Rabu, 21 Agustus 2013

Sutarjo: Sarundajang Paling Getol Perjuangkan CTI




Empat tahun telah berlalu sejak pelaksanaan World Ocean Converence (WOC) dan  Coral Triangle Initiative (CTI) Summit yang berlangsung di Manado Sulut pertengahan Mei  Tahun 2009 lalu. CTI sendiri merupakan perkumpulan 6 negara yaitu: Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua New Guinea, Solomon Islands dan Timor Leste yang secara geografis membentuk 'segi tiga' dimana kawasan pantai dan lautnya terkandung terumbu karang terbesar di dunia. Dengan kekayaan alam yang dimiliki tersebut, maka pemerintah di keenam negara tersebut berkewajiban menjaga keberlanjutan dan kelestariannya bukan hanya untuk masyarakat dan penduduk di wilayahnya saja tapi untuk seluruh dunia. Hal ini dikarenakan betapa pentingnya keberadaan terumbu karang terhadap aspek lingkungan dan perekonomian. Itu sebabnya peran Indonesia sangat vital mengingat secara geografis negara ini memiliki wilayah yang palung luas dibandingkan dengan yang lain. Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sjarif C. Sutarjo dalam pmbukaan acara 'The 2nd CTI-CFF Regional Priorities Workshop', Rabu (21/7) di Hotel Sedona, Tateli Minahasa. Dalam progress report program-program CTI yang dipresentasikan Sjarif, Ia sendiri tidak menyangka bahwa capaian-capaian yang diperoleh melebihi dari harapan. "Saya kaget tapi senang dengan hasil capaian ini, tapi kita jangan berpuas diri dulu", ujar Sutarjo. Kesempatan itu Sutarjo juga memuji upaya dan langkah dari Gubernur Sulut DR.S.H. Sarundajang dalam mendukung program CTI sampai ke level internasional. "Apresiasi dan penghargaan yang tinggi saya bagi Pak Sarundajang. Beliau sangat gigih memperjuangkan CTI", kata menteri. Dia menilai bahwa pelaksanaan WOC dan CTI Summit yang diselenggarakan di daerah ini beberapa tahun lalu sangatlah berhasil. Saat press conference sempat ditanyakan tentang kesiapan gedung sektretariat CTI yang sudah selesai dibangun di Kairagi apakah sudah bisa segera beroperasi, Menteri yang saat itu didampingi Gubernur Sulut dan Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) DR. Sudirman Saad menjawab bahwa sudah tidak ada masalah secara prinsip. "Kita tinggal menunggu 2 negara anggota yang belum meratifikasi sekretariat CTI. Tapi infprmasi yang saya dapat bahwa dalam waktu dekat sudah akan dilaksanakan. Ini kan tujuannya baik, dan sesuai kesepakatan jadi mereka juga menindaklanjutinya dengan baik, tinggal masalah waktu saja dan saya harap tahun ini sudah jalan", ungkap pria yang akrab disapa Cicip tersebut. (Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar