Sekretaris Provinsi Sulut Ir Siswa R Mokodongan menyatakan, Daerah
Sulawesi Utara kaya akan potensi sumberdaya alam, terutama di sektor perikanan
dan kelautan, pertanian dan perkebunan. Pernyataan Mokodongan tersebut disampaikan
pada pembukaan acara sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional yang
terkait dengan penanaman modal.
Kegiatan yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Provinsi Sulut bekerjasama dengan BKPM Pusat berlangsung di ruang Mapaluse
Kantor Gubernur, Kamis (10/09) kemarin.
Terkait dengan hal itu, Pemprov Sulut terus mendorong dan
berupaya membangun interkoneksitas antara daerah, dalam rangka mewujudkan
Provinsi Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan asia timur dan
pasifik.
Alasannya, karena Sulut berada di bibir pasifik yang
berhadapan dengan macan ekonomi Asia seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan
China. Dimana dua Negara yang saya disebutkan tadi yaitu Korsel dan China
sangat erat hubungannya karena baik China dan Korsel telah menyatakan kesiapan
untuk membangun berbagai infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Oleh sebab itu sosialisasi ini penting, dalam uoaya
meningkatkan wawasan dan pemahamantentang prinsip-prinsip kerjasama internasional
di bidang penanaman modal di Indonesia pada umumnya dan secara khusus di
Provinsi Sulut, yang memiliki potensi sebagai pintu masuk dan keluar
perekonomian global.
Direktur Kerjasama Regional BKPM Ir. Rizar Indomo Nazaroedin
MBA, menyebutkan, realisasi investasi selang Januari hingga Desember 2014 sebesar
Rp.463,1 Triliun, naik Rp.64,5 Triliun atau 16 persen dari total investasi
nasional Tahun 2013 sebesar Rp.398,6 Triliun. Dua pertiganya berasal dari PMA
senilai total Rp.307 Triliun, sementara sepertiga
sisanya berasal dari PMDN sebesar RP.156,1 Triliun.
Sementara Investasi PMDN tahun ini menurut Nazaroedin, naik
lebih tinggi dari PMA. Kenaikan investasi PMA 13 persen atau senilai Rp.36,6 Triliun, sementara PMDN naik
21 persen sebesar Rp.27,9 Triliun. Sektor-sektor penyumbang investasi terbesar
adalah industri makanan dan pertambangan masing-masing menyumbang 11 persen,
listrik, gas,transportasi, pergudangan dan telekomunikasi menyumbang 10 persen
serta kimia dan farmasi 8 persen, jelas Nasaroedin.
Khusus untuk Provinsi Sulut Nazaroedin menambahkan, telah memberi
kontribusi cukup besar bagi realisasi investasi di Indonesia. Tercatat realisasi
PMA sebesar 98,5 juta dolar dengan total proyek investasi sejumlah 69 proyek. Sedangkan
realisasi investasi PMDN berasal 15 proyek dengan nilai Rp.83 milyar.
Kepala BKPM Sulut Dra Lynda Watania MM MSi menyebutkan
peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini berasal dari Kabupaten/Kota
serta instansi terkait lainnya dilingkungan Pemprov Sulut. (Kabag humas Roy
Saroinsong SH selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar