Jumat, 15 Mei 2015

Gubernur Minta Pertamina Tindak Tegas Agen Nakal




maraknya keluhan masyarakat terkait dengan harga gas elpiji 3 kg bersubsidi melambung, membuat keprihatinan dari Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang. Menurut orang nomor satu di Sulut ini, para agen ataupun pangkalan jangan memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan sendiri. Apalagi kebutuhan masyarakat akan gas elpiji 3 kg ini sungguh tinggi sehingga masyarakat akan berusaha mencarinya meski harganya mahal.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina dan Hiswana Migas beberapa waktu lalu, dan telah disepakati bahwa mereka akan menindaki agen ataupun pangkalan yang menjual harga gas elpiji diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, kita berharap mereka akan langsung action," ungkap Gubernur pilihan rakyat Sulut pertama ini.
SHS juga berharap agar pendistribusian elpiji 3kg dapat segera dinormalkan sehingga masyarakat tidak akan lagi kesulitan mencarinya, apalagi menjelang bulan puasa tentunya kebutuhan gas elpiji ini akan meningkat. Pemprov Sulut tentunya akan terus memonitor perkembangan masalah gas elpiji 3 kg ini, apalagi masalah ini menyangkut kepentingan masyarakat umum.
"Pemerintah bersama pihak terkait akan berusaha menyelesaikan masalah ini sehingga masyarakat tidak akan lagi dipersulit," ujarnya.
Gubernur juga meminta kepada agen segera hentikan penjualan langsung gas elpiji 3 kg ke warung-warung, dan harus menaati mekanisme pola pendistribusian mulai dari SPPBE menuju Agen, kemudian ke pangkalan, nanti dari pangkalan ini yang menjual ke warung-warung atau kepada masyarakat, tegas SHS sembari meminta Pertemina segera mengawasi sekaligus memberi sangsi tegas terhadap sopir agen nakal tersebut.
Jika masih terjadi kelangkaan seperti sekarang ini pertamina segera melakukan operasi pasar, tegas SHS.
Yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat saat ini, dikarenakan ulah yang tidak terpuji yang dilakukan sopir di tingkat agen yang menjual langsung ke warung-warung, sehingga ada beberapa pangkalan menjadi kosong serta harganya sudah melambung tinggi di luar HET, ujar Karo Perekonomian Janne Mendur SE.
Pihaknya menyebutkan, dari hasil kunjungan monitoring Biro Perekonomian baru lalu kami mendapati hal itu dimana kendaraan milik agen langsung menjual ke warung-warung dan ini kami dapati di kelurahan teling dan tuminting Manado.
 Pertamina juga diharapkan, harus memberi informasi keadaan stok gas elpiji 3 bersubsidi yang tersedia saat ini, agar supaya masyarakat tidak dirugikan, harap Mendur.
Diketahui harga agas elpiji 3 kg bersubsidi di Manado saat ini bervariasi mulai dari Rp. 25 ribu hingga Rp.30 ribu rupiah pertabung. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar