Rabu, 28 September 2016

Minut Bakal Jadi Pusat Pariwisata Sulut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE menyatakan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) bakal menjadi pusat pengembangan pariwisata Sulut kedepan. Pernyataan itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Ulang Tahun ke-328 Jemaat GMIM Imanuel Maumbi, Minut.
" Kami menginginkan Kabupaten Minahasa Utara  boleh menjadi pusat pengembangan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai, sembari menyebutkan, lokasi yang di siapkan di Kecamatan Likupang", katanya.
Untuk itu Gubernur berharap warga GMIM di seluruh aras wilayah pelayanan terutama yang ada di wilayah pelayanan di Minut dapat mendukung rencana ini,
dengan cara mampu menciptakan suasana aman dan nyaman. Karena dengan  di jadikannya Minut sebagai pusat pariwisata Sulut, hal ini juga akan berdampag postif karena bisa menciptakan lapangan kerja yang baru, ujar putra terbaik Kabupaten Minut asal Desa Kolongan Kecamatan Kalawat ini.
Olly juga mengatakan lewat kerja keras selama beberapa bulan ini, Pemprov Sulut sampai saat ini berhasil mendatangkan sedikitnya 22.300 wisatawan manca negara di daerah ini, mudah-mudahan sampai Bulan Desember nanti wisatawan yang berkunjung di sulut bisa mencapai 30 ribu orang.
Olly juga menyebutkan apa yang dilakukan Pemprov Sulut tujuan sesungguhnya dalam rangka mensejahterakan rakyak kita juga. karena membangun pariwisata lebih lebih cepat meningkatkan ekonomi rakyat dari pada membangun pabrik.
Karena itu melalui HUT jemaat kali ini warga Imanuel Maumbi dapat mengambil bagian untuk menciptakan suasana aman dan nyaman di Kabupaten Minut ini.
Sementara itu Penatua Dantje Lantang MSi, yang merupakan salah satu Pelayan Khusus di Jemaat Imanuel Maumbi mengungkapkan, dalam rangkaian memperingati HUT Jemaat kali ini Panitia pelaksana telah menggelar berbagai lomba yang melibatkan seluruh jemaat, mulai dari lomba Paduan Suara antar Kolom, Idol Pelsus, baca Mazmur, lomba menghafal Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, Jalan sehat dan Ibadah puncak yang dipimpin Sekretaris Dua BPMS GMIM Pdt Richart Mengko MTh, jelas Kabag Tata Usaha Pimpinan (TUP) Biro Umum Setda Provinsi Sulut ini. Hadir dalam Ibadah Syukur Bupati dan Wakil Bupati Minut Vonny Panambunan dan Ir Yoppie Lengkong MSi. (Humas pemprov sulut).

Gubernur Beber Kiat Bangun Sulut Melalui Pariwisata

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE yang tampil sebagai Keynot Speak (Narasumber Utama) dalam Fokus Discussion Menuju Pariwisata Berkelanjutan Sulawesi Utara, yang digelar Bank Indonesia Cabang Sulut bersama salah satu Media Nasional di Sintesa Peninsula Manado, Rabu (28/09) siang kemarin. Membeberkan kiat-kiat khusus membangun Sulawesi Utara melalui sektor pariwisata.
Sejak dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Utara, saya melihat APBD kita  sangat kecil, dalam menggerakan roda ekonomi daerah ini, ditambah lagi  Sulut tidak masuk dalam 10 besar destinasi pariwisata nasional.
Dalam proses perjalan sesuah dilantik saya sering berdiskusi dengan teman-teman di Jakarta, baik dari dikalangan Menteri, pakar marketing Herman Kertajaya, Owner Lion Air Rusdi Kirana hingga Presiden Jokowi. Ridak hanya sampai di situ aaya juga bertemua presiden dan Perdana Menteri China, hasilnya mendapat kesimpulan untuk
mendorong majunya daerah Sulut harus melalui pariwisata. Alasannya, kalau kita dorong sektor pariwisata langsung terlihat perputaran ekonomi masyarakat, beda dengan membangun pabrik, bisa menunggu sampai tiga tahun lamanya baru terlihat hasilnya.
Karena itu Pemprov Sulut sungguh-sungguh mendoring aektor pariwisata ini, agar kedepan Sulut bisa memberi sumbangai nyata bagi perekonomian Indonesia, ujar Dondokambey.
Olly juga mengugkapkan alasan mengapa China menjadi pasar wisata Sulut, karena jarak tempuh dengan negara-negara seperti China, Jepang dan Korea lebih dekat, karena kita berasa di bibir pasifik, (sesuai data Angkara Pura dan Imigrasi).
Namun demikian Olly mengakui, datangnya  ribuan turis Tiongkok ini sedikit mengalami kendala dalam pengurusan ijin Visa dan  Imigrasi termasuk pelayanan restoran dan hotel.
Olly menyebutkan, guna mengatasi persoalan ijin Visa Bandara Internasional Sam Ratulangi kini telah menjadi Nandara nenas Visa, sementara untuk Imigrasi karena petugasnya masih sedikit,  sehingga siang malam mereka berupaya melayaninya. Demikian pula dengan pelayanan restoran masih ada yang kotor, serta pelayan belum memberikan pelayanan yang baik. Sementara hotel semena-mena manaikan harga sehingga membuat turis mengeluh.
Gubernur juga menyebutkan, infrastruktur penunjang pariwisata kita masih sangat kurang. "Ibarat sarang laba-laba saya sudah jualan kemana-mana nanum infrastruktur wisata kita memang masih kurang, karena yang punya destinasi adalah Kota/Kabupaten, karena itu Pemprov terus bersinergi untuk membangun fasilitas peninjang pariwisata ini, termasuk meminta bantuan pemerintah pusat guna membantu pariwisata kita disini",katanya.
Sementara terkait dengan masalah Bunaken, terus kita bangun, agar para wisatawan yang datang bisa merasa puas dan mau kembali lagi, pungkasnya. (Humas pemprov sulut).

Tunjang Kabersihan Daerah, Wagub Ajak Pemko dan Pemkab Kelola Sampah Bersama.




Perkembangan penduduk perkotaan yang pesat saat ini telah mengakibatkan hasil timbunan sampah yang meningkat. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada penyediaam lahan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang terbatas. Melihat kondisi tersebut, mendorong pemerintah untuk membuat tempat pengelolaan akhir sampah agar sampah yang dihasilakn oleh penduduk dapat dikelola dengan baik sehingga lingkungan tetap bersih.
Untuk itu pemerintah Provinsi Sulut bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kota melakukan pembangunan dan pengelolaann TPAS regional untuk wilayah kota Manado, Bitung, Kabupaten minut dan minahasa. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov dan Pemkot/Pemkab yang dilakukan langsung oleh wagub Steven Kandouw bersama Bupati walikota terkait di ruang kerja Wagub Rabu, (28/9).
Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang bagaimana pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah di TPA dengan skala regional, permasalahan eksiting dari sistem penanganan sampah di kota Manado Bitung, Minahasa dan Minut dimana masih terbatasnya kinerja pelayanan karena terbatasnya sarana pengumpul dan  pengangkut sampah yang beekinerja andal.
Untuk itu dengan dilaksanakannya program ini pengelolaan sampah di daerah dapat terintegrasi dengan baik, sehingga daerah bersih dan sehat.(humas provinsi sulut)