Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM mengajak warga
tondangou Kota Tomohon untuk tetap mewaspadai gejala alam yang terjadi berupa
semburan air di desa mereka.
Ajakan Gubernur tersebut disampaikan usai melihat langsung
tiga titik semburan air yang terjadi di cluster 24 Pertamina Geotermal Energi (PGE)
Lahendong yang beroperasi di wilayah sekitar desa tondangou, Jumat pagi (01/01) lalu.
Gubernur ketika itu ikut didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol
Wilmar Marpaung SH, Dan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Manahan
Simorangkir, Ketua Pengadilan Tinggi Manado M Mabruk SH, Kadis ESDM Ir Marly
Gumalag, Kaban PMD Dra Lynda Watania Msi serta Karo SDA Dr Frangky Manumpil
yang di tuntun pihak Perusahaan.
Mengingat tiga titik semburan ini terjadi di lahan masyarakat,
maka diharapkan masyarakat dapat bersabar dan tenang mengingat perusahaan telah
mengambil langkah-langkah emergensi terkait dengan limpahan air dan percikan
dapat di alirkan ke rawa atau kali (sungai) yang ada, ujar Sumarsono sembari menyebutkan, walaupun tidak ada lumpur dan gas beracun, namun warga tetap waspada, ajak Sumarsono.
mudah-mudahan peristiwa ini tidak akan sampai berdampag negatif terhadap warga, sekitar, kunci Dirjen Otda Kemendagri ini.
mudah-mudahan peristiwa ini tidak akan sampai berdampag negatif terhadap warga, sekitar, kunci Dirjen Otda Kemendagri ini.
Sementara Manajer Operasi PGE Lahendong Ahmad Yani mengatakan,
peristiwa pertama terjadi pada 30 Nopember 2015 lalu kemudian kedua muncul awal
Desember dan pada pertengahan Desember 2015 terjadi semburan uap air yang
ketiga.
Yani menyebtukan, ini buka semburan lumpur seperti di lapindo,
melainkan hanya berupa uap air dimana lumpur yang terbentuk itu merupakan tanah
permukaan yang berinteraksi dengan dengan uap air tadi. Masalah ini bisa
terjadi karena alami dan bisa juga berkaitan dengan sumur yang ada. Pihaknya sementara dalam penanganan untuk
memindahkan rig pemboran dari lahendong 25 atau desa leilem ke cluster 24 dimana
ada sumur yang akan di observasi jika kemungkinan ada kebocoran kesing, tim kami
akan langsung memperbaikannya, tegas Ahmad Yani.
Jika tidak ada indikasi kebocoran dari sumur maka PGE akan
melakukan penanganan dengan metode lain yang sesuai dalam rangka meyelamatkan aset
yang ada dan lingkungan sekitar, ujarnya.
Karena itu Yani kembali menegskan bahwa masyarakat perlu
ketahui dari semburan uap air yang keluar ini tidak ada kandungan gas yang
membahayakan warga, meskipun demikian pihak PGE dan pemerintah daerah terkait
senantiasa terus melakukan monitoring secara terus menerus, tandasnya. (Humas
Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar