. Kita merupakan bangsa banyak perbedaan termasuk etnik yang namun etnik tersebut bukannya melemahkan kita melainkan memperkuat kita dan mempersatukan kita, oleh karena itu modal FKPPI ini mudah mudahan membuat kita makin solid dan memang politik praktis tidak mampu memisahkan FKPPI namun kita memang harus bisa memilah milah dan harus mampu memainkan politik etika. Dengan platforn FKPPI yang kokoh tentu akan mampu memperkokoh dan tidak memecah belah anggota pada warna warna diluar, 
KIta juga harus bisa memainkan 4 power yakni : pertama adalah hard power atau berbicara mengenai kekuatan fisik seperti kekuatan alutsista kita, Kedua adalah soft power ataukemampuan  menggunakan diplomasi dan politik luar negeri, ketiga smart power atau kemampuan menggunakan IT, diplomasi dan bahasa dan keempat hybrid power atau kemampuan menggunakan potensi potensi yang ada dan totalitas menggunakan semua kemapuan diatas. 
Demikian sambutan Gubernur SHS ketika menghadiri Rapat Koordinasi Nasional I FKPPI - GM FKPPI di Hotel Aryaduta Manado, Jumat 13 Februari 2015 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Teritorial mewakili Panglima TNI yakni Bapak Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan. Hadir pada Rakor tersebut para pimpinan yakni Ketua Umum FKPPI Bung Ponco Sutowo, Ketua umum GM FKPPI Bung Hans Silalahi. Ketua GM FKPPI Sulut Bung Ai Mangindaan serta seluruh pengurus dan anggota FKPPI Sulut juga mendampingi Gubernur, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bpk Drs. John Palandung, Msi (Kabag Humas Pemprov Drs Jahja Rondonuwu, Msi)