Kamis, 28 Mei 2015

Puan Maharani Resmikan Jembatan Soekarno




Jembatan DR Ir Soekarno yang dibangun selama dua belas tahun akhirnya di resmikan oleh cucunya sendiri Puan Maharani yang juga selaku Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kabinet Kerja, pada kamis (28/5) kemarin.
Saat menyampaikan sambutannya Puan Maharani tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Ia sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian pembangunan jembatan tersebut.
 Puan mengatakan kehadiran jembatan ini akan berfungsi multi makna karena selain mengatasi kemacetan, tapi juga menjadi ikon pariwisata Sulut, ujarnya.
“Dengan demikian Sulut kini ketambahan satu destinasi pariwisata  unggulan,” katanya.
Puan menyebutkan, jembatan Soekarno merupakan bagian dari Manado Outer Ring Road (MORR) dibangun untuk menjadi objek penataan pusat kota guna mengatasi kemacetan dalam Kota. Selain itu Jembatan ini menjadi landmark Kota Manado dalam menunjang Pariwisata.
Usai memberikan sambutan Puan langsung menandatangani prasastijembatan Soekarno serta  dua proyek lainnya yaitu Asrama dan SMP Lokon St Nikolaus Tomohon dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Maumbi Minut.
Diketahui peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Ibu Megawati Soekarno Putri sedangkan peresmiannya dilakukan anaknya sendiri. 
Turut Hadir Menteri PU Basuki Hadimolyono, Wagub Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, Anggota Watimpres Rusdi Kirana, dan beberapa Bupati/Walikota se Sulut.(Kabag Humas Drs. Jahja P. Rondonuwu, M.Si selaku jubir Pemprov)

Ibu Dey Terima Penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK



Keseriusan dan eksistensi first lady sulut dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), di provinsi Sulawesi Utara mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Hal tersebut dibuktikan dengan diberikannya penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK tingkat Nasional atas pengabdian dan kesetiaan mengelolah gerakan PKK selama 36 tahun di Sulut.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo di sela-sela acara puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan HKG PKK ke 43 yang di selenggarakan Kamis (28/5) bertempat di Kabupaten Minahasa Utara.
Pemberian penghargaan ini diberikan berkat prestasi ibu Deitje dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan untuk pembinaan kesejahteraan keluarga di Sulut.
 Istri tercinta dari Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajangini tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini memperhatikan apa yang diperjuangkan dirinya demi mensejahterakan keluarga Sulut. 36 tahun merupakan waktu yang cukup panjang, dengan berbagai pengalaman yang dialami namun dirinya berkomitmen akan terus belajar dan bekerja mensejahterakan keluarga dan anak yang ada di Sulut demi masa depan yang cemerlang.
sementara itu,Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan masyarakat jangan sepelehkan program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Jelas Jokowi peran PKK adalah mengingatkan masyarakat tentang peran ibu dalam keluarga, serta membangun keluarga yang sejahtera. Presiden memberi apresiasi kepada seluruh kader PKK yang terus melaksanakan kegiatan penting bagi maayarakat,  Presiden meminta para kader PKK untuk lebih mensejahterakan keluarga melalui pembinaan serta terus melaksanakan 10 pokja PKK.
"Peran PKK penting dan strategis, Karena tim PKK yang bergerak langsung kepada masyarakat, menginformasikan hal-hal yang menyangkut kesejahteraan keluarga, untuk itu peran PKK perlu diperdalam agar masyarakat Indonesia menjadi tau apa yang harus dilakukan demi membangun Indonesia sejahtera," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden berharap kader PKK terus membangun kebersamaan dengan masyarakat sehingga kedepan PKK menjadi ujung tombak penggerak program pemerintah diantaranya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.(Kabag humas Drs JahjaRondonuwu MSi selaku jubir pemprov).

Jokowi Serahkan Kartu Perlindungan Sosial Kepada Warga Kolongan dan Talawaan









Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi saat berkunjung di Puskesmas Talawaan Kec, Talawaan Minut, Kamis (28/5) kemarin, telah menyerahkan tiga jenis Kartu Perlindungan Sosial kepada 2432 warga di dua Desa yakni Desa Kolongan Kec, Kalawat dan Desa Talawaan Kec, Talawaan.
Ketiga kartu perlindungan sosial yang diserahkan Jokowi itu terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)  449, Kartu Indonesia Pintar (KIP) 456, Kartu Indonesia Sehat (KIS) 1514 serta 13 kartu Orang Dengan Kecatatan Berat atau PMKS.
Jokowi  minta, adik-adik siswa penerima KIP kiranya uang ini dapat dipakai untuk kebutuhan sekolah seperti membeli buku pelajaran, sepatu atau pakaian seragam. Jangan dipakai untuk beli kebutuhan lain-lain.
 “Saya rasa bantuan ini cukup untuk membantu siswa selama satu tahun yang dibayarkan pertriwulan,”ujarnya.
Kesempatan itu Jokowi juga tak lupa menitip pesan agar adik-adik siswa harus tekun belajar, minimal tiga jam setiap malam.
Sementara untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS), kalau cuma batuk pilek biasa segera berobat ke Puskesmas terdekat, kalau sudah agak berat segera minta rujukan untuk berobat ke Rumash Sakit. Semua biaya akan di bebankan kepada pemerintah, tandas Jokowi, yang pada kesempatan itu telah memberi hadiah kepada lima perwakilan penerima bantuan Kartu Perlindungan Sosial  berupa  sepeda.
Sebelumnya Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyebutkan, penerima bantuan KIP merupakan anak-anak yang berusia 6 s/d 21 Tahun yaitu para siswa SD Rp. 450 Ribu/pertahun, SMP Rp. 750 Ribu/pertahun dan siswa SMA sederajat Rp.1 Juta.
 Kadis Sosial Sulut Drs Star Wowor menyebutkan, kalau untuk Sulut secara keseluruhan,  penerima kartu perlindungan sosial itu masih dalam proses ferifikasi dan falidasi data sasaran (penerima) yaitu keluarga sangat miskin.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Sulut dr grace L Punuh MKes menambahkan, kehadiran Ibu Negara Iriana Jokowi di Puskesmas Talawaan untuk melihat secara langsung kegiatan pemeriksaan inspeksi Visual Asotat (IVA). Jadi lewat IVA merupakan cara untuk mendeteksi kanker mulut rahim. Turut Hadir Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang, Wagub Dr Djouhari Kansil MPd           
    

Gotong Royong Unsur Kearifan Lokal Sulut

Semangat Gotong Royong juga merupakan unsur kearifan lokal Sulut yang dikenal dengan budaya Mapalus, Mapaluse dan Moposat. Semangat tersebut telah lama di ciptakan warga Sulut dalam menjaga persatuan bangsa. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang kepada Presiden RI Joko Widodo.

Presiden RI Joko Widodo Bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri acara puncak Bulan Bakti Gotong Royong (BBGRM) ke XII dan HKG PKK ke 43 yang dilaksanakan Kamis (28/5) yang diselenggarakan di Kabupaten Minahasa Utara.

Presiden dalam sambutan mengatakan intisari pancasila adalah Gotong royong, dimana tanggung jawab membangun bangsa kedepan adalah dilandasi dengan semangat gotong royong, karena itu adalah modal sosial. Gotong royong adalah jiwa bangsa. Gotong royong harus dimaknai dengan baik dan aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Tidak mudah menjalankam semangat gotong royong ditengah kehidupan yang penuh individualisis dan ego sosial. Kegiatan BBGRM ini merupakan momentum mengingatkan kita, terutama bagi generasi penerus bangsa, karena mereka yang memegang masa depan, untuk itu semangat gotong royong harus dilaksanakan sejak dini bagi mereka penerus bangsa," ujar Jokowi. Presiden memberi apresiasi atas pelaksanaan kegiatan BBGRM ke XII dan HKG PKK ke 43 yang diselenggarakan di Sulut.

Gubernur  DR Sinyo Harry Sarundajang dalam menyatakan terima kasih kepada Presiden yang meluangkan waktu mengunjungi Sulut. Gubernur menyampaikan gambaran wilayah Sulut, dimana Sulut memiliki luas wilayah laut yang besar.

Gubernur berterima kasih atas dukungan Presiden terhadap pembangunan TOL dan KEK dan sejumlah proyek besar di Sulut, semua dilakukan untuk menjadikan Sulut pintu gerbang di

Dalam rangka acara ini, terselenggara untuk penguatan integrasi sosial dan bangsa, di Sulut Gotong royong dikenal dengan mapalus, moposat sebagai unsur kearifan lokal dalam kehidupan rakyat sulut, gotong royong perlu dijaga  untuk menumbuh kembangkan harmonisasi dan kemajemukan dalam bagian bangsa Indonesia yang rukun akan kebinekaannya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, mentri Pertanian andi ambram, Menteri Perindustrian saleh husein. Menteri PU Basuki Hadimolyono. Pejabat dari beberapa kementrian, Wakil Gubernur Sulut bersama ibu, unsur Forkopimda Sulut dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Presiden Jokowi dan Ibu Tiba di Manado

Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Widodo dan rombongan tiba di kota Manado Rabu (27/5) pukul 23.30 Wita. Presiden tiba dengan menggunakan pesawat kepresidenan dan di jemput oleh Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang dan ibu Deitje Sarundajang bersama unsur Forkopimda Sulut.
Setelah tiba Presiden dan Ibu Negara langsung menuju hotel sintesa peninsula untuk beristirahat, tiba di hotel peninsula Presiden di sambut oleh Wakil Gubernur DR Djouhari Kansil dan ibu Meike Kansil Tatengkeng. Rencananya Kamis (28/5) Presiden akan menghadiri puncak acara BBGRM ke VII dan HKG PKK ke 43 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Minahasa Utara.

Jokowi Tiba di Manado Dengan Pesawat Kepresidenan



Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, dengan menggunakan pesawat khusus Kepresidenan, tpat Pukul 11:30 Wita tiba dengan selamat di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Kedatangan Jokowi ini, di jemput Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang bersama Isteri tercinta Ny Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun di tangga pesawat Air Force One Indonesia, bersama Unsur Forkopimda Sulut dan pejabat teras Pemprov Sulut.
Sementara di Hotel Peninsula Manado, yang menjadi tempat penginapan RI 1 itu dijemput oleh Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd bersama Ibu Mieke Kansil Tatengkeng. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).