Banyaknya permasalahan yang terjadi di
daerah perbatasan RI dengan negara tetangga Philipina yang belum terselesaikan
di tingkat bawah seperti ilegal fishing menjadi salah satu pembicaraan Gubernur
Sulawesi Utara DR. S. H. Sarundajang saat menerima ketua delegasi negara
Philipina Commodore Antonio Habulan Jr yang juga komandan Naval Forces Eastern Mindanao
(NFEM) di ruang kerja gubernur Sulut (23/10).
Sarundajang mengatakan bahwa dengan
adanya kerjasama antara pangkalan Angkatan Laut di bitung, pangkalan Angkatan
Udara Sam Ratulangi dan Korem 131 Santiago Manado dengan Angkatan Laut Philipina di bagian
Mindanao maka jaringan kejahatan, penyuludupan narkoba, ilegal fishing dan
teroris dapat di cegah dengan dilaksanakannya patroli di perbatasan laut kedua
negara.
Hubungan bilateral Indonesia dengan
philipina berjalan sangat baik dan tidak ada isu yang mengganjal maka diwaktu
yang akan datang sangat diharapkan untuk lebih ditingkatkan apalagi disektor ekonomi agar hubungan kedua negara tetap terjalin dengan baik, lebih khusus bagi
daerah sulawesi utara. Harap Sarundajang.
Dan saat ini sementara dilaksanakan
komite perbatasan kedua negara ke 32 tingkat wakil ketua yang membahas tentang
berbagai permasalahan yang terjadi di perbatasan kedua negara bertempat di hotel
grand kawanua dan akan dilaksanakan selama 3 hari. Dan pada pertemuan
berikutnya akan dilaksanakan pada awal Desember 2013 di Davao dan Gubernur
Sulut DR. S. H. Sarundajang akan menjadi ketua delegasi dari Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut Konjen
Philipina di Manado Jose D. R. Burgos, Komandan Lantamal VIII Manado, Komandan
Korem 131 Satiago Manado, Komandan Lanud Sam Ratulangi, Laksma Raja Murni
Harahap dan kaban kesbang. (kabag humas Pemprov Sulut selaku jubir, Judhistira Siwu, SE,MSi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar