Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd menegaskan,
semua Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sulawesi Utara, wajib mengikuti
workshop penguatan pendampingan kurikulum 2013. Penegasan orang nomor dua di
sulut disampaikannya saat menutup Workshop penguatan pendampingan kurikulum
2013 tingkat SMP untuk Tim Pengembangan Kurikulum (TPK). Kabupaten/Kota se-
Sulut, Jumat (25/7) kemarin.
Kegiatan yang di gelar Dinas Diknas Provinsi Sulut itu telah berlangsung
selama tiga hari di tasik ria resort minahasa. Dua hal yang diingatkan oleh
mantan Kadis Diknas Sulut ini kepada peserta yaitu tujuan dan proses dari TPK
sehingga anak-anak akan menjadi lebih cerdas, karena mengerti apa yang menjadi
tujuan serta proses belajar mengajar. Mengingat selama ini masih ada sejumlah sekolah
yang gagal menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), menjadi salah
satu alasan pemerintah mengganti kurikulum lama dengan yang baru, perubahan
kurikulum lama menjadi kurikulum 2013 juga didasari akan tantangan zaman yang
terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Sedangkan alasan lain menurut
mantan Kaban Diklat Provinsi Sulut menyebutkan, dilakukannya perubahan
kurikulum karena kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik karena
terlalu banyak materi pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik,
serta sejumlah sekolah tidak mampu membuat KTSP. “Kalaupun mampu, ternyata kurikulum
tersebut tidak dibuat oleh sekolah. Bahkan silabus dan bahan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tidak di buat guru. Karena banyak tenaga pendidik
lebih memilih membeli dangan maksud agar tidak merepotkan. Hal lain yang juga
berpengaruh adalah kurangnya pelatihan guru yang berkaitan dengan pemahaman
kurikulum itu sendiri. Terkait dengan itu maka kehadiran kurikulum 2013
diharapkan, semua guru-guru SMP wajib mengikutinya, karena ini sekaligus menjadi jawaban atas berbagai permasalahan yang belum dapat
diselesaikan selama ini. Namun harus dipahami dalam implementasinya di
lapangan kedepan, kurikulum 2013 hanya akan berhasil bila adanya keseriusan dan
kontribusi maksimal dari semua pihak termasuk guru itu sendiri. Kesempatan itu Wagub telah menyerahkan dua buah buku karangannya sendiri kepada Kadis Diknas yaitu buku gerakan sentuh tanah dan buku sertifikasi guru.
Kadis Diknas Provinsi Sulut AG Kawatu SE MSi mengatakan, Tahun
pelajaran 2014/2015 pelaksanaan kurikulum 2013 akan diberlakukan untuk kelas 7
dan 8 di seluruh SMP di Sulut. Tujuan kegiatan itu, untuk memberikan penguatan
dalam memahami konsep kurikulum 2013 berikut perubahannya kepada para guru
serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat
pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah, sembari menambahkan Workshop ini diikuti
153 guru SMP dari 15 kabupaten/Kota. Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MS sertaAsisten Ekonomi Pembangunan Drs. Sanny Parengkuan MAP.(kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi selaku
jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar